Trik agar anak tidak bosan saat di ajak pergi

Jumat, 06 Januari 2017 | 11:22 WIB Penulis : Erni Wulandari


Saat si kecil diajak pergi ke tempat yang membuat bosan, seperti rumah ibadah, ke rumah saudara atau saat Ayah atau Bunda bertemu dengan teman bisa buat si kecil rewel dan Bunda pun dibuat repot.
Untuk itu agar si kecil tidak bosan ketika diajak ke suatu tempat orang tua juga perlu melakukan persiapan, demikian diutarakan psikolog anak dari Tiga Generasi, Anastasia Satriyo MPsi., Psikolog. Ketika anak diajak kerumah neneknya, bisa saja ia akan merasa bosan. Apalagi kalau tidak ada teman seumurannya. Untuk itu mungkin anak bisa diberi tahu dirumah ini sampai jam berapa dan disana bisa main apa saja, bila perlu Bunda bawa mainan dari rumah jadi si kecil tidak bosan.
Tak ada salahnya Bunda membawa busy book untuk si kecil, selain itu buku cerita atau buku mewarnai agar si kecil bisa tetap beraktivitas. Karena pada dasarnya anak memang gampang bosan dan dia butuh bereksplorasi.
Untuk anak yang sudah lebih besar Ayan dan Bunda bisa melakukan negosiasi dengannya. Misalkan Ayah dan Bunda mengatakan mungkin Anak tidak suka menunggu, tapi setelah itu Ayah dan Bunda akan mengajak si kecil pergi ke suatu tempat yang diinginkan anak.
Jangan dipaksa jika anak tidak mau ikut, atau jika si kecil terpaksa harus ikut Ayah dan Bunda jangan lupa bawakan sesuatu yang bisa bikin dia menikmati waktunya agar tidak bosan.
Memberi pengertian pada anak juga penting dilakukan, ketika ada acara keluarga misalnya Bunda bisa berkata bahwa menjaga silahturahmi dengan kerabat itu penting sehingga boleh terjadi tawar menawar dimana anak ikut acara kumpul keluarga setidaknya dua kali setahun. Tapi dilain hari anak bisa mengajak orangtuanya pergi ketempat yang dia inginkan.
Dengan anak yang penting adalah dialog ada transisi perubahan dimana Bunda beritahu di tempat yang akan di kunjungi, ibaratnya ada briefing dulu utnuk anak dan jangan lupa naikan time limit dia untuk meregulasi dirinya.
Soal regulasi diri anak di usia 12 tahun umumnya anak sudah bisa mulai melakukannya termasuk pula ketika dia bosan, anak bisa lebih mengolah rasa bosannya dan tidak lagi ngambek atau menangis seperti yang dilakukan sebelumnya, sebagai cara mengajukan ekspresi kebosanan.

Artikel Lainnya

1. Gigi Susu Lebih Rentan Terhadap Karies Karies pada gigi susu lebih mudah menyebar daripada pada gigi permanen. Mengutip laman Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia, hal itu disebabkan enamel pada gi...

Stunting merupakan kondisi serius pada anak yaitu kondisi gagal tumbuh yang diakibatkan oleh kekurangan gizi kronis dan ditandai dengan tinggi badan anak di bawah rata-rata atau anak sangat pende...

Kebanyakan anak usia 3-10 tahun tidak berolahraga sama sekali. Rutinitas Mom yang sibuk di kantor atau repot dengan rutinitas rumah tangga, membuat sebagian Mom lupa dengan kesehatan si keci...

Tantrum, bisa mulai terjadi saat anak memasuki usia 15 bulan, namun paling sering terjadi antara usia dua dan empat tahun. Meski frekuensi tantrum berbeda pada setiap anak, tapi pada anak yang aktif d...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................