Selamat, kini buah hati Anda telah lahir. Rasa bahagia memenuhi hati Anda kala menggendong si Kecil untuk pertama kalinya. Namun, lho kok, mengapa kulit bayi baru lahir tidak tampak halus?

Banyak orangtua, terutama yang baru pertama kali memiliki anak, mengira bahwa kulit bayi saat lahir akan lembut, halus, dan kenyal. Kenyataannya, kulit bayi bisa saja bertekstur, memiliki bercak, dan mungkin tampak tidak mulus. Beberapa bayi bahkan memiliki kerutan, kulit kering, atau muncul bulu-bulu halus yang disebut lanugo. Anda tak perlu khawatir, kondisi ini wajar terjadi pada masa-masa awal setelah ia lahir. Sebagian besar masalah pada kulit bayi baru lahir akan menghilang seiring berjalannya waktu. Bila dirawat dengan tepat, kulit bayi baru lahir akan menjadi halus dan lembut. 

Cara merawat kulit bayi baru lahir

Bayi baru lahir cukup dimandikan satu kali sehari saja

Hal mendasar yang perlu dipahami dalam perawatan kulit bayi, terutama bayi baru lahir, adalah lebih sedikit, lebih baik. Artinya, bayi tidak memerlukan perawatan kulit yang rumit. Hal yang perlu diingat adalah bahwa kulit bayi baru lahir bisa saja sangat kering.Berikut tips merawat kulit bayi baru lahir:

• Pilih produk perawatan yang diformulasikan khusus untuk kulit bayi
• Pastikan cek kandungan bahan yang tertera pada label sabun mandi bayi maupun produk perawatan kulit lainnya
• Hindari penggunaan sabun berbahan deterjen SLS (Sodium Lauryl Sulfate) atau Anionic Surfactant
• Sebaiknya bayi mandi dengan sabun yang memiliki kandungan extra moisturizer, cukup satu kali sehari saja, untuk menjaga kelembapan kulitnya

Kulit bayi baru lahir rentan iritasi. Beberapa bahan yang terkandung dalam produk perawatan kulit bayi mudah diserap oleh kulit bayi yang masih sensitif. Hal ini dapat menimbulkan iritasi bila kulit bayi Anda tidak cocok dengan kandungan bahan.Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk memerhatikan label pada produk perawatan kulit bayi dan menghindari penggunaan bahan-bahan yang dapat menyebabkan iritasi.

Kandungan bahan yang berbahaya bagi kulit bayi

Selalu cek label kandungan bahan pada produk perawatan bayi

Meski Anda sudah memilih produk khusus untuk kulit bayi, Anda tetap harus memerhatikan label yang menempel dan kandungan bahan yang digunakan. Anda sebaiknya menghindari beberapa bahan berikut ini:

1. Pewangi

Siapa yang tidak senang menghirup aroma bayi yang wangi. Sayangnya, kandungan pewangi atau parfum dalam produk perawatan kulit bayi justru malah menimbulkan reaksi alergi, seperti bercak kemerahan hingga sulit bernapas. Dalam sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2008, dari 553 produk perawatan kulit bayi yang diteliti, sekitar setengahnya mengandung pewangi atau parfum. 

2. Paraben

Paraben biasanya digunakan sebagai pengawet dalam produk kecantikan. Namun, pengawet ini juga sering ditemukan pada sabun dan sampo. Paraben menjadi sumber penyebab iritasi kulit pada bayi dan anak-anak karena bahan ini mudah diserap oleh tubuh.Sebuah penelitian pada tahun 2008 menemukan bahwa paparan paraben dalam jangka panjang dapat menyebabkan perubahan metabolisme dan hormon tubuh. Oleh sebab itu, Anda sebaiknya memastikan lagi bahwa produk sabun dan sampo si Kecil tidak mengandung paraben. 

3. Phthalates

Phthalates adalah zat kimia yang sering digunakan dalam kosmetik. Beberapa penelitian mengungkapkan paparan phthalates pada tubuh memengaruhi pertumbuhan dan kesehatan organ reproduksi sekaligus menimbulkan alergi. Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasikan efek phthalates terhadap kesehatan.

4. Formaldehida

Pengawet formaldehida sering digunakan dalam berbagai produk perawatan tubuh, termasuk sabun mandi bayi dan tisu bayi. Zat ini sebenarnya berfungsi untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Sayangnya, formaldehida juga dapat menyebabkan iritasi kulit dan reaksi alergi pada orang dengan kulit sensitif.Meskipun penggunaan formaldehida masih dalam batas aman, namun paparan berulang dan jangka panjang dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan lain seperti asma dan kanker.

5. Sulfat

Sulfat adalah bahan yang paling sulit dihindari. Zat yang satu ini paling sering digunakan pada produk perawatan tubuh seperti sabun dan sampo. Jenis sulfat yang biasa digunakan adalah SLS (Sodium Lauryl Sulfate) dan SLES (Sodium Laureth Sulfate). Penggunaan sulfat dalam batas yang ditentukan sebenarnya tergolong aman. Sayangnya, SLS dan SLES dapat menyebabkan iritasi. Bila Anda menyadari bahwa kulit bayi Anda muncul kemerahan, terasa kering, atau gatal setelah mandi, cek lagi kandungan bahan sabun bayi. Mulailah beralih ke sabun bayi yang bebas SLS untuk mencegah iritasi.

PUREBB Liquid Soap, sabun mandi untuk kulit bayi baru lahir atau bayi dengan kulit sensitif

PUREBB Liquid Soap cocok untuk bayi baru lahir dan bayi dengan kulit sensitif

Anda yang sedang mencari produk perawatan kulit bayi yang aman dapat memilih PUREBB Liquid Soap. Sabun ini bisa cocok untuk bayi baru lahir, bayi prematur, maupun yang memiliki masalah kulit seperti iritasi, dermatitis, ruam, alergi, dan biang keringat.Kombinasi bahan alami oat kernel, chamomile, dan pro vitamin B5 dalam PUREBB Liquid Soap menjadikan sabun ini cocok untuk kulit bayi yang masih sensitif. Sabun bayi PUREBB membantu mengatasi rasa perih dan tidak nyaman pada kulit bayi, menyamarkan ruam merah akibat iritasi, menjaga kelembapan kulit, dan meregenerasi jaringan kulit sehingga kulit si Kecil tetap halus dan lembut.Dibandingkan sabun bayi lainnya, PUREBB memiliki kelebihan no added SLS dan low hazard. No added SLS artinya PUREBB Liquid Soap tidak mengandung SLS (Sodium Lauryl Sulfate), bahan kimia yang dapat mengikis kelembapan dan menyebabkan iritasi. Sementara low hazard adalah konsep internasional terbaru bahwa produk perawatan bayi diproduksi dengan material dan bahan baku yang aman.Sabun ini telah teruji secara dermatologis tidak menyebabkan iritasi. PUREBB Liquid Soap diproduksi oleh perusahaan farmasi berstandar GMP (Good Manufacturing Practice) sehingga Anda merasa lebih nyaman dan terjamin dengan kualitas produknya. 

Source: www.sehatq.com