Beberapa Faktor Seseorang Melakukan Mom Shaming

Kamis, 21 Oktober 2021 | 11:33 WIB Penulis :


Perilaku Mom Shamimg tentunya terjadi bukan tanpa alasan, terdapat beberapa faktor yang mendorong seseorang akhirnya melakukannya. Diantaranya:

Melampiskan Kemarahan

Tahukah Moms bahwa sebenarnya faktor seseorang melakukan Mom shaming datang dari dirinya sendiri.

Ketika ibu sedang marah pada Si Kecil yang nakal dan tak dapat melampiaskannya, biasanya mereka akan memilih untuk melampiaskannya pada orang lain.

Salah satu caranya adalah dengan mempermalukan ibu lainnya. Dengan demikian mereka akan merasa lebih tenang dan merasa bahwa pola asuhnya sudah benar.

 

Jenuh

Meskipun menyenangkan, bila setiap hari melakukan rutinitas yang sama maka besar kemungkinannya seseorang akan merasa jenuh.

Terutama bagi ibu yang biasanya memiliki banyak aktivitas lalu harus terhenti karena mengurus Si Kecil.

Umumnya rasa jenuh tersebut akan memancing seseorang melakukan sesuatu yang dapat membuat kejenuhannya terlampiaskan.

Salah satunya adalah dengan melakukan Mom shaming, entah di sosial media maupun dalam lingkungannya sendiri.

 

Iri

Rasa iri juga dapat menjadi salah satu penyebab Mom shaming.

Terkadang Moms mungkin merasa iri melihat anak lain mendapatkan kebebasan yang diberikan orang tuanya. Atau iri karena merasa anak lain mendapatkan hal yang lebih dari anak Moms.

Untuk menutupi rasa iri tersebut akhirnya Moms mempermalukan ibu lain, agar merasa bahwa anak Moms yang lebih beruntung.

 

Ingin Mendapat Pengakuan

Siapa yang tak ingin keberadaannya diakui? Semua orang tentu menginginkannya termasuk Moms.

Guna mendapatkan pengakuan atau dipandang oleh lingkungan sekitar, tak jarang akhirnya wanita melakukan Mom shaming. 

Hal tersebut biasanya dilakukan guna menarik perhatian orang dan menganggap bahwa diri kita adalah panutan sebagai orang tua yang sempurna.

Bagi Moms yang kerap melakukan Mom shaming hentikanlah kebiasaan buruk tersebut. Adapun sebaliknya, jika Moms menjadi korban, lebih baik segera keluar dari lingkungan tersebut.

 

Source: https://www.orami.co.id/

Artikel Lainnya

Setelah 6 bulan hanya menerima ASI, anak sudah siap menerima makanan padat. Tapi, ada aturannya, ya. Sistem pencernaannya perlu waktu untuk menyesuaikan diri mencerna makanan dalam bentuk padat. Ada y...

Menangis adalah cara anak belajar untuk berkomunikasi pertama kali. Saat masih bayi, ia menangis sebagai sinyal ada sesuatu yang dibutuhkan, yang membuatnya tak nyaman, atau tak senang. Anak bisa mena...

Indonesia memiliki beragam makanan tradisional yang khas, salah satunya adalah tape. Terbuat dari hasil fermentasi bahan baku seperti singkong, ketan, pisang, dan lainnya, tape umum dijadikan camilan ...

Stretchmark dan selulit adalah kata yang sudah sering kali kita dengar, namun tahukah kamu perbedaan dari keduanya? Serta bagaimana cara mengatasinya? Yuk, simak penjelasan dari dr. Astrid Teresa, Sp....

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................