Anak Batuk Pilek Plus Napas Cepat? Waspadai Pneumonia

Jumat, 18 November 2016 | 15:33 WIB Penulis : Erni Wulandari


Batuk dan pilek pada anak mungkin sering dianggap ringan. Namun perhatikan jika kondisi ini dibarengi dengan napas cepat, bisa jadi ini pertanda pneumonia. Pneumonia merupakan infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru. Paru-paru terdiri dari kantung kecil yang disebut alveoli, yang berisi udara ketika kita bernapas. Nah, ketika seseorang terkena pneumonia, alveoli dipenuhi nanah dan cairan, yang menyebabkan asupan oksigen terganggu.

Salah satu tanda yang perlu diwaspadai adalah napas cepat, terutama jika anak sedang batuk. Hitung napas pada anak balita yang sedang batuk dikatakan oleh dokter merupakan standar tatalaksana pneumonia. Dengan menghitung napas balita yang batuk, kita dapat mendeteksi secara dini kasus pneumonia yang ada, yaitu apakah balita yang batuk mengalami napas cepat atau tidak. Jika diketahui secara dini, pengobatan yang tepat pun bisa segera diberikan.

Menurut dr Cissy B. Kartasasmita, SpA(K), jika anak mengalami batuk pilek, ada baiknya orang tua menghitung napasnya. Untuk anak berusia di bawah dua bulan, maksimal frekuensi napasnya adalah 60 kali per menit. Anak berusia dua bulan sampai satu tahun maksimal frekuensi napasnya 50 kali per menit.

"Untuk anak usia satu sampai lima tahun maksimal 40. Kalau lebih dari itu bisa jadi peringatan bahwa anak sakit dan perlu oksigen. Anak napas cepat diharapkan bisa cepat diberikan antibiotik. Meskipun demikian, batuk pilek biasa menurut dr Cissy tidak perlu diberikan antibiotik. Antibiotik diberikan hanya jika anak mengalami napas cepat. Tentu saja, antibiotik diberikan oleh petugas kesehatan. Dokter spesialis anak dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran ini menjelaskan bahwa hitung napas sebaiknya dilakukan saat anak dalam kondisi tenang, misalnya saat ia tidur. Hindari hitung napas saat anak sedang rewel menangis.

"Kalau dalam tiga kali penghitungan masih cepat, segera bawa ke dokter. Jangan ditunggu lagi karena daya tahan tubuh anak kan beda-beda, perjalanan kuman tidak bisa diduga.

 

Sumber : health.detik.com

Artikel Lainnya

Ketahui penyebab tangisan dan tetap tenang saat mengatasinya Bayi dapat menangis karena beberapa hal, seperti merasa bosan, lapar, atau tidak nyaman. Dengan mengetahui penyebab bayi menangis yan...

Suhu tubuh dikontrol oleh sistem saraf, yang di usia bayi perkembangannya belum cukup matang seperti pada organ-organ tubuhnya yang lain. Tidak heran, seperti orang dewasa, bayi pun bisa berkeringat l...

Ternyata membacakan buku sedini mungkin sangat baik untuk perkembangan si kecil loh mom. Buku seperti apa sih yang dianjurkan untuk si kecil? Studi menunjukkan bahwa anak yang terpapar...

Perkembangan dalam kandungan merupakan saat yang sangat luar biasa dimana sel membelah, tumbuh dan berdiferensiasi dengan sangat cepat. Saat ini banyak terapi yang dikembangkan oleh para ahli untuk me...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................