Mengajak si kecil keluar rumah dan meletakkannya di stroller boleh saja dilakukan. Tapi sebaiknya, jangan gunakan selimut untuk menutupi stroleer agar si kecil tak terpapar sinar matahari ya Ayah dan ...
Rabu, 12 Juni 2024 | 16:15 WIB Penulis :
Salah satu penyakit yang kerap menyerang anak-anak adalah cacar air. Cacar air sendiri merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster.
Penyakit cacar air ini pada dasarnya tidak boleh dianggap sebagai penyakit yang ringan. Cacar air bisa terjadi dalam bentuk berat hingga menyebabkan kematian.
Beberapa kasus cacar air bisa menyebabkan infeksi paru-paru. Umumnya, keluhan yang dirasakan adalah pneumonia dan sesak napas.
Menilik dari laman Cleverland Clinic, penyakit cacar air adalah infeksi yang dapat menyebabkan ruam kulit melalui virus varicella-zozter. Biasanya, kondisi ini menyerang anak-anak yang belum mendapatkan vaksin.
Seorang anak akan dengan mudah menularkan virus ini kepada anak-anak lainnya, Bunda. Cacar air saat ini sudah jarang terjadi karena kebanyakan anak divaksinasi ketika mereka masih kecil.
Menurut dokter spesialis anak, dr. Mira Dewita, Sp.A, biasanya vaksin cacar air diberikan pada anak ketika usianya masih berada di atas satu tahun. Hal ini karena daya tahan tubuhnya sudah lebih baik.
"Vaksin cacar air sudah bisa diberikan kepada anak ketika usianya di atas satu tahun. Sehingga ketika usianya masih di bawah satu tahun, daya tahan tubuhnya lebih rendah dibandingkan anak yang lebih besar," ujarnya ketika diwawancara bersama HaiBunda belum lama ini.
Sama seperti vaksin COVID-19, vaksin cacar air juga diberikan bukan untuk melindungi Si Kecil secara 100 persen. Jadi, tentunya masih ada kemungkinan anak terserang cacar air.
Dokter Mira menyebutkan, ada beberapa gejala awal anak mengalami cacar air. Berikut ini deretannya:
Anak-anak yang mengidap cacar air biasanya mengalami demam. Meski begitu, kondisinya tetap harus diperhatikan jika suhu menunjuk angka 38 derajat atau lebih.
"Ketika mengalami cacar air, anak biasanya mengalami demam. Namun, demam yang harus diwaspadai adalah demam yang suhunya menunjuk ke angka 38 derajat celcius atau lebih. Saat ini terjadi pada Si Kecil, Bunda harus mulai berhati-hati," ujarnya.
Ketika terkena cacar air, anak biasanya memiliki kondisi tubuh yang lebih lemas dari biasanya. Karena itu, Bunda bisa memberikan mereka cairan yang cukup.
Meski begitu, Bunda harus tetap tenang, ya. Anak yang tidak berselera makan saat sakit adalah hal yang wajar dan akan kembali seperti biasa ketika sudah sembuh.
Selain gejala-gejala di atas, ada pula kemungkinan anak mengalami sakit kepala, Bunda. Selain itu, beberapa kasus juga memperlihatkan anak mengalami batuk.
"Gejala lain yang mungkin terlihat pada anak yang cacar air adalah sakit kepala. Pada beberapa kasus, anak-anak juga mengalami gejala batuk pada saat mengalami cacar air," kata dr. Mira.
Lesi merupakan kondisi yang mirip dengan bercak kemerahan. Ini merupakan salah satu gejala khas pada cacar air.
Dokter Mira mengungkap, lenting selalu terjadi ketika anak mengalami cacar air. Umumnya, lenting pertama kali terlihat di bagian dada dan punggung, kemudian menyebar ke seluruh tubuh.
"Setelahnya, lenting yang berisi air ini akan menyebar ke semua tubuh termasuk tangan dan kaki. Tak hanya itu, ada pula lenting yang terjadi mulut hingga tenggorokan. Bahkan bisa terlihat pula di organ lain jika dilihat lebih dalam," ungkapnya.
Dokter yang berpraktik di RS Fortis, Mulund, Mumbai, menyebut ketika virus cacar air aktif, akan muncul lenting di sekujur tubuh yang biasanya ditandai dengan demam dan nyeri hingga sulit untuk mandi. Meski begitu, tidak ada aturan untuk tidak mandi ketika anak cacar air, Bunda.
"Saat virus aktif, menyebabkan munculnya bisul di sekujur tubuh yang biasanya ditandai dengan demam dan nyeri hingga sulit mandi. Namun, tidak ada aturan untuk tidak mandi karena menjaga kebersihan dan sanitasi adalah hal yang paling penting agar cepat sembuh ketika menderita cacar air," ungkapnya dilansir laman The Health Site.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, cacar air merupakan penyakit yang mudah menyebar dan menular, Bunda. Karena itu, ada baiknya anak yang terkena cacar air tidak masuk sekolah terlebih dahulu untuk mencegah penularan.
Meski begitu, Si Kecil bisa kembali bersekolah sekitar 7 hingga 10 hari setelah ruamnya muncul. Perlu diingat, Bunda tidak perlu menunggu luka sembuh, namun tunggu hingga semua lepuh menghilang. Cacar air masih dapat menular ketika lepuhan masih memiliki cairan.
Source : https://www.haibunda.com/
Mengajak si kecil keluar rumah dan meletakkannya di stroller boleh saja dilakukan. Tapi sebaiknya, jangan gunakan selimut untuk menutupi stroleer agar si kecil tak terpapar sinar matahari ya Ayah dan ...
Saat sahur tiba, Bunda memiliki waktu yang cukup padat untuk menyiapkan makanan dan menikmati makanan. Namun, tiba-tiba balita Bunda ikut terbangun. Apa yang harus Bunda lakukan? Padahal Balita ...
Melahirkan dengan jalan operasi caesar berarti mengeluarkan bayi melalui sayatan dari perut bukan dari vagina. Proses penyayatan ini bisa menghasilkan jaringan luka di kulit. Meski secara ke...
Bayi memang sangat rentan dengan berbagai macam penyakit yang bisa ditimbulkan oleh berbagai virus atau infeksi. Salah satunya yang perlu diwaspadai adalah ruam mulut yang kerap terjadi hampir di seti...