Memiliki bayi bukan alasan bagi Mamas untuk meninggalkan kelas yoga Anda. Karena manfaatnya tidak hanya untuk mengencangkan tubuh paska melahirkan, namun juga baik manfaatnya untuk Si Kecil. ...
Kamis, 09 Januari 2025 | 17:22 WIB Penulis :
Shaken baby syndrome adalah jenis cedera otak traumatis yang terjadi saat bayi diguncang dengan keras. Kondisi ini dapat menyebabkan pembengkakan, memar, dan pendarahan, di dalam atau sekitar otak bayi. Selain itu, shaken baby syndrome juga dapat merusak mata, leher, tulang belakang, dan dapat berpengaruh pada pertumbuhan bayi.
Bayi memiliki otot leher yang masih sangat lemah, yang tidak memungkinkan mereka untuk menopang kepalanya secara proporsional. Ketika anak diayun atau diguncang terlalu keras, kepala mereka akan bergerak ke depan dan ke belakang. Otak pun juga otomatis akan memantul secara bolak-balik ke sisi tengkorak.
Jika hal ini terjadi alhasil, maka berisiko menyebabkan pendarahan di otak atau di belakang mata bayi. Kondisi ini bisa bertambah buruk apabila bayi membentur suatu permukaan di sela-sela guncangan.
Guncangan yang keras merupakan penyebab utama sindrom ini. Guncangan bisa terjadi baik sengaja atau pun tidak disengaja. Misalnya orang tua atau perawat yang mengira menimang bayi dengan cepat dapat membuat bayi tidak menangis. Atau, ketika ibu terlalu heboh bermain dengan anak. Contohnya melempar bayi ke udara atau menimangnya terlalu cepat.
Adapun shaken baby syndrome juga sering kali ditemukan dalam kasus kekerasan anak. Ini dapat terjadi ketika orang tua mengalami stres atau frustasi, sehingga mengarah pada perilaku kekerasan.
Bahkan, sindrom ini menjadi salah satu penyebab utama kematian dan gangguan saraf pada anak akibat kekerasan. Beberapa faktor yang dapat memicu peristiwa ini terjadi antara lain:
Shaken baby syndrome sebagian besar terjadi pada bayi di bawah usia dua tahun. Gejalanya berkisar dari gejala ringan sampai berat. Beberapa gejala ada yang muncul segera setelah anak mengalami guncangan, tetapi ada juga gejala yang baru muncul di kemudian hari.
Berikut beberapa gejalanya:
Edukasi merupakan kunci untuk mencegah kondisi ini. Pasalnya, masih banyak yang belum tahu bahwa menimang bayi terlalu kencang dapat menyebabkan cedera otak yang fatal.
Beri tahu pengasuh dan orang di sekelilingmu untuk menggendong bayi dengan hati-hati dan menimangnya secara perlahan.
Selain itu, sebagai orang tua penting juga untuk mengelola emosi dan stres. Ingatlah, bahwa menangis merupakan bagian yang normal dari pertumbuhan bayi, dan kondisi ini akan membaik seiring berjalannya waktu.
Namun, jika bayi tidak juga berhenti menangis setelah ditenangkan dengan berbagai cara, kamu bisa tanyakan pada dokter untuk mendeteksi kemungkinan masalah kesehatan pada bayi.
Source : halodoc.com
Memiliki bayi bukan alasan bagi Mamas untuk meninggalkan kelas yoga Anda. Karena manfaatnya tidak hanya untuk mengencangkan tubuh paska melahirkan, namun juga baik manfaatnya untuk Si Kecil. ...
Semua makanan yang dikonsumsi oleh wanita selama masa kehamilannya akan memengaruhi kesehatan tubuhnya dan janin dalam kandungannya. Pola makan yang sehat dan bergizi seimbang akan menunjang tumbuh ke...
Pemberian imunisasi untuk bayi memang sangat penting untuk dilakukan. Agar sistem imunitas tubuh si Kecil tetap terus terjaga dan terhindar dari penyakit berbahaya. Namun, sangat disayan...
Apakah si Kecil selalu berkeringat ketika tidur? Anak saya juga sering mengalami hal yang sama dan sempat membuat saya khawatir, Bu. Saya pun mulai mencari berbagai informasi seputar bayi mengala...