Macam-macam Gigitan Serangga

Senin, 07 Juni 2021 | 12:59 WIB Penulis :



Sering kita mendapati kulit tiba-tiba merasa gatal, bentol, dan kemerahan tanpa tahu jenis serangga yang menyebabkannya. Padahal, jenis gigitan serangga yang berbeda terkadang membutuhkan penanganan yang berbeda pula.

Perbedaan jenis gigitan serangga

Beda jenis serangga, maka berbeda pula luka yang akan ditimbulkannya. Berikut ini ciri khasnya.

1. Nyamuk

Ciri khas gigitan nyamuk adalah bentol dan rasa gatal pada kulit. Bentol yang terbentuk biasanya berbentuk oval atau bulat sewarna kulit.Meski gigitannya tidak menimbulkan gejala berarti, beberapa jenis nyamuk bisa menularkan penyakit berbahaya, seperti demam berdarah, malaria, demam kuning, kaki gajah, hingga virus Zika.

2. Semut

Tidak semua jenis semut akan mengigit kulit manusia. Biasanya, jenis semut yang dapat menimbulkan gejala cukup menyakitkan di kulit adalah semut api atau semut merah.Sama seperti gigitan nyamuk, semut juga bisa menyebabkan bentol, tapi rasanya biasanya jauh lebih perih atau sakit. Semut api bahkan bisa mengeluarkan racun dan bagi sebagian orang bisa memicu reaksi alergi yang parah.
Bentol yang disebabkan oleh semut juga dapat terlihat seperti lepuhan yang berisi cairan dan terasa panas.

3. Kutu kasur

Gigitan kutu kasur tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, biasanya di kulit akan muncul bintik-bintik merah yang berkumpul di satu area atau membentuk garis yang berjejeran.

4. Laba-laba

Sebagian besar gigitan laba-laba tidaklah berbahaya bagi kesehatan. Gigitan hewan yang secara teknis sebenarnya masuk ke dalam kelompok arachnida ini biasanya hanya akan menimbulkan kemerahan, bentol dan sedikit rasa nyeri di kulit.Namun, apabila yang menggigit adalah laba-laba beracun seperti jenis black widow ataupun brown recluse, maka dapat timbul berbagai reaksi berbahaya, seperti mual, nyeri sendi, muntah-muntah, sakit perut, sakit punggung, hingga sesak napas.

5. Lebah

Sengatan lebah bisa menyebabkan nyeri tajam yang diikuti dengan pembengkakan area yang disengat. Sesaat setelah gigitan, di area yang disengat akan terbentuk benjolan kemerahan yang dikelilingi oleh lingkaran putih. Benjolan ini terasa hangat dan nyeri jika disentuh.

6. Kutu daun

Kalau Anda pernah bermain, duduk, atau berkegiatan apapun di rerumputan atau area yang memiliki banyak semak-semak, tidak jarang setelahnya kulit Anda merasa gatal. Hal ini bisa disebabkan oleh gigitan serangga seperti kutu daun.Kutu ini akan menempel di kulit dan berdiam di area-area lembap seperti ketiak dan selangkangan. Kutu daun yang dapat juga disebut sebagai ticks, juga bisa memicu timbulnya penyakit lyme.Saat penyakit lyme muncul, gigitan serangga tadi akan berkembang menjadi ruam kemerahan berbentuk lingkaran yang sangat besar di tubuh. Munculnya ruam tersebut juga biasanya disertai dengan demam, sakit kepala, dan lemas.

7. Kutu rambut

Luka gigitan kutu rambut, selain di kulit kepala juga bisa muncul di leher. Karena ukuran kutu ini sangatlah kecil, bekas gigitannya biasanya tidak akan meninggalkan banyak bekas. Hanya saja, rasa gatal yang timbul biasanya cukup parah.

8. Tungau

Gigitan tungau bisa menyebabkan penyakit yang disebut sebagai skabies. Penyakit ini akan membuat pengidapnya merasakan gatal yang teramat sangat di kulit terutama saat malam hari. Selain itu, akan muncul juga bintik-bintik merah yang kering dan jumlahnya banyak.

9. Tawon

Berbeda dari lebah yang akan mati setelah menyengat manusia, tawon masih bisa mengulangi sengatannya berulang kali. Sehingga, hasil sengatannya biasanya terasa lebih sakit dibandingkan lebah.Sengatan tawon akan membuat bagian tubuh yang disengatnya bengkak dan bagi beberapa orang, juga memicu reaksi alergi yang parah.

10. Lalat

Tidak semua lalat bisa mengigit dan menimbulkan gejala. Biasanya hanya lalat berukuran besar di hutan maupun tempat-tempat lembap lainnya yang dapat memicu gejala tertentu.

 

Source: www.sehatq.com

Artikel Lainnya

Bermain merupakan rutinitas yang menyenangkan yang ternyata dapat menjadi media edukasi bagi anak. Namun, kadang kala anak suka merasa merasa bosan dengan mainan yang dia punya. Nah, untuk Moms yang t...

Hingga kini, masih banyak orangtua yang bertanya-tanya kenapa usia 7 tahun dijadikan dasar anak baru boleh masuk SD. Hal ini karena selain kemampuan intelektual, kesiapan mental anak juga harus dipert...

1. Gigi Susu Lebih Rentan Terhadap Karies Karies pada gigi susu lebih mudah menyebar daripada pada gigi permanen. Mengutip laman Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia, hal itu disebabkan enamel pada gi...

Kesehatan gigi anak terkadang menjadi hal yang disepelekan oleh orangtua. Rajin sikat gigi dan jarang mengonsumsi makanan manis terkadang menjadi cara yang paling ampuh untuk merawat kesehatan gigi pa...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................