Masalah Kulit Yang Paling Sering Dialami Remaja

Rabu, 01 Desember 2021 | 14:23 WIB Penulis :


Remaja mana yang tak gusar? Sejak kecil punya kulit mulus tanpa cacat, begitu usia memasuki belasan, tiba-tiba wajah dipenuhi jerawat beraneka bentuk. Pertanyaan “Kok, sekarang jerawatan?” pun jadi makanan sehari-hari. Akhirnya minder jadi nama tengah mereka.

Anak Anda tak sendirian. Setiap orang mengalami fase remaja dan kondisi perubahan hormon yang memengaruhi kesehatan kulit. Yang penting, Anda membantu mereka dalam melakukan perawatan kulit sejak remaja sesuai kondisi kulit mereka, agar masalah kulit bisa diminimalkan.

Berikut ini beberapa masalah kulit yang umum dialami saat memasuki usia puber, serta cara mengatasinya.

1. Jerawat

Masalah kulit klasik yang kerap membuat risau para remaja. Pada masa puber, hormon androgen berkembang pesat, yang berakibat meningkatnya produksi minyak pada kulit sehingga amat rentan terserang jerawat. Menurut penelitian, sekitar 85% remaja mengalami masalah jerawat. Pada beberapa remaja putri, jerawat muncul lebih intens jelang menstruasi.

Bagaimana mengatasinya?

  • Jangan pernah memencet jerawat, ini hanya akan memperparah jerawat dan menimbulkan bekas.
  • Bekali mereka dengan cara membersihkan kulit wajah yang benar yaitu dua kali sehari, atau setiap usai beraktivitas dari luar.
  • Bantu mereka memilih produk perawatan wajah yang non komedogenik.
  • Ajari mereka cara perawatan kulit yang baik : cuci muka/mandi, pemakaian pelembab dan tabir surya sebagai pelindung
  • Kunjungi dokter spesialis kulit dan kelamin apabila jerawat semakin meradang.

2. Kulit Berminyak

Kelenjar minyak pada masa pubertas diganti: mulai aktif, termasuk yang ada di bagian atas tubuh seperti kulit wajah dan kulit kepala. Hal ini dipicu pula oleh beberapa faktor seperti genetik, hormonal, stres, cuaca panas dan lembap. Kulit wajah sering dikaitkan dengan jerawat, meskipun ada juga remaja yang hanya mengalami wajah berminyak namun tak disertai jerawat. Kulit berminyak membuat wajah tampak mengilap, lengket, berpori-pori lebar dan kasar. Ini sering membuat remaja tak percaya diri.

Bagaimana mengatasinya?

  • Gunakan pembersih wajah untuk kulit berminyak sebanyak 3 kali sehari untuk mengangkat kotoran dan sisa kosmetik.
  • Gunakan pelembap dan tabir surya bebas minyak (oil-free) dan non komedogenik berupa gel atau losion.
  • Bagi remaja putri, pilih bedak tabur dan hindari bedak padat yang membuat kulit lebih berminyak.

3. Ketombe

Selain jerawat dan kulit berminyak, remaja juga sering mengeluhkan ketombe disertai rasa gatal dan kulit mengelupas. Ketombe muncul akibat minyak berlebih di kulit kepala, dan juga dipengaruhi oleh genetik, serta iklim tropis.

Bagaimana mengatasinya?

  • Cuci rambut dengan sampo anti ketombe sebanyak 2-3  kali seminggu. Bila ketombe sudah hilang, penggunaan sampo anti ketombe bisa dikurangi menjadi 1x seminggu, dan di hari lain gunakan sampo biasa yang cocok.
  • Bila ketombe makin parah, gunakan sampo dengan kandungan tar

4. Keringat Berlebih dan Bau Badan

Pada usia pubertas, produksi kelenjar keringat juga meningkat. Keringat berlebih membuat remaja tak nyaman dan menimbulkan bau badan yang menggangu di wilayah ketiak, kaki, mulut bahkan kelamin. Bau badan yang menyengat merupakan tantangan besar di masa pubertas, karena bisa membuat remaja minder bahkan mengasingkan diri dari kelompoknya.

Bagaimana mengatasinya?

  • Mandi dengan bersih, terutama di area lipatan dan sela-sela jari, menggunakan
  • sabun dan keringkan dengan baik sesudahnya.
  • Kenakan pakaian dari bahan katun yang menyerap keringat. Siapkan pakaian ganti bila diperlukan.
  • Rajin mengganti kaus kaki untuk mengatasi bau kaki, dan jaga kaki tetap kering.
  • Hindari makanan pemicu bau badan seperti bawang-bawangan dan daging merah.
  • Gunakan deodoran di bagian ketiak.

5. Dermatitis Atopik/Eksim

Meski umumnya dermatitis atopik dialami oleh anak yang lebih kecil, namun masalah kulit ini bisa terbawa hingga remaja.

Bagaimana mengatasinya?

  • Oleskan pelembap segera sesudah mandi dan setiap kali kulit terasa kering. Kondisi kulit yang kering dapat memperparah eksim.
  • Periksakan ke dokter spesialis kulit dan kelamin bila pelembap tak mampu mengatasinya. Dokter dapat memberikan resep tertentu untuk mengurangi gatal dan mengatasi peradangan eksim.

 

Source: https://perdoski.id/article

Artikel Lainnya

Menurut Mary Dobbins, MD, dokter spesialis anak merangkap psikiater anak dari Illinois, Amerika Serikat, pendekatan yang salah berisiko membuat anak menjadi lebih takut kegelapan. Dengan mengecilkan a...

Ada banyak alasan untuk memberikan bayi vaksin influenza setiap tahun. Vaksinasi flu adalah cara terbaik untuk melindungi si Kecil dari flu dan komplikasinya yang berpotensi serius. Dilansir dari C...

Pandemi Covid-19 masih menjadi momok menakutkan, terlebih dengan meningkatnya angka kejadian setiap harinya baik di indonesia maupun dunia. Meski tergolong virus mutasi yang baru, namun para peneliti ...

Imunisasi gigi mungkin belum terlalu sering Anda dengar dibanding imunisasi penyakit umum lainnya. Padahal, dari tahun ke tahun makin banyak anak yang mengalami penyakit gigi. Data Riskesdas 2018 menu...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................