Di era globalisasi dan perkembangan zaman seperti sekarang, bukan hal yang asing lagi saat anak mulai menggunakan teknologi sebagai media bermain. Inilah pentingnya peran orang tua dalam menghada...
Kamis, 15 Juni 2023 | 16:28 WIB Penulis :
Jakarta akhir-akhir ini selalu memperoleh nilai indeks kualitas udara yang buruk, bahkan menurut data pada situs IQAir tanggal 9 Juni 2023, kualitas udara di Jakarta berada di angka 153 AQI dengan keterangan tingkat kualitas udara “Tidak Sehat”. Kondisi ini pun dapat berdampak pada kesehatan masyarakat, termasuk bayi di bawah usia 1 tahun. Bahaya polusi Jakarta pada bayi salah satunya dapat membuat mereka lebih rentan terkena gejala batuk, pilek, dan sesak napas.
Melihat fenomena ini, penting bagi setiap orang tua untuk mengetahui cara mencegah batuk pilek dan sesak napas pada bayi serta menjaganya tetap sehat. Lantas, apa saja upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah batuk pilek pada bayi dan menghindari dampak buruk polusi udara? Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Batuk pilek dan sesak napas merupakan salah satu bahaya polusi udara pada bayi yang perlu diwaspadai. Pasalnya, bayi lebih rentan terserang kondisi tersebut karena daya tahan tubuhnya yang masih belum berkembang secara sempurna.
Akibat daya tahan tubuh yang masih lemah, tubuh bayi belum bisa melawan infeksi dengan baik. Jadi, tak heran bahwa bayi yang berusia di bawah 1 tahun lebih mudah terserang batuk pilek, bahkan bisa mencapai tujuh kali dalam satu tahun.
Namun, selain disebabkan oleh polusi udara, batuk pilek pada bayi juga bisa terjadi karena infeksi virus, bakteri, atau kuman lainnya yang dapat ditularkan melalui udara, kontak langsung, atau benda yang terkontaminasi. Di mana, salah satu penyebab infeksi yang paling sering menyebabkan batuk pilek adalah rhinovirus.
Adapun gejala umum yang dapat dialami si kecil saat batuk pilek adalah hidung tersumbat dan batuk-batuk. Dalam kondisi yang serius, batuk pilek juga bisa menyebabkan sesak napas karena bayi kesulitan bernapas dengan baik akibat hidung tersumbat.
Guna mencegah kondisi tersebut, ada beberapa upaya yang perlu dilakukan orang tua untuk melindungi bayi dari dampak polusi udara terhadap sistem pernapasan, berikut di antaranya:
Hal pertama yang perlu dilakukan sebagai langkah pencegahan batuk pilek pada bayi adalah rutin mencuci tangan, terutama saat akan menyentuh bayi. Kebiasaan ini perlu diterapkan tidak hanya oleh orang tua bayi, tetapi juga setiap orang yang hendak menyentuh bayi.
Agar tangan bisa bersih secara optimal, cucilah tangan menggunakan sabun antiseptik dan air mengalir. Jangan lupa untuk menerapkan cara mencuci tangan yang baik dan benar, yaitu dengan menggosok-gosokan kedua tangan selama kurang lebih 20–30 detik. Lalu, keringkan dengan kain atau handuk bersih.
Bayi usia di bawah 1 tahun memang menggemaskan, sehingga membuat setiap orang ingin menyentuh bahkan menciumnya. Namun, apabila Anda sedang mengalami flu, batuk, atau merasa tidak enak badan, sebaiknya hindari mencium atau melakukan kontak langsung dengan bayi.
Pasalnya, kuman penyebab penyakit sangat mungkin masuk ke dalam tubuh bayi melalui ciuman atau kontak langsung. Seperti yang telah diketahui, daya tahan tubuh bayi lebih rentan terhadap penularan kuman. Karena itu, hindari mencium bayi ketika sakit dan jangan segan untuk melarang orang yang sedang sakit berdekatan dengan si kecil.
Apabila bayi sudah memasuki usia 6 bulan dan telah mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI), pastikan untuk memberi MPASI yang mengandung gizi seimbang. Cara mencegah batuk pilek pada bayi ini dapat membantu meningkatkan sistem imun tubuh si kecil.
Akan tetapi, jika bayi masih menyusu, maka ibu disarankan untuk memberikan ASI eksklusif sesering mungkin. Pasalnya, ASI bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh bayi, sehingga ia tak akan mudah terkena batuk pilek atau penyakit lainnya.
Cara mencegah batuk pada bayi juga bisa dilakukan dengan menghindari tempat yang ramai, seperti pasar. Saat di tempat yang ramai, sulit untuk memastikan apakah setiap orang di sana dalam keadaan sehat.
Selain potensi penularan virus atau kuman lainnya yang semakin tinggi, tempat ramai juga cenderung mengandung kadar polusi udara yang lebih besar, terutama saat berada di luar ruangan. Pasalnya, sesak napas pada bayi adalah salah satu bahaya polusi udara pada bayi yang perlu diwaspadai.
Cara mencegah batuk pilek pada bayi yang tak kalah penting adalah melakukan vaksinasi. Kementerian Kesehatan pun telah memberikan himbauan terkait imunisasi dasar anak yang wajib dilakukan sejak bayi baru lahir, seperti BCG, PCV, polio, hepatitis, difteri, pertussis, tetanus (DPT), dan sebagainya.
Menjaga daya tahan tubuh bayi juga menjadi salah satu cara mencegah batuk pilek pada bayi yang perlu diperhatikan setiap orang tua. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan ASI eksklusif secara maksimal dan memastikan bayi tidur yang cukup.
Cara mencegah batuk pilek pada bayi juga bisa dilakukan dengan membersihkan mainan serta peralatan bayi secara berkala. Hindari pula bersin atau batuk di sekitar benda-benda milik si kecil agar tidak terkontaminasi oleh kuman penyebab penyakit.
Source : https://www.siloamhospitals.com/
Di era globalisasi dan perkembangan zaman seperti sekarang, bukan hal yang asing lagi saat anak mulai menggunakan teknologi sebagai media bermain. Inilah pentingnya peran orang tua dalam menghada...
Pengobatan GERD pada anak tergantung pada seberapa parah gejalanya. Untuk anak-anak, biasanya dilakukan dengan menghindari makanan dan minuman yang memicu gejala GERD, seperti: Buah-buahan yang ...
Apa saja nilai-nilai yang orang tua ajarkan agar anak tumbuh dengan karakter baik? Menjadi anak penyayang teman-temannya dan hormat kepada orang tua? Anak harus juara di kelasnya? Anna Surti Ariani, S...
Moms tidak perlu ajak Si Kecil lakukan olahraga yang sulit. Mengajak anak berolahraga dapat memberikan manfaat kesehatan dan tumbuh kembangnya. Untuk itu, cari tahu cara agar anak suka olahra...
WhatsApp ×