Aturan Upload Foto Anak

Kamis, 26 Mei 2016 | 10:02 WIB Penulis : Erni Wulandari


Bunda Suka upload foto anak di media sosial ? Hati-hati jangan sampai sembarangan upload. Sembarangan memamerkan foto, efeknya tak hanya meningkatkan potensi anak jadi incaran predator seks di dunia maya, tapi juga bisa memalukan buat anak. Foto-foto ini 'haram' diupload ke media sosial:

1.Saat anak mandi
Foto anak tanpa baju atau yang memperlihatkan area intim, seperti saat mandi, bukanlah foto yang layak untuk dilihat orang banyak. Sayangnya, yang menurut Bunda adalah momen menggemaskan ketika anak memainkan bebek karet miliknya di bathtub, bisa menjadi koleksi foto bagi predator seks online. Bunda tidak mau kan, fotofoto itu disalahgunakan di tangan orang yang tak bertanggung jawab?

2. Anak sakit atau terluka
Ingat ya Bunda tugas orang tua adalah melindungi anak, bukan menjadikan anak sebagai objek foto untuk diunggah ke akun media sosial. Cobatanyakan pada diri sendiri, apakah Bunda tidak akan marah bila ada teman atau orang terdekat mengunggah foto Bunda saat sakit dengan penampilan kuyu dan tak cantik?

3. Saat di toilet
Bunda perlu mengingat efek dalam jangka panjangnya karena internet tidak mengenal waktu. Jika Mama sudah memposting foto anak di media sosial, foto tersebut akan terus ada di dunia maya. Bayangkan jika foto tersebut kelak dilihat oleh si kecil yang sudah beranjak remaja. Anak juga punya privasi yang perlu dihargai.

4. Informasi pribadi dan rutinitas anak
Berbagai informasi seperti nama lengkap anak sekolah, atau pun di mana mereka dititipkan, harus dijaga. Meski kita telah menitipkan anak pada guru di sekolah, tetap saja sekolah anak berada di luar zona aman. Guru anak tak bisa setiap detik memperhatikannya. Jadi hindari memberi tahu lokasi dan jadwal sekolah anak. Jangan sampai Bunda membeberkan di media sosial di mana sekolah anak, apa saja jadwal hariannya, hingga jam masuk dan keluar sekolah. Anda boleh, kok, memotretnya saat di kelas atau bermain di halaman sekolah. Tapi sebaiknya foto tersebut tidak menyertakan hal-hal yang identik dengan lokasi sekolah. Berpikir media sosial Bunda sangat privat dengan lingkaran pertemanan yang sangat dekat? Bayangkan bila ponsel salah satu teman terdekat Anda ternyata hilang dan akunnya disalahgunakan oleh orang tak bertanggung jawab. Kacau, kan?

5. Kegiatan tidak aman
Foto kegiatan yang tidak aman dapat memicu masalah buat Bunda, lho. Misalnya, foto anak memegang kemudi kendaraan. Bisa jadi Bunda akan dihujani kritik dan protes dari pihak lain karena dianggap tidak mampu menjaga anak.

6. Foto bersama teman
Sekilas tak ada yang salah dengan mem-posting foto anak bersama teman-temannya. Namun, pastikan orang tua anak lainnya setuju jika Anda memposting foto anak mereka di media sosial Bunda. Kita tak tahu bagaimana batasan orang tua lain ketika mengunggah foto anaknya di media sosial. Maka secara etika, sebaiknya tak sembarang mengunggah foto anak yang sedang bermain dengan anak lain, kecuali Bunda sudah meminta izin pada orang tua sang anak.

7. Foto memalukan anak
Foto anak menangis atau sedang berekspresi konyol mungkin terlihat lucu buat Bunda dan teman-teman. Tapi, foto tipe ini punya dampak mendalam pada anak di masa depan. Jangan sampai foto yang disebar justru berisi kekurangan anak, dan dapat membuat anak menjadi korban bullying di sekolah.

Cara termudah untuk menyeleksi foto sebelum diunggah adalah dengan membayangkan, apakah kira-kira anak tak masalah bila foto itu diunggah? Apakah sampai anak besar nanti, ia akan baik-baik saja dan tidak merasa malu bila ada foto-foto di internet yang menunjukkan kondisi tertentu tentang dirinya? Coba posisikan Bunda berada di posisi anak. Bila sekiranya Bunda akan merasa keberatan, maka jangan mengunggah foto tersebut.

 

 

Sumber : Parenting

Artikel Lainnya

Berikut 10 cara merawat rambut anak mulai dari bayi hingga usia batita: Hindari mencuci rambutnya setiap hari ya Bu apalagi pada bayi yang baru lahir. Hanya gunakan shampo dua kali saja dalam se...

Kemampuan anak untuk mendengarkan nasihat perlu dilatih sejak dini, agar anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang taat aturan. Namun, kebanyakan anak-anak masih belum mau mendengarkan orang tua mereka, ...

Saat ini anak yang mengalami obesitas terus meningkat. Salah satu penyebabnya adalah pola makan yang buruk dan tidak seimbang. Anak cenderung menyukai makanan yang tinggi kalorinya, cepat saji dan men...

PENYAKIT usus buntu umumnya sering terjadi pada anak-anak usia sekolah antara usia enam tahun ke atas. Kondisi ini terjadi ketika organ usus buntu  mengalamai infeksi atau meradang. Usus buntu...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................