Tahun lalu, pemerintah telah menggelar vaksinasi MR untuk anak-anak usia 9 bulan hingga 15 tahun di seluruh Pulau Jawa. Kini giliran Pulau Sumatera, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Bali, Maluku dan P...
Jumat, 04 Januari 2019 | 16:15 WIB Penulis : Erni Wulandari
Saat beraktivitas, Si Kecil sering terus bergerak berlarian tiada henti dan tak kenal lelah sehingga tak jarang membuat Anda sebagai orang tuanya merasa kewalahan. Jangan langsung memarahinya, apalagi sampai menghentikan dengan paksa kegiatannya. Karena larangan dari Anda hanya akan menciptakan perilaku melawan atau membuat balita menjadi penakut dan tidak mandiri. Yang perlu Anda pahami, di usia ini, aktivitas bergerak Si Kecil ternyata berpengaruh besar terhadap aspek pertumbuhan dalam dirinya.
“Balita memperlihatkan kemampuan sosial dan interaksi positif dengan bermain bersama anak lainnya. Hal itu juga mendukung perkembangan kemampuan kognitif dan kepercayaan dirinya,” jelas Dr. Fiona Martin, psikolog pendidikan dan perkembangan anak asal Australia. “Kegiatan bermain di luar ruang juga menguntungkan sebab balita mendapatkan udara segar dan vitamin D yang menguatkan kesehatannya,” tambahnya.
Kendati demikian, hal ini bukan berarti Anda boleh membiarkannya bebas bergerak tanpa batasan. Berikan arahan untuk menyalurkan keaktifan balita ke arah yang benar. Yang juga penting, perhatikan dulu apakah balita Anda masuk dalam taraf aktif yang benar, hiperaktif atau justru menderita ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). Berikut ini tanda-tanda balita yang aktif tetapi bukan hiperaktif atau menderita ADHD, Moms :
Nah, jika Si Kecil memperlihatkan hal-hal di atas saat ia aktif bermain, berarti ia termasuk anak yang aktif, bukan hiperaktif atau bahkan menderita ADHD, Moms.
Sumber : motherandbaby
Tahun lalu, pemerintah telah menggelar vaksinasi MR untuk anak-anak usia 9 bulan hingga 15 tahun di seluruh Pulau Jawa. Kini giliran Pulau Sumatera, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Bali, Maluku dan P...
Sibling rivalry bisa berdampak negatif jika tidak ditangani dengan tepat. Punya lebih dari satu anak sering kali membuat orang tua dihadapkan pada situasi yang tidak mudah. Salah satunya, yaitu ter...
1. Gigi Susu Lebih Rentan Terhadap Karies Karies pada gigi susu lebih mudah menyebar daripada pada gigi permanen. Mengutip laman Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia, hal itu disebabkan enamel pada gi...
Kulit terlihat kering, disertai luka lepuh atau luka terbuka yang berair, merupakan tanda-tanda penyakit herpes. Ya, herpes adalah penyakit yang cukup sering menyerang manusia dan disebabkan oleh dua ...
WhatsApp ×