Pemberian Minuman Ringan, Sari Buah, dan Minuman Manis untuk Anak-anak

Senin, 20 April 2020 | 11:39 WIB Penulis :


Anak-anak tidak perlu mengonsumsi sari buah atau minuman manis lainnya untuk menjalankan pola makan yang sehat. Asupan minuman manis mengurangi kualitas pola makan anak Mom, dan berhubungan dengan peningkatan berat badan, kesehatan gigi yang buruk, dan juga membuat kebiasaaan minum minuman manis sampai dewasa.

Para ahli tidak menyarankan konsumsi minuman berpemanis seperti minuman ringan, minuman buah, air vitamin, air mineral berperisa, minuman berenergi, dan minuman olahraga.

Sari buah dan sayur mengandung gula yang ditemukan secara alami dalam buah dan sayuran segar, namun menjadi sangat terkonsentrasi saat diproses menjadi sari buah dan sayur. Anak-anak tidak memerlukan sari buah atau sayur untuk menjalankan pola makan yang sehat dan seimbang. Mendukung anak-anak untuk makan buah dan sayuran utuh, dan meminum air putih atau susu dibandingkan dengan meminum sari buah atau sayur, adalah cara terbaik untuk membentuk kebiasaan makan yang baik sejak dini.

Susu untuk anak-anak

ASI adalah minuman terbaik untuk bayi. Untuk anak-anak kurang dari usia 12 bulan, ASI atau susu formula harus menjadi minuman utama, setelah usia 12 bulan, saat sikecil sudah mengurangi ASI atau susu formula, susu sapi dan air adalah minuman terbaik yang disarankan.

Dari usia dua tahun, susu sapi rendah lemak dapat diberikan. Air lebih disarankan untuk balita dan anak-anak yang lebih dewasa, jadi dukung anak-anak meminum air sepanjang hari dan cobalah mengarahkan seluruh keluarga untuk minum air atau susu.

Susu adalah makanan yang penting dan bagian dari kelompok makanan (termasuk susu, yogurt, keju dan/atau alternatifnya) yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Namun demikian, meminum terlalu banyak susu dapat membuat kenyang dan mengganggu nafsu makan. Anak-anak yang lebih tua akan memerlukan tiga porsi dari makanan di kelompok ini, sementara anak-anak yang lebih kecil memerlukan sekitar tiga setengah porsi. Satu porsi adalah sekitar 200g yogurt atau 250ml susu atau dua lembar keju.

Dukung pemilihan susu putih dibandingkan susu berperisa karena susu berperisa memiliki kadar gula tambahan yang tinggi.

Batasi minuman ringan dengan pemanis buatan

Beberapa minuman ringan mengandung pemanis buatan, bukan gula tambahan. Minuman ringan dengan pemanis buatan menambah energi yang sangat sedikit pada pola makan dan karena itu tidak berkontribusi secara langsung pada peningkatan berat badan. Terlebih lagi, minuman dengan pemanis buatan akan mendukung kebiasaan meminum minuman manis dan tidak menambahkan nilai gizi pada pola makan sehat,

Tingkat keasaman minuman ringan dan frekuensi konsumsinya juga dapat berkontribusi pada pembusukan gigi. Untuk kesehatan gigi yang baik, dukung anak untuk meminum air putih sepanjang hari.

Buah-buahan dan sayuran segar adalah pilihan terbaik

Anak-anak hanya memerlukan setengah buah jeruk atau 1/3 mangkuk stroberi untuk memperoleh asupan vitamin C hariannya, namun untuk membuat satu gelas kecil sari buah memerlukan tiga hingga empat buah jeruk. Anak-anak tidak memerlukan sari buah atau sayur, entah yang dalam kemasan ataupun yang dibuat di rumah, untuk menjalani pola makan sehat dan seimbang.

Dukung anak-anak untuk memakan buah dan sayur segar dibandingkan dengan meminum sari buah atau sayur. Ini akan:

  • Menambahkan serat pada pola makan dan mencegah sembelit
  • Membantu kemampuan mengunyah
  • Mengajarkan mengenai tekstur, warna, dan rasa yang berbeda
  • Menyediakan pilihan yang praktis, sehat, dan bergizi sebagai makanan ringan
  • Membentuk kebiasaan makan dan minum yang lebih sehat.

Apabila Mom memasukkan sari buah atau sayur ke dalam pola makan anak Mom,  batasi hingga setengah gelas sari buah atau sayur tanpa gula tambahan dalam momen-momen tertentu saja. Dukung anak Mom untuk memakan buah dan sayur utuh, dan meminum air putih atau susu dibandingkan dengan sari buah atau sayur.

Masalah dengan minuman ringan

Minuman manis dapat menyebabkan banyak masalah termasuk:

1. Peningkatan berat badan

Minuman manis memiliki energi yang tinggi dan mengandung gizi yang sangat sedikit untuk pola makan Sikecil. Asupan rutin minuman manis dapat berakibat ke peningkatan berat badan yang berlebih.

2. Pembusukan gigi

Anak-anak yang terbiasa minum minuman manis seperti minuman ringan dan sari buah memiliki risiko lebih tinggi untuk pembusukan gigi. Pada bayi dan balita, masalah dimulai saat botol digunakan untuk kenyamanan saat tidur, mengedot pada malam hari, atau mengemil pada siang hari. Apabila botol berisikan minuman selain air, meskipun jika isinya susu, gula pada cairan akan menempel di gigi dan gusi untuk beberapa lama. Inilah saat pembusukan terjadi, bahkan sebelum ada gigi yang muncul.

Hindari penggunaan botol dot untuk empeng, dan dukung sikecil untuk minum dari gelas sejak usia enam bulan. Hentikan penggunaan botol pada sekitar usia satu tahun. Penting untuk membuat rutinitas menyikat gigi sejak gigi pertama sikecil muncul.

3. Nafsu makan rendah atau memilih-milih makanan

Minuman manis penuh dengan energi dan dapat mengenyangkan anak-anak, membuat mereka tidak lapar untuk makan makanan yang sesungguhnya. Untuk anak-anak yang pemilih, menghentikan atau membatasi minuman manis adalah cara yang dapat membantu meningkatkan nafsu makan untuk makanan lain.

Masalah seperti defisiensi zat besi, anemia, dan pertumbuhan yang kurang baik dapat terjadi pada bayi dan balita yang mengganti makanan seperti ASI, susu formula, atau makanan padat dengan minuman manis.

4. Perubahan pada kebiasaan pencernaan

Anak-anak kecil dapat memiliki masalah dalam mencerna beberapa jenis gula dalam minuman manis yang kemudian dapat mengakibatkan gangguan pencernaan atau diare. Hal ini dapat menyebabkan pertumbuhan yang terhambat apabila gizi dan nutrisi tubuh tidak terpenuhi. Saat minuman manis dihilangkan dari pola makan anak, gangguan pencernaan akan dapat membaik

Saran untuk orangtua

Mengubah pola makan sikecil menjadi suatu tantangan, namun ingat bahwa sikecil hanya dapat memakan atau minum apapun yang diberikan kepada mereka. Saran-saran termasuk:

  • Hindari menggunakan botol untuk menenangkan anak hingga tertidur
  • Jadilah contoh baik dengan tidak menyimpan minuman manis di rumah atau mengonsumsi minuman manis
  • Apabila sikecil sudah terbiasa dengan minuman manis, mulai kurangi asupannya—misalnya, Anda dapat memberikan minuman manis yang ditambah air untuk sementara, dan kemudian membiasakannya untuk minum air saja
  • Bersabarlah, karena hal ini membutuhkan waktu, khususnya apabila sikecil  memiliki kebiasaan meminum minuman manis pada saat dia lapar atau haus
  • Dukung sikecil  untuk memakan buah dan sayuran segar dibandingkan dengan minum jus
  • Batasi konsumsi sari buah hingga ½ gelas(tanpa gula tambahan) pada waktu tertentu
  • Kunjungi dokter atau pusat kesehatan terdekat apabila mom memiliki kekhawatiran mengenai kesehatan atau pertumbuhan sikecil

Source: Hallosehat.com

Artikel Lainnya

Ada banyak cara yang bisa Mam lakukan untuk menjadikan kepintaran anak kian bersinar. Misalnya, mengajak si kecil menjadi ilmuwan cilik dan melakukan berbagai eksperimen seru. Kegiatan eksperimen bisa...

Demam menjadi salah satu gejala yang paling sering dialami anak-anak. Meskipun demam biasa terjadi pada anak rasanya tetap khawatir ya, Bunda, kalau anak sakit dalam kondisi pandemi COVID-19 sepe...

Ketika membuka pintu rumah, Anda menemukan ruang tamu berantakan dengan mainan, krayon dan benda-benda yang tidak diletakkan pada tempatnya. Ingin marah pada si kecil, nggak sih? Tunggu dulu.&nbs...

Alasan mengapa si kecil harus main di luar, bukan bermain gedget. 1. Penurunan perkembangan otak Pada lima tahun pertama hidupnya, otak anak berkembang sangat pesat. Studi menunjukkan bahwa terl...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................