Bolehkah Mencampurkan Pemberian ASI dan Susu Formula untuk Bayi?

Selasa, 22 Juni 2021 | 13:52 WIB Penulis :


Banyak ibu mencampur ASI dengan susu formula (sufor) untuk bayinya dengan berbagai alasan tertentu di masa menyusui. Pemberian ASI campur susu formula (sufor) ini artinya dilakukan secara bergantian dan berselang alias sendiri-sendiri.

Namun, ada juga ibu yang mencoba campur ASI dan susu formula dalam botol untuk bayi minum. Alasannya, dengan cara ini ibu bisa memaksimalkan asupan nutrisi bagi bayi selain hanya dengan menyusui ASI.

Sebenarnya, bagaimana seharusnya memberikan ASI vs susu formula yang tepat?

 

Amankah memberikan sufor bila sebelumnya minum ASI?

Berbagai hal bisa mendasari keputusan ibu untuk beralih dari pemberian ASI ke susu formula (sufor). Ibu bisa benar-benar beralih ke susu formula saja atau mengombinasikan susu formula dengan ASI.

Tambahan susu formula pada asupan sehari-hari bayi bisa dikarenakan oleh ibu yang kembali bekerja. Ibu bekerja yang menyusui kadang merasa repot jika harus menggunakan pompa ASI.

Alhasil, ibu lebih memilih untuk memberikan susu formula kepada bayinya bila sedang bekerja.

Hal lainnya yang menjadi alasan ibu adalah karena ibu merasa ia tidak cukup menyediakan ASI untuk bayinya. Kondisi ini yang membuat bayi seolah tidak mendapatkan ASI yang cukup untuk mendukung tumbuh kembangnya.

ASI vs susu formula, mana yang lebih baik?

Dari beragam mitos ibu menyusui dan tantangan ibu menyusui, ASI tentu lebih baik daripada susu formula.

Pemberian ASI penting khususnya untuk bayi yang masih berusia di bawah enam bulan, terlebih bila sejak lahir diterapkan inisiasi menyusui dini.

Ini karena ada banyak manfaat ASI untuk ibu dan bayi serta kandungan nutrisi ASI yang baik bagi bayi.

Menariknya lagi, kandungan ASI tidak berisiko membuat gigi berlubang sedangkan susu formula (sufor) punya kemungkinan lebih besar dalam menimbulkan lubang pada gigi.

Ini karena susu formula memiliki kandungan gula yang tinggi. Ketika susu menempel di gusi dan gigi, bakteri punya ruang untuk berkembang biak sehingga kemudian menimbulkan gigi berlubang.

Itulah mengapa ibu dianjurkan untuk rajin membersihkan gigi bayi sehabis menyusu ASI maupun susu formula guna mencegah gigi berlubang.

Perlu diingat bahwa semakin lama Anda memberikan ASI untuk bayi maka akan semakin baik.

Tidak masalah jika Anda memberikan ASI sebanyak satu atau dua kali dalam sehari dan dilakukan secara bergantian dengan susu formula.

Jadi, jika Anda ingin memberikan susu formula pada bayi karena alasan tertentu, sebaiknya tetap kombinasikan dengan ASI bila memungkinkan.

Kapan harus memberikan ASI campur sufor untuk bayi?

ASI adalah makanan satu-satunya makanan yang paling baik bagi bayi hingga ia berusia enam bulan. Setelah enam bulan, ia mulai membutuhkan asupan gizi lebih.

Inilah mengapa di usia enam bulan pemberian ASI saja sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan gizi harian bayi sehingga boleh diberikan makanan pendamping ASI (MPASI).

Idealnya, jika memungkinkan sebaiknya Anda tidak memberikan susu formula atau makanan dan minuman lain selain ASI sebelum bayi berusia enam bulan.

Pasalnya, semua kebutuhan bayi sudah bisa tercukupi hanya dengan ASI. ASI juga tidak akan menimbulkan masalah pada pencernaannya yang masih berkembang.

Sementara di atas usia enam bulan, pemberian ASI campur susu formula (sufor) boleh menjadi pertimbangan Anda.

Hanya saja, bila ternyata ASI Anda masih mencukupi kebutuhan harian bayi meski ia sudah berusia lebih dari enam bulan, lebih baik andalkan ASI ketimbang sufor.

Intinya, bila Anda bisa terus memaksimalkan produksi ASI Anda untuk si kecil hingga ia berusia dua tahun, sebaiknya tetap utamakan ASI.

Selain lebih murah, ada banyak manfaat ASI bagi bayi dan ibu bila pemberiannya dilanjutkan hingga si kecil berusia dua tahun, yakni:

  • Memastikan kebutuhan gizi bayi tercukupi. ASI masih menjadi makanan yang baik untuk si kecil meskipun ia telah mengonsumsi makanan padat.
  • Mencegah bayi terserang berbagai penyakit. ASI mengandung zat antibodi ibu yang bisa membuat bayi lebih kebal terhadap penyakit.
  • Kesehatan ibu juga jadi lebih baik. Tak hanya bayi, ibu juga mendapatkan manfaat dari pemberian ASI lanjutan.
  • Ikatan antara ibu dan anak menjadi lebih kuat. Pemberian ASI tak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik saja, tapi bagi ikatan ibu dan bayi.

Menariknya lagi, ASI bermanfaat bagi ibu dan bayi karena bisa mempererat ikatan antara ibu dan anak in ikatan ibu bila ASI terus dilanjutkan hingga dua tahun.

Apa penyebab pemberian ASI campur sufor?

Seperti yang sempat dijelaskan sebelumnya, pemberian ASI campur susu formula (sufor) untuk bayi diperlukan dalam kondisi tertentu.

Memang, pemberian ASI eksklusif selama enam bulan merupakan awal yang baik bagi tumbuh kembang bayi.

Namun, ada berbagai penyebab yang mendasari mengapa ASI vs susu formula bisa diberikan secara bergantian:

Ibu mengalami masalah saat menyusui

Ada beberapa masalah ibu menyusui yang bisa menghambat pemberian ASI. Melansir dari Pregnancy Birth and Baby, masalah saat menyusui mencakup sebagai berikut:

  • Puting sakit, pecah-pecah, hingga berdarah
  • Saluran susu pada payudara tersumbat
  • Mengalami mastitis atau peradangan payudara
  • Pembuluh darah di puting susu mengencang sehingga menghambat aliran darah normal
  • Puting susu ibu datar maupun masuk ke dalam sehingga kadang menyulitkan bayi saat menyusu
  • Perlekatan bayi kurang tepat pada payudara, entah karena teknik yang salah, lidah bayi tidak pada posisi menyusui yang benar, mengalami bibir sumbing, dan lainnya
  • Bayi menolak menyusu

Jika masalah menyusui ini dialami ibu saat usia bayi masih kurang dari enam bulan, solusinya bisa dengan memompa ASI dan memberikannya melalui botol dot.

Namun, bila hal ini terjadi di usia bayi yang sudah lebih dari enam bulan, pemberian ASI campur susu formula (sufor) bisa menjadi solusi lain.

Jangan lupa, jika Anda memompa ASI tetapi tidak langsung diberikan kepada bayi, pastikan cara menyimpan ASI yang Anda lakukan sudah tepat.

Produksi ASI ibu kurang

Pemberian ASI campur susu formula (sufor) juga bisa dilakukan ketika produksi ASI ibu tidak terlalu banyak.

Jika ASI ibu kurang, otomatis asupan harian bayi juga bisa kurang.

Bila usia bayi masih kurang dari enam bulan, produksi ASI ibu yang kurang ini dapat diakali dengan pemberian susu formula guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Sementara bila usia bayi sudah di atas enam bulan, Anda bisa memberikan susu formula secara bergantian dengan ASI disertai dengan MPASI.

Sebaiknya perhatikan ketika produksi ASI ibu rendah atau tampak berkurang dibandingkan dengan sebelumnya.

Sebab terkadang, pasokan ASI yang rendah bisa saja hanya berlangsung sementara dan nantinya akan kembali seperti semula.

Di sisi lain, produksi ASI yang rendah bisa dikarenakan tidak cukupnya jaringan payudara untuk menghasilkan ASI.

Kondisi ini dapat disebabkan oleh pernah menjalani operasi payudara sebelumnya maupun mengalami kondisi medis lainnya.

Jika produksi ASI masih keluar meski dalam jumlah yang tidak terlalu banyak, ASI campur susu formula (sufor) tetap bisa dilakukan untuk membantu memenuhi kebutuhan bayi.

Berat badan bayi rendah

Terkadang, pemberian ASI saja tidak mampu meningkatkan berat badan bayi sehingga dibutuhkan bantuan dari susu formula.

Setiap bayi pada dasarnya tumbuh dengan cara yang berbeda-beda, termasuk dalam hal peningkatan berat badan.

Berat badan masing-masing bayi biasanya akan berubah di waktu yang tidak sama. Dalam waktu tertentu, berat badan bayi bisa menurun sementara karena susah makan.

Berat badan bayi nantinya akan kembali naik dalam waktu singkat setelah bisa kembali makan seperti semula.

Namun di sisi lain, berat badan bayi juga dapat susah mengalami peningkatan karena mengalami kondisi medis tertentu.

Itu sebabnya, dalam hal ini bayi membutuhkan ASI campur susu formula yang diberikan secara bergantian guna membantu mencukupi kebutuhan gizi hariannya.

Sedang tidak berada di rumah

Penyebab pemberian ASI campur susu formula (sufor) lainnya yakni karena tidak nyaman menyusui di tempat umum atau di luar rumah.

Sebenarnya, produksi ASI ibu masih mencukupi kebutuhan bayi, hanya saja ibu mungkin belum sempat memompa atau memang lebih menyukai pemberian ASI di rumah.

Jadi saat sedang berada di luar rumah, Anda lebih memilih untuk memberikan susu formula saat bayi lapar.

Beberapa hal mungkin juga bisa menjadi tanda bahwa bayi membutuhkan asupan tambahan dari susu formula, selain dari ASI:

  • Payudara Anda tidak terasa ringan atau kosong setelah menyusui. Ini bisa menjadi tanda bahwa bayi tidak cukup banyak mendapatkan ASI.
  • Bayi yang berusia lebih dari 5 hari hanya buang air kecil kurang dari 6 kali per hari. Bayi juga rewel dan terlihat lesu sepanjang hari.

Beberapa alasan pemberian ASI campur susu formula (sufor) secara bergantian seperti di atas dapat dipertimbangkan sesuai kondisi Anda dan bayi.

Amankah memberikan ASI campur sufor untuk bayi?

Pada dasarnya, pemberian ASI campur susu formula (sufor) untuk bayi terbilang aman. Artinya, pemberian ASI dan susu formula bisa dilakukan secara bergantian.

Anda bisa memberikan ASI untuk bayi selama beberapa kali dalam sehari dan tetap menyelinginya dengan susu formula.

Namun, sebelum memberikan ASI campur susu formula (sufor) untuk bayi, sebaiknya ketahui dulu cara yang tepat.

ASI campur sufor, bolehkah dalam satu botol?

Setelah mengetahui pemberian ASI campur susu formula (sufor) sebenarnya aman, Anda tetap harus tahu aturan pemberiannya.

Anda mungkin bertanya-tanya mengenai pemberian ASI campur susu formula (sufor) di dalam satu botol dot yang sama.

Menurut La Leche League International, pemberian ASI dan susu formula lebih baik dilakukan secara terpisah tetapi tetap bergantian.

Jadi, ASI campur sufor di sini maksudnya bukan diberikan bersamaan di dalam satu botol, melainkan bisa diberikan secara bergantian.

Bila Anda memang ingin memberikan anak susu formula, sebaiknya jangan dicampur dalam satu botol dengan ASI untuk satu kali sesi menyusu.

Berikanlah susu formula di waktu yang berbeda dengan ASI, misalnya sufor di pagi hari dan siangnya jadwal menyusui ASI.

Alasan di balik hal ini yakni karena mencampurkan ASI dan susu formula dapat membuat ASI terbuang percuma bila tidak dihabiskan bayi.

Dengan kata lain, ASI campur susu formula (sufor) di dalam satu botol yang sama dapat membuat asupan ASI bayi kurang optimal.

Padahal, Anda masih mampu untuk memberikan banyak porsi ASI untuk bayi. Lama-kelamaan, mungkin jumlah ASI akan berkurang karena produksinya tidak dimaksimalkan.

Jadi sebaiknya, pemberian ASI dan susu formula bisa dilakukan secara bergantian di waktu dan tempat yang berbeda.

Selain itu, pemberian ASI campur susu formula (sufor) dalam satu botol yang sama dapat berpengaruh pada nutrisinya.

Hal tersebut yang menjadi penyebab lain mengapa pemberian ASI vs susu formula sebaiknya dilakukan secara terpisah atau sendiri-sendiri.

Bagaimana cara memberikan ASI dan sufor?

Pemberian ASI campur susu formula (sufor) bisa dilakukan secara bertahap sampai nantinya bayi terbiasa.

Anda sebenarnya dapat memberikan susu formula sebelum maupun setelah bayi menyusu ASI, entah dari payudara langsung maupun botol dot.

Coba konsultasikan lebih lanjut dengan dokter untuk mendapatkan saran terbaik mengenai waktu pemberian susu formula untuk bayi.

Dokter dapat menyarankan waktu pemberian ASI dan susu formula secara bergantian sesuai dengan kondisi bayi.

Pasalnya, setiap kondisi yang berbeda membutuhkan pendekatan dalam pemberian ASI dan susu formula yang berbeda pula.

Source: hellosehat.com

Artikel Lainnya

Sebagai seorang pekerja tentu memiliki banyak pekerjaan dan membuat kamu lelah. Belum lagi jika kamu bekerja sekaligus mengurus dua anak kecil yang masih membutuhkan perhatian dari kamu. Merawat seora...

Eksim atau eczema merupakan salah satu kondisi kulit yang umum menyerang bayi. Jika bayi mengalaminya, kulit akan terasa kering, timbul ruam, kemerahan, dan gatal. Tentunya, bayi akan merasa...

Cara Menstimulasi Motorik Halus Anak 1-3 Tahun Banyak aktivitas yang bisa Moms lakukan untuk membantu stimulasi motorik halus anak usia 1-3 tahun. Caranya juga tak perlu rumit. Moms bisa melakuk...

Kapan Bayi Dapat Diberikan MPASI? Rekomendasi memulai MPASI menurut World Health Organization (WHO) adalah saat bayi menginjak usia 6 bulan, atau bisa di antara 4-6 bulan sesuai dengan pe...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................