Rasa cemas akibat berpisah dengan orang tua merupakan hal yang sangat sering terjadi pada bayi. Tak hanya panik, beberapa bahkan ada yang sampai menangis histeris ketika ayah atau ibunya tidak terliha...
Kamis, 22 Juli 2021 | 14:13 WIB Penulis :
Dukung perkembangan bicara bayi dengan menghindari kebiasaan buruk ini ya, Ma
Salah satu momen istimewa yang paling ditunggu-tunggu oleh setiap orangtua adalah ketika si Kecil pertama kali berbicara dengan benar. Tahukah Mama? Sebelum bayi dapat melontarkan kata pertamanya dengan fasih, ia mengamati dan belajar meniru suara yang didengarnya.
Meski kemampuan komunikasi dan bahasa bayi berkembang secara bertahap mengikuti usia, Mama bisa membantunya dengan melakukan aktivitas seperti membacakan cerita, menyanyikan lagu untuknya, mengajaknya bicara, mengenalkan nama benda, dan lain sebagainya.
Namun, menghindari kebiasaan buruk yang dapat menghambat kemampuan bicara si Kecil juga sama pentingnya untuk dilakukan. Apa saja itu? Yuk cari tahu lima kebiasaan buruk yang menghambat kemampuan bicara bayi,berikut ini!
Membiarkannya mengisap empeng terlalu lama dapat menghambatnya untuk berbicara. Bayi belajar dari meniru dan mempraktikan, jadi jika mulutnya sibuk mengisap empeng, semakin sedikit kesempatannya untuk praktik menirukan suara di sekitar.
Idealnya bayi harus sudah mulai berhenti menggunakan empeng pada rentang usia 4-12 bulan. Jika buah hati sangat sulit lepas dari empeng, Mama bisa berkonsultasi dan meminta bantuan dokter ahli untuk penanganan yang tepat.
Dalam konteks membuat si Kecil memahami konteks ucapan mama pada usia 0-6 bulan, Mama bisa menggunakan kosa kata kebayi-bayian berulang seperti “bobo” sebagai pengganti kata “tidur” atau “mimi” sebagai pengganti kata “minum” dengan nada tinggi seolah menyanyi.
Namun untuk melatihnya berbicara pada usia 7-12 bulan, disarankan untuk berhenti bicara kebayi-bayian dan mulai berbicara dengan pengucapan yang benar untuk memudahkan bayi meniru kata. Mama juga bisa mengoreksi bayi ketika ia salah menyebut kata saat meminta sesuatu.
Komunikasi non-verbal seperti menunjuk, menepuk, mengangguk atau menggelengkan kepala lebih mudah dilakukan oleh bayi daripada mengungkapkannya dalam kata-kata. Jika dibiarkan terlalu lama, bayi bisa merasa gestur saja sudah cukup untuk menyampaikan pesannya.
Hindari langsung merespon gesturnya ketika meminta sesuatu dan selalu pancing bayi untuk mengutarakan keinginannya dengan berbicara. Jika kesulitan, Mama bisa membantu dengan bertanya atau memintanya mengulang kata-kata mama.
Hindari bicara terlalu cepat karena bayi yang masih belajar memahami dan meniru akan kebingungan bahkan menganggap berbicara adalah hal yang sangat sulit. Beri waktu dan jeda pada bayi untuk memahami setiap kata yang Mama ucapkan.
Mulai bicara perlahan dan tekankan kata-kata tertentu untuk membantu bayi menangkap cara pengucapan kata tersebut dengan benar.
Terkadang, memberikan si Kecil gadget adalah cara yang paling mudah untuk membuatnya tenang. Namun jika dilakukan terlalu sering dalam waktu lama, kebiasaan buruk ini dapat menghambat kemampuan bahasa dan komunikasi bayi.
Batasi waktu bayi menggunakan gadget maksimal hanya satu jam dalam sehari, itu pun dengan memberi tontonan konten berkualitas yang menunjang tumbuh kembangnya dan tetap dalam pengawasan Mama.
Itulah lima kebiasaan buruk yang menghambat kemampuan bicara bayi. Perlu diingat bahwa setiap anak berkembang dalam rentang kecepatan masing-masing. Jika Mama khawatir melihat kemampuan komunikasi dan bahasa bayi tidak kunjung berkembang, silakan berkonsultasi dengan dokter ahli untuk tindak lanjut yang sesuai dengan kebutuhan si Kecil.
Source: popmama.com
Rasa cemas akibat berpisah dengan orang tua merupakan hal yang sangat sering terjadi pada bayi. Tak hanya panik, beberapa bahkan ada yang sampai menangis histeris ketika ayah atau ibunya tidak terliha...
ASI merupakan sumber makanan utama bagi bayi untuk mendukung tumbuh kembangnya. Namun terkadang, beberapa bayi bisa mengalami ruam atau gejala lainnya setelah minum ASI. Gejala-gejala ini mirip dengan...
Siapa disini yang suka membandingkan anak sendiri dengan anak orang lain, seperti anak tetangga? Yuk, Mom, mulai ubah pola pikirnya ya. Kita tidak bisa menyamaratakan kemampuan semua anak, karena...
Ada alasan khusus mengapa dokter kandungan dan bidan selalu mengingatkan ibu hamil untuk makan makanan bergizi seimbang dan menghindari makanan instan. Hal ini berhubungan dengan kadar penyerapan mikr...