Masalah kulit ini sering terjadi pada bayi. Hal-hal di bawah ini perlu Bunda ketahui. Jerawat Kapan muncul? Dalam 30 hari pertama kehidupan bayi. Penyebab? Adanya pengaruh hormon dari Bunda, seh...
Senin, 26 Juli 2021 | 15:03 WIB Penulis :
Bukan hanya remaja dan orang dewasa, bayi juga bisa berjerawat. Penyebab munculnya jerawat pada bayi bisa bermacam-macam. Untuk mengatasi dan mencegah jerawat bayi bertambah parah, penanganannya perlu dilakukan dengan hati-hati.
Jerawat bayi biasanya muncul pada bayi berusia 4 – 6 minggu atau beberapa hari setelah ia lahir. Jerawat yang dialami bayi ini umumnya hanya muncul selama beberapa hari atau minggu dan akan menghilang dengan sendirinya. Namun, terkadang jerawat bayi juga bisa muncul lebih lama hingga beberapa bulan.
Sebagaimana jerawat pada umumnya, jerawat bayi juga berbentuk bintil putih atau merah yang dikelilingi dengan kulit kemerahan. Ketika Si Kecil terkena jerawat, biasanya jerawat ini akan muncul di bagian pipi, dahi, dagu, atau punggungnya.
Sampai saat ini, penyebab pasti munculnya jerawat pada bayi belum dapat dipastikan. Namun, diketahui ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko bayi untuk terkena jerawat, yaitu:
Pengaruh hormon
Di akhir masa kehamilan, hormon dari ibu dapat masuk ke dalam plasenta dan merangsang kelenjar minyak pada kulit bayi. Hal ini kemudian dapat menimbulkan jerawat pada bayi setelah dilahirkan.
Pada kasus tertentu, hormon androgen juga bisa menjadi penyebab munculnya jerawat bayi. Ini lebih sering terjadi pada bayi laki-laki dan bayi di atas usia 3 bulan.
Pertumbuhan bakteri di kulit
Di kulit terdapat bakteri normal yang disebut flora normal kulit. Namun, ketika kulit terlalu berminyak atau terjadi sumbatan pada pori-pori kulit, maka bakteri ini bisa tumbuh subur dan menimbulkan jerawat.
Selain bakteri, munculnya jerawat di kulit bayi juga kemungkinan bisa disebabkan oleh pertumbuhan jamur kulit.
Kulit bayi masih sensitif
Kulit bayi sangatlah halus, tipis, dan sensitif, sehingga mudah mengalami iritasi bila terpapar zat atau benda tertentu, seperti ASI atau susu formula, sabun mandi yang mengandung deterjen, serta kain berbahan kasar atau yang dicuci dengan deterjen biasa. Kondisi ini menyebabkan kulit bayi mudah meradang dan timbul jerawat.
Sebagian besar jerawat bayi bisa sembuh dengan sendirinya. Meski demikian, ada beberapa langkah yang dapat Bunda lakukan untuk mengatasi jerawat pada bayi, antara lain:
1. Jaga kebersihan wajah Si Kecil
Saat memandikan Si Kecil, bersihkan wajahnya secara perlahan dengan air hangat lalu keringkanlah dengan handuk bersih. Hindari menggosok wajahnya keras-keras sebab bisa membuat kulit Si Kecil menjadi terluka dan iritasi.
Jika Bunda menggunakan sabun, pilihlah sabun khusus bayi yang mengandung pelembap dan tanpa kandungan pewangi.
2. Gunakan Lotion yang aman & sesuai dengan jenis kulit si kecil
Hindari mengoleskan sembarang losion pada kulit bayi. Hal tersebut tidak hanya akan membuat kulit bayi kering, namun juga bisa memperparah kondisi jerawat bayi.
Untuk mengatasi kulit kering pada bayi, Bunda bisa mengoleskan pelembap bayi dengan kandungan bebas minyak atau yang berlabel nonkomedogenik (tidak menyumbat pori-pori). Pelembap jenis ini cenderung tidak menyumbat pori-pori kulit bayi, sehingga risiko terbentuknya jerawat pun lebih rendah.
Apabila jerawat justru memburuk atau semakin banyak pada kulit Si Kecil, Bunda sebaiknya menghentikan penggunaan losion dan konsultasikan masalah tersebut ke dokter kulit.
3. Jangan memencet jerawat bayi
Bunda, hindari memencet jerawat Si Kecil, ya. Tindakan tersebut bisa membuat bakteri masuk ke dalam kulit Si Kecil, sehingga memperparah kondisi jerawatnya.
4. Oleskan krim atau salep sesuai resep dokter
Jika jerawat yang muncul di kulit Si Kecil cukup banyak, besar, atau tampak membengkak dan bernanah, maka kondisi ini perlu diobati dengan obat oles atau salep. Untuk menentukan jenis obat jerawat yang cocok dan aman untuk Si Kecil, Bunda bisa berkonsultasi ke dokter kulit.
Jerawat bayi biasanya bukanlah hal yang berbahaya dan dapat menghilang dengan sendirinya. Namun, apabila jerawat yang muncul di kulit Si Kecil menjadi semakin banyak, membesar, bernanah, atau disertai demam, Bunda dianjurkan untuk segera memeriksakan Si Kecil ke dokter kulit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Source: alodokter.com
Masalah kulit ini sering terjadi pada bayi. Hal-hal di bawah ini perlu Bunda ketahui. Jerawat Kapan muncul? Dalam 30 hari pertama kehidupan bayi. Penyebab? Adanya pengaruh hormon dari Bunda, seh...
Ada berbagai macam kondisi kulit yang menunjukkan gejala serupa, sehingga kadang kita dibuat kesulitan mengidentifikasi masalah kulit dan pengobatan yang tepat. Salah satu yang cukup sering bikin bing...
Memang benar, kabar kehamilan pastinya selalu di sambut dengan perasaan bahagia oleh semua keluarga, terutama oleh bunda juga ayah. Bahkan berbagai doa kerap di panjatkan agar si ibu menjalani proses ...
Setelah si Kecil memasuki usia satu tahun, jenis minuman yang sudah dapat dikonsumsi bertambah jenisnya. Salah satunya adalah susu sapi full cream , baik dalam bentuk susu segar, susu bubuk,...