Tips Untuk Mengatasi Bayi Kagetan

Selasa, 30 November 2021 | 15:16 WIB Penulis :


Berikut adalah tips atau cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi bayi kagetan sehingga ia bisa tidur kembali.

1. Menenangkan si kecil
Sentuhan orangtua dapat menjadi penenang termasuk saat bayi sering merasa kaget. Cobalah untuk menggendong, lalu menepuk pelan si kecil sampai tangisannya berhenti.

Nikmati waktu saat menggendong si kecil dan tak perlu terlalu cepat menaruhnya kembali ke tempat tidur. Pasalnya, menaruhnya terlalu cepat saat ia belum merasa tenang bisa membuatnya menangis kembali.

2. Mendekatkan tubuh dengan bayi
Setelah menenangkan dan membaringkannya, Anda juga bisa mengambil posisi tidur di sebelah si kecil sekaligus mengelusnya pelan.

Berdekatan dengan si kecil saat tidur juga dapat menambah kenyamanannya sehingga membantu mengurangi refleks kaget yang sering dialami bayi.

3. Membedong bayi
Apabila diperlukan, Anda juga bisa melakukan cara lainnya untuk mengatasi bayi kagetan saat tidur dengan membedongnya.

Membedong bayi dapat membuatnya merasa aman dan terlindungi saat tidur. Hal ini membuatnya teringat saat ia berada di rahim.

Tak hanya itu saja, membedong bayi juga dapat mengurangi refleks kaget karena ia tidak dapat mengulurkan tangannya seperti biasa.

Pastikan agar tidak membedongnya terlalu kencang sekaligus rutin memeriksanya secara teratur agar ia tidak kepanasan.

Apa yang perlu orangtua perhatikan?
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, refleks Moro yang menjadi penyebab bayi sering kaget ini umumnya menghilang pada usia 6 – 7 bulan.

Akan tetapi, apabila kondisi ini masih terus terjadi pada bayi berusia lebih dari 7 bulan, sebaiknya Anda berkonsultasi dan memeriksakan si kecil dengan dokter.

Hal ini bisa terjadi saat refleks Moro tidak sepenuhnya terbentuk juga tertahan sehingga bayi kemungkinan memperlihatkan efek sering kaget yang berlebihan.

Berikut adalah beberapa akibat yang mungkin terjadi saat bayi mengalami kagetan berlebih, seperti:

  • mengalami stres atau hyperarousal,
  • rasa cemas berlebih,
  • koordinasi menurun,
  • sulit melakukan gerakan mata,
  • penurunan sistem kekebalan tubuh, serta
  • hipersensitif terhadap kemampuan sensorik (sentuhan, gerakan, visual, atau suara).

Selain pada bayi, kondisi refleks Moro yang tertahan dan tidak ditangani dengan baik bisa memengaruhi kehidupan si kecil kelak.

 

Source: https://hellosehat.com/

Artikel Lainnya

Ruam popok merupakan peradangan yang terjadi pada kulit bayi yang tertutup popok. Tanda yang umum terlihat berupa bintik-bintik kemerahan di kulit sekitar alat kelamin, paha, dan pantat. Meski bukan t...

Penggunaan diaper atau popok, khususnya yang sekali pakai tidak dipungkiri memberikan kepraktisan dalam pengasuhan dan perawatan buah hati. Namun penggunaannya yang setiap hari juga rentan m...

Bayi memang sangat rentan dengan berbagai macam penyakit yang bisa ditimbulkan oleh berbagai virus atau infeksi. Salah satunya yang perlu diwaspadai adalah ruam mulut yang kerap terjadi hampir di seti...

Pergantian musim atau pancaroba sedang berlangsung. Mungkin belum waktunya, karena hujan juga masih terus turun.  Wabah influenza di Indonesia sedang tinggi. Jika mom pergi ke rumah sakit saat...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................