Tawa bayi dan perkembangan emosionalnya Tawa pertama bayi biasanya muncul begitu memasuki usia 3—4 bulan. Pada periode ini, tawa bayi masih seperti cekikikan pendek atau cepat. Pemicunya, ...
Jumat, 07 Januari 2022 | 13:34 WIB Penulis :
Menjelang proses persalinan, banyak perlengkapan bayi yang harus dipersiapkan oleh ibu. Mulai dari baju bayi, perlengkapan mandi, gendongan, popok, dan juga alat-alat tidur seperti kasur dan bantal bayi. Bantal bayi juga masuk ke dalam daftar yang wajib dibeli karena menurut beberapa ibu benda ini berperan penting dalam pembentukan kepala si kecil.
Tempurung kepala bayi yang masih lembek dan kepala yang mudah berubah bentuk sering membuat ibu merasa khawatir. Ia takut jika nanti kepala si buah hati tercinta tidak bulat sempurna. Oleh karena itu mereka kerap memberikan berbagai bantal demi menghindari bentuk kepala bayi peyang. Salah satu bantal yang cukup populer digunakan adalah bantal peyang.
Lantas, apakah benar jika bentuk kepala anak dapat dipengaruhi oleh bantal, khususnya bantal peyang?
Bantal peyang atau dikenal juga dengan bantal anti peyang adalah bantal khusus bayi dengan desain cekung di bagian dalamnya (tengah). Seperti namanya, tujuan utama dari bantal ini adalah untuk menghindari kepala bayi peyang (plagiocephaly) dan membuat bentuk kepala si kecil menjadi bulat sempurna. Jadi, bantal peyang bukanlah bantal untuk kepala bayi peyang, ya Mom, tetapi sebaliknya.
Memang benar adanya jika kepala bayi dapat berubah bentuk, terlebih lagi yang usianya masih dibawah 12 bulan. Perubahan bentuk tersebut ditandai dengan permukaan kepala yang lebih datar dari permukaan lainnya. Hal ini biasa disebabkan karena bayi terlalu sering tidur dengan posisi terlentang. Sehingga kepala bagian belakang menjadi lebih tertekan.
Lalu, apa solusi dari permasalahan ini? Apakah bantal peyang adalah jalan keluarnya?
Sebetulnya bayi yang tempurung kepalanya lunak masih belum memerlukan jenis bantal apapun termasuk bantal peyang ataupun bantal anti peyang. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari seorang ahli pediatric sleep, Judith Owens, “Bayi yang umurnya masih di bawah 2 tahun tidak dianjurkan untuk menggunakan bantal, meskipun di dalam satu set perlengkapan tidur sudah terdapat bantal. Ini karena bantal bisa mengurangi kenyamanan dan mengganggu waktu tidurnya.”
Dari sana dapat dilihat bahwa bayi lebih baik jika ditidurkan di atas kasur tanpa bantal. Dengan atau tanpa bantal tidaklah menjadi faktor dari bentuk kepala. Yang paling memberi pengaruh adalah bagaimana posisi tidur si kecil.
Maka dari itu, bantal peyang tidaklah sangat signifikan. Solusi dari pencegahan bentuk kepala bayi peyang adalah dengan mengganti posisi tidur si kecil. Mom bisa menidurkan anak Anda secara terlentang, hadap kiri, hadap kanan, ataupun tengkurap (tummy time) agar seluruh permukaan kepala mendapat tekanan yang sama.
Sesuai penjelasan Judith Owens, bayi dapat mulai diajari tidur menggunakan bantal saat usianya sudah menginjak 2 tahun. Pada usia tersebut, tempurung bayi sudah mulai padat dan keras sehingga bentuk kepala tidak lagi berubah-ubah.
Source: https://www.ruangmom.com/
Tawa bayi dan perkembangan emosionalnya Tawa pertama bayi biasanya muncul begitu memasuki usia 3—4 bulan. Pada periode ini, tawa bayi masih seperti cekikikan pendek atau cepat. Pemicunya, ...
Dalam beberapa bulan belakangan ini, virus corona menjadi pembahasan utama karena sangat menyita perhatian publik. Bagaimana tidak, virus ini merupakan virus yang sangat mudah menyebar dan m...
Demi bisa berkumpul bersama keluarga besar di kampung halaman, banyak orang yang rela bermacet-macet ria saat mudik. Lalu bagaimana jika membawa anak kecil? Psikolog anak dan remaja dari RaQQi - Hu...
Sejak awal kelahiran bayi diwajibkan agar diberi imunisasi. Walau kadang disertai demam, pemberian imunisasi tetap harus diberikan untuk mencegah dari penyakit-penyakit yang membahayakan. Apa saja imu...