Fakta Menarik Tentang Tabir Surya

Senin, 17 Oktober 2016 | 15:03 WIB Penulis : Erni Wulandari


Banyak yang berpikir ketika cuaca mendung pada siang hari, aman bagi kulit tanpa menggunakan tabir surya. Karena saat udara mendung pada siang hari, sinar matahari tidak akan merusak kulit. Namun dalam situasi apapun, pada siang hari, sebaiknya Bunda mengenakan tabir surya. Ada beberapa fakta menarik dari tabir surya yang perlu Bunda ketahui.

Tabir surya yang baik harus dapat melindungi Bunda dari kerusakan kulit, penuaan kulit dan pencegahan dari kanker kulit yang berbahaya. Hal ini khususnya penting saat Bunda akan melakukan aktivitas di bawah sinar matahari. Beberapa hal yang mungkin tidak dianggap penting perlu diketahui agar Bunda dapat maksimal menggunakan tabir surya.

1. Bahan Tambahan Tabir Surya yang Merusak

Pada tabir surya, kadangkala ditambahkan bahan oxybenzone dan ocyinoxate yang berfungsi menangkal efek dari sinar matahari. Tetapi rupanya, bahan tersebut dapat menimbulkan iritasi kulit dan mengganggu hormon yang ada dalam tubuh. Kandungan lain yang biasa ditambahkan adalah retinyl palmitate yang merupakan bentuk lain dari vitamin A. Efek negatifnya dari kandungan ini adalah dapat menimbulkan jaringan abnormal kulit.

2. Tabir Surya Tidak Melindungi dari UVA

SPF 15 atau SPF 30 — Anda mungkin sering melihat label ini saat akan membeli tabir surya. Angka tersebut menunjukkan kemampuannya melindungi dari sinar UVB yang dapat menyebabkan kulit terbakar. Sinar matahari sendiri terdiri dari UVA dan UVB. Sinar UVA inilah yang sering tidak dapat dilindungi dengan penggunaan tabir surya. Efek buruk dari UVA adalah dapat menimbulkan penuaan pada kulit dan kanker kulit. Untuk mendapatkan perlindungan dari UVA, pilih tabir surya yang mengandung titanium dioxide, zinc oxide dan avobenzone.

3. Arti SPF

Tabir surya yang bertuliskan SPF 30 (Sun Protection Factor) bukan berarti akan melindungi Bunda 2 kali lipat daripada penggunaan SPF 15. Begitu juga dengan tabir surya bertuliskan SPF 50 atau SPF 100. Faktanya adalah angka tersebut merupakan kemampuan tabir surya menyaring UVB. SPF 15 dapat menyaring 93% UVB, SPF 30 menyaring 97%, SPF 50 menyaring 98%, dan SPF 100 hingga 99%. Selisih yang tidak sampai 2 kali lipat dari label SPF yang tertulis. Pilih penggunaan yang tepat adalah tergantung jenis kulit Bunda. Jika kulit normal dapat menggunakan SPF 30 sedangkan klit sensitif dapat memilih tabir surya dengan kandungan SPF lebih tinggi.

4. Kadaluwarsa Tabir Surya

Walau tanggal kedaluwarsa tabir surya Bunda belum tiba. Belum tentu tabir surya masih aman untuk digunakan. Rata-rata masa sampai tabir surya kedaluwarsa adalah selama 3 tahun, tetapi itu jika Bunda menyimpannya secara tepat. Tabir surya harus disimpan pada suhu yang sejuk. Membiarkannya terjemur saat Bunda berada di pantai atau kolam renang dapat menyebabkan tabir surya menjadi rusak. Memasukkannya dalam tas dapat melindungi tabir surya.

5. Tabir Surya Alami

Tomat, jambu, anggur dan semangka adalah buah yang baik untuk kulit karena kandungan likopen. Tomat yang dimasak akan menghasilkan lebih banyak zat likopen. Zat likopen dapat berfungsi sebagai tabir surya alami dari dalam tubuh. Mengkonsumsinya dapat membantu kulit lebih bertahan menghadapi efek buruk dari UVA dan UVB. Walau demikian, perlindungan dari tabir surya yang melindungi dari luar tetap dibutuhkan saat Anda melakukan aktivitas di bawah sinar matahari.

6. Cara Menggunakan Tabir Surya

Saat Bunda menggunakan tabir surya tidak berarti Anda telah terlindungi sepenuhnya. Ini bukan berarti Bunda dapat berjemur lama-lama di bawah sinar matahari karena telah menggunakan tabir surya. Fakta-fakta tersebut dapat membantu Bunda. untuk memilih tabir surya yang sesuai.

Oleskan tabir surya dalam jumlah yang cukup dan dioleskan kembali setiap 2 jam atau apabila tubuh banyak mengeluarkan keringat atau apabila Bunda telah keluar dari air saat di pantai atau kolam renang. Air dan keringat dapat membuat olesan tabir surya terbilas dari tubuh. Untuk melindungi tubuh lebih aman, dapat mengenakan pakaian pelindung, topi lebar dan sebisa mungkin menghindari aktivitas di bawah terik-teriknya matahari pada siang hari.

Sumber : Parents.co.id

Artikel Lainnya

Sepanjang memperhatikan gizi dan tubuh Bunda sehat, silakan saja berpuasa ketika Bunda hamil. Sebenarnya, ibu hamil punya dispensasi untuk tidak menjalankan ibadah puasa selama Ramadan. Namun, tak sed...

Pada berbagai kasus, bayi dilahirkan dengan kelainan pada struktur fisik yang memicu kecemasan pada orangtua. Tetapi beberapa di antaranya disebabkan karena otot bayi yang masih belum berkembang. Seir...

Kehamilan pertama seringkali ditanggapi dengan kecemasan dan kekhawatiran, kurangnya pengetahuan dan pengalaman calon ibu menjadi alasan adanya tekanan mental yang menganggu kesehatan psikis ibu hamil...

Saat menyusui, ibu biasanya dilarang makan makanan pedas. Kata para orangtua zaman dahulu, kalau makan makanan pedas, rasa ASI juga ikutan pedas. Akibatnya, bayi yang disusui menjadi sakit perut dan l...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................