Jangan Diam Ketika Anak Memukuli Mama karena Kesal

Senin, 23 Januari 2017 | 16:57 WIB Penulis : Erni Wulandari


Bunda dan Ayah mungkin kerap melihat kejadian berikut ini: anak memukuli ibunya sebagai ekspresi rasa kesalnya. Ibunya pun ketika disakiti justru diam saja. Eh, kok begitu, ya?

Kita jadi bertanya-tanya, mengapa orangtua membiarkan saja anaknya berperilaku semena-mena, seperti memukul atau menarik rambut mereka. Orangtua seperti ini tidak menyadari bahwa jika ia tidak bersikap tegas ketika anak memukul ibunya, berarti secara tidak langsung ia mengajarkan perilaku tersebut diperbolehkan.

“Anak akan menganggap bahwa ia boleh melakukan hal tersebut, karena dari orangtualah anak-anak belajar mengenai perilaku yang dapat diterima dan tidak dapat diterima oleh masyarakat.

Jika perilaku anak memukul ibu dibiarkan, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang kasar, suka mem-bully, bahkan menjadi anak yang tidak bisa diatur.

“Dalam perkembangannya, ia mungkin menjadi anak yang kerap melakukan kenakalan karena emosinya mudah tersulut saat  keinginannya tidak tercapai dan sejak kecil tidak diajarkan bagaimana meregulasi emosi dengan baik, agar tidak bertindak semena-mena. Wah, enggak banget ya?

Mencontoh orangtua
Orangtua sering kali tidak menyadari bahwa mereka sendirilah yang mencontohkan perilaku semena-mena tersebut karena tidak menyadari bahwa perilaku anak memukul ibu tersebut bisa menimbulkan masalah. Misalnya, di rumah Ayah dan Bunda secara tidak sadar memperlakukan orang-orang yang bekerja di rumah dengan semena-mena—menyuruh sesuatu tanpa memerhatikan bahwa si mbak perlu beristirahat, atau mengabaikan waktu makan siang sopir sembari tetap menyuruhnya mengantar ke sana kemari.

Ingat Bunda dan Ayah, anak belajar dari apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan oleh orangtua dan lingkungannya. Menurut pakar psikologi perkembangan, Jean Piaget, jika orangtua dan lingkungan berperilaku negatif—baik secara langsung kepada anak maupun tidak—anak akan melakukan proses adaptasi terhadap sikap dan perilaku tersebut menjadi skema baru yang diakomodasi sebagai perilaku mereka.

“Anak belajar bahwa perilaku tersebut ‘boleh’ dilakukan, karena orangtua dan lingkungannya juga berperilaku yang sama.

Oleh karenanya, yang pertama sekali perlu dipahami, yaitu kita adalah role model bagi anak. Ini berarti orangtua perlu memberikan contoh yang baik terus-menerus kepada anak. Tentang kebiasaan anak memukul ibunya karena keinginannya tidak dipenuhi, pertama-tama, jangan diam saja ketika si kecil melakukannya.

 

Sumber : tabloid.nakita

Artikel Lainnya

Batuk dan pilek pada anak mungkin sering dianggap ringan. Namun perhatikan jika kondisi ini dibarengi dengan napas cepat, bisa jadi ini pertanda pneumonia. Pneumonia merupakan infeksi akut yang mengen...

Anak mama sudah diajarkan untuk belajar cuci tangan belum nih, Ma? Mulai mengajarkan si Anak mencuci tangan sebelum makan itu perlu lho agar dirinya menjadi terbiasa tanpa disuruh. Bisa dibilang...

Saat hamil, orangtua tentu selalu ingin anaknya kelak bisa terlahir sempurna, sehat, dan tentunya cerdas. Semua orang pasti berharap dan mendambakan hal ini. Namun, kecerdasan anak-anak perlu sekal...

Saat menyusui, ibu biasanya dilarang makan makanan pedas. Kata para orangtua zaman dahulu, kalau makan makanan pedas, rasa ASI juga ikutan pedas. Akibatnya, bayi yang disusui menjadi sakit perut dan l...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................