Manfaat Toilet Training pada Anak serta Cara Melatihnya

Kamis, 09 Maret 2023 | 13:22 WIB Penulis :


Tahukah Mom, anak usia 18 bulan - 3 tahun sudah memiliki keinginan untuk lebih mandiri dan lebih aktif berkontribusi dalam kesehariannya, lho.

Menurut psikolog Erik Erikson, kemandirian vs rasa malu dan ragu merupakan tahap kedua pada tahapan perkembangan psikososial seseroang. Tahapan ini umumnya terjadi antara usia 18 bulan – 2 atau 3 tahun.

Anak-anak yang berada pada tahap ini cenderung mulai mengungkapkan kebutuhan yang lebih besar atas diri mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka. Mereka cenderung ingin lebih mandiri dengan apa yang mereka lakukan dan bagaimana mereka melakukannya.

Ada beragam aktivitas yang dapat Mom lihat pada perkembangan anak di tahapan psikologi ini. Misalnya dalam perkara memilih makanan, memilih mainan, maupun pakaian.

Nah Mom, satu hal lagi yang memainkan peranan kunci atau pencapaian kemandirian anak di tahapan ini adalah toilet training.

 

Apa itu Toilet Training dan Manfaat Melatih Toilet Training pada Anak?

Toilet training atau latihan toilet merupakan aktivitas melatih anak untuk terbiasa melakukan buang air kecil maupun buang air besar di toilet.

Dengan toilet training, anak menjadi lebih mandiri saat melakukan hajatnya. Selain itu, anak juga akan semakin mengurangi ketergantungan pada pemakaian popok, sebab anak yang sudah terbiasa melakukan toilet training akan terbiasa pula menyatakan kebutuhannya untuk buang air.

Keberhasilan toilet training dapat membuat si Kecil merasa lebih percaya dengan dirinya sendiri, walaupun dalam prosesnya ada saja hambatan untuk melakukan toilet training.

Bukan tidak mungkin, Mom maupun pengasuh si Kecil merasa tidak sabar bahkan frustasi pada periode ini. Akan tetapi, ini merupakan bagian penting dari perkembangan pengendalian diri dan kemandirian diri dalam tahap tumbuh kembang anak.

Tidak ada cara yang tepat ataupun usia yang tepat bagi anak untuk belajar menggunakan toilet.

Sebab, perkara kapan dan bagaimana membantu si Kecil belajar menggunakan toilet akan tergantung pada kesiapan si Kecil, juga kepada nilai-nilai dan keyakinan Mom sendiri terhadap pentingnya toilet training.

Untuk itu, Mom perlu melakukan hal-hal berikut ini selama proses toilet training:

 

Cara Melatih Toilet Training

 

1. Perhatikan Kesiapan Anak

Sebagian besar anak mulai mengembangkan kontrol atas fungsi usus dan kandung kemih mereka pada usia 18 bulan. Keterampilan ini dibutuhkan agar anak secara fisik dapat menggunakan toilet.

Sejauh apa anak siap secara emosional untuk mulai belajar menggunakan toilet akan tergantung pada masing-masing anak. Sebagian anak mungkin sudah siap pada usia 18 bulan, namun sebagian lainnya baru siap pada usia 2 tahun atau bahkan 3 tahun.

Ciri anak siap toilet training:

Anak yang dapat dikatakan siap untuk mulai melakukan toilet training biasanya menunjukkan sejumlah sinyal atau tanda.

Tanda pertama, dia menunjukkan tanda-tanda tetap kering dalam setidaknya 2 jam atau setelah tidur. Dia juga mulai mengenali bahwa dia sedang buang air kecil atau buang air besar, seperti pergi menyendiri ke ruangan lain atau ke bawah meja saat buang air besar. Ini penting, sebab jika anak tidak menyadari bahwa dia sedang buang air besar, dia tidak akan berhasil dalam latihan toilet.

Anak juga mengembangkan sejumlah keterampilan fisik yang sangat penting untuk toilet training, seperti kemampuan berjalan, menarik dan menurunkan celana, dan naik/turun toilet (dengan sedikit bantuan).

Tanda lainnya, anak meniru perilaku buang air orang tua, serta dapat mengikuti instruksi sederhana. Dan, yang paling penting, si Kecil ingin menggunakan toilet.

 

2. Orang Tua Harus Bersabar

Mom, terkadang dalam melakukan latihan toilet, kita akan berhadapan dengan beberapa tantangan yang menunda keberhasilannya. Di saat seperti ini, Mom perlu menyesuaikan ekspektasi dengan kemampuan dan proses belajar si Kecil.

Harapan bahwa si Kecil akan langsung lancar menggunakan toilet, sebaiknya ditepis jauh-jauh. Terlebih apabila terjadi perubahan atau hal-hal di luar kebiasaan sehari-hari, yang dapat ‘menganggu’ konsentrasi atau kondisi emosional anak dalam melakukan latihan toilet. Pada masa ini, si Kecil membutuhkan semua kesabaran dan dukungan Mom.

 

3. Siapkan Peralatan Pendukung yang Sesuai

Sudah menjadi tanggungjawab Mom untuk menciptakan lingkungan dan iklim belajar yang mendukung bagi si Kecil. Ini artinya, Mom perlu sadar dan memahami bahwa si Kecil berada dalam kendali dirinya sendiri. Biarkan ia yang memilih untuk menggunakan pampers atau toilet.

Ajarkan juga kepada anak tentang bagian-bagian tubuh, urine, juga hajat besar, serta tawarkan mereka peralatan pendukung agar sukses melakukan hajat.

Penting sekali Mom, tangani persoalan ‘kecelakaan toilet’ dengan sabar dan tidak emosional. Hindari penghukuman juga pujian berlebihan kepada anak terkait dengan penggunaan toilet. Sebab, hal ini dapat membuat anak merasa buruk saat dia tidak ‘sukses’ buang hajat di toilet.

 

4. Berikan Motivasi agar Anak Semangat

Menemukan metode latihan toilet yang cocok untuk keluarga adalah kunci dalam melakukan toilet training bagi si Kecil.

Bagaimanapun Mom dan keluarga melakukannya, selalu diingat bahwa toilet training merupakan proses belajar yang butuh waktu, dengan aka nada banyak ‘kecelakaan’ selama prosesnya.

Sabar, adalah cara terbaik yang dapat dilakukan Mom untuk mendukung si Kecil sementara dia belajar. Ucapkan kata-kata membangun yang akan mendorongnya lebih baik.

 

Source : https://tentanganak.com/

Artikel Lainnya

STOMATITIS sering dikenal sebagai sariawan. Sariawan merupakan suatu kelainan selaput lendir mulut, yang ditandai adanya bercak luka berwarna putih pada dinding mulut, bibir atas, dan lidah. Sariawan ...

Kulit bayi yang baru lahir masih sensitif dan rentan mengalami iritasi. Oleh karena itu, jangan sampai Bunda salah dalam melakukan perawatan kulit bayi. Berikut beberapa trik merawat kulit bayi baru l...

Membayangkan punya anak kembar tampaknya seru, ya! Bisa mendandani mereka dengan pakaian dan aksesori lucu yang sama. Selain itu juga rumah menjadi lebih ramai. Meski tentu saja lebih repot dibanding ...

Beberapa manfaat pemberian ASI bagi bayi, tak terkecuali ASI eksklusif, adalah sebagai berikut:   1. Mengandung zat gizi penting bagi bayi Kandungan zat gizi ASI meliputi karbohidrat, pr...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................