Mengenal Free Range Parenting : Tips, Kelemahan dan Kelebihan-nya!

Kamis, 06 April 2023 | 10:56 WIB Penulis :


Pola asuh orangtua bisa mencerminkan bagaimana masa depan anak. Itulah kenapa, banyak orangtua yang akan mencoba memberikan yang terbaik, sekalipun itu tidak mudah. Salah satu pengasuhan yang populer adalah free range parenting.

 

Pada prinsipnya, free range parenting adalah pola asuh yang memberi kebebasan tapi tetap ada batasan. Biar kamu bisa lebih paham, simak penjelasan artikel ini sampai selesai!

 

Pengertian free range parenting

 

Free range parenting adalah gaya pengasuhan yang memberi ruang ekspresi pada anak, tapi masih dalam pengawasan orangtua dengan memberi aturan, konsekuensi, dan tanggung jawab. Pola asuh ini memberikan kebebasan pada anak, tapi tetap ada batasan dan pedomannya.

Orangtua akan membebaskan anak untuk belajar mandiri dan menganalisa pedoman atau aturan yang sudah ditetapkan. Jadi si kecil akan menentukan tanggung jawabnya sendiri. Tapi jika anak melanggar pedoman yang sudah diberikan, tetap ada konsekuensinya.

 

Ciri-ciri free range parenting

 

Untuk mengetahui seperti apa free range parenting ini, kamu bisa mengetahui dari beberapa ciri-cirinya. Dari sini pun para orangtua bisa memilah, apakah pola asuh ini cocok atau sesuai dengan kebutuhan anak atau tidak. Berikut beberapa di antaranya:

 

  • Anak dibiarkan memilih, tapi orangtua tetap memberikan batasan-batasan jelas.
  • Anak diberi kebebasan dan bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan, sehingga mereka bisa mencoba hal baru dan menyelesaikan hal sulit dengan sendirinya.
  • Pola asuh ini lebih demokratis dan bisa mengajak anak berdiskusi.
  • Membebaskan anak bermain dengan teman di lingkungan tanpa ada jadwal yang mengikatnya.
  • Anak dibiarkan bermain dengan alam dan mendorong mereka untuk bebas bermain di luar rumah.
  • Free range parenting berorientasi pada kemandirian anak.
  • Free range parenting cocok untuk orangtua yang tidak penakut. Mereka membiarkan anak bermain di luar dan mencoba hal baru karena itu baik untuk tumbuh kembangnya. Meskipun dalam perjalanannya, mungkin ada insiden kecil yang membuat anak terluka.

 

Dampak positif dan negatif free range parenting

 

Free range parenting akan memberi dampak bagi anak, baik itu positif maupun negatif. Jadi bagi para orangtua yang menerapkan pengasuhan ini, harus mencermati kekurangan dan kelebihannya. Yuk, simak bersama-sama.

 

Kekurangan free range parenting:

 

  • Peningkatan risiko apa pun yang mungkin saja terjadi pada anak. Misalnya, terjatuh saat bermain di luar, penculikan karena kurang pengawasan, dan seterusnya.
  • Orangtua yang merasa nyaman dengan eksplorasi mandiri ini terkadang khawatir kemungkinan anak melanggar hukum di kemudian hari.
  • Kurangnya pengawasan dari lingkungan sekitar, pasalnya saat ini masyarakat cenderung hidup individualis dan sibuk dengan urusan masing-masing.

 

Kelebihan free range parenting:

 

  • Meningkatkan rasa percaya diri dan kemandirian, karena anak dibebaskan untuk belajar dan berkreasi sendiri.
  • Membiarkan anak-anak bebas berkeliaran, memberi mereka kesempatan untuk membuat keputusan sendiri dan seolah-olah merasa memiliki kekuatan atas jalan yang dia diambil dalam hidup.
  • Membiarkan anak bermain aktif di luar, sehingga terbebas dari gadget dan menurunkan risiko obesitas.
  • Meningkatkan keterampilan sosial, karena membiarkan anak menghadapi konflik yang muncul dengan sendirinya.

 

Tips menerapkan free range parenting

 

Setelah mengetahui dampaknya, mungkin beberapa orangtua menjadi tertarik untuk menerapkan free range parenting. Tapi bisa juga menjadi takut karena ada risiko-risikonya. Tenang, berikut ini ada beberapa tips menerapkan pola pengasuhan ini.

 

  • Singkirkan rasa takut dan dorong kemandirian pada anak, sebab manfaat baik pola asuh ini lebih besar daripada risikonya.
  • Tetapkan aturan dasar. Sekalipun orangtua membebaskan, tetap harus ada batasan untuk memastikan segala sesuatu tidak berantakan.
  • Persiapkan anak untuk tantangan yang mungkin akan mereka hadapi. Misalnya, bagaimana ketika bertemu orang asing, tahu bagaimana keluar dari situasi bahaya, mengenali ancaman dari jauh, dan seterusnya.
  • Ajarkan anak untuk memecahkan sebuah masalah dan menyelesaikan tugas. Misalnya, membiarkan mereka mengerjakan tugas-tugas kecil di rumah.
  • Pikirkan ke depan. Jika risiko jangka pendek untuk anak membuat orangtua takut, pikirkan tentang manfaat yang mereka pelajari untuk masa depan.
  • Ingatlah bahwa risiko adalah komponen penting dalam pembelajaran untuk semua orang, dan sejumlah risiko yang sehat akan meningkatkan kepercayaan diri anak.
  • Mulailah membiasakan diri. Pasalnya terkadang orangtua pada awalnya tidak nyaman dengan semua risiko yang bisa dialami anak. Memang butuh waktu untuk membiasakan diri dan mengalahkan semua pertanyaan “bagaimana jika?” yang muncul di pikiran.

 

Menerapkan free range parenting memang tidak mudah, tapi para orangtua bisa menerapkan pola asuh ini sejak masih bayi atau balita. Selamat mencoba!

 

Source : https://www.idntimes.com/life/

Artikel Lainnya

Memiliki tubuh yang ideal adalah impian banyak wanita. Salah satu anggota tubuh yang harus dijaga agar badan tetap terlihat bugar adalah payudara. Maka, menjaga tubuh yang ideal berarti menjaga agar p...

Beberapa waktu belakangan, beredar video yang menunjukkan 2 orang tengah berbelanja di supermarket kawasan Jakarta Selatan, dengan mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap, berupa baju hazmat, sar...

MPASI alias Makanan Pendamping Air Susu Ibu (ASI) bisa diberikan pada bayi ketika ia sudah berusia 6 bulan. Lantas, mengapa pemberian MPASI harus menunggu sampai anak berusia 6 bulan ya. Mengacu pa...

Memiliki buah hati yang tumbuh dengan baik merupakan impian dari semua pasangan. Mungkin Anda menganggap bahwa ciri-ciri bayi yang sehat adalah kenaikan berat badan saja, namun ternyata masih ada tand...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................