Apa itu pityriasis alba? Pityriasis alba (pitiriasis alba) adalah penyakit kulit yang ditandai dengan munculnya bercak bersisik berwarna merah muda atau keputihan. ‘Pityriasis’ sendiri ...
Kamis, 04 Januari 2024 | 15:30 WIB Penulis :
Salah satu gangguan yang dapat terjadi karena reaksi alergi adalah biduran. Gangguan yang disebut juga dengan urtikaria terjadi ketika tubuh kamu mengalami ruam warna merah dan muncul secara tiba-tiba. Bahkan biduran juga bisa terjadi pada ibu hamil lho Moms!
Mengutip American Pregnancy Association (APA), saat perut berkembang mengikuti perkembangan bayi, muncul ketidaknyamanan kulit dalam bentuk gatal dan kondisi kulit yang kering dapat terjadi. Biduran sendiri disebabkan oleh reaksi alergi.
Kulit kering dan terjadinya peregangan kulit bersama dengan perubahan lain dapat membuat Mama lebih rentan mengalami gatal-gatal selama kehamilan.
Beberapa penyebab umum dari biduran selama kehamilan juga bisa terjadi karena hal-hal berikut ini:
Biduran saat hamil dapat dipicu atau disebabkan oleh garukan, atau tekanan pada kulit.
Sehingga, penting untuk merawat kulit agar tidak memperburuk kondisi gatal-gatal yang mungkin sedang Moms alami.
Biduran saat hamil merupakan reaksi alergi terhadap makanan, gigitan serangga hingga bahan kimia.
Dalam bahasa Inggris, biduran saat hamil dikenal sebagai pruritic urticarial papules and plaques of pregnancy (PUPPP).
"Ruam PUPPP sangat gatal, dengan tonjolan dan bintik-bintik seperti sarang lebah. Kondisi ini biasanya muncul pertama kali di perut selama trimester ketiga kehamilan pertama, tetapi juga dapat muncu di paha, kaki, tangan, lengan, payudara, punggung, atau bokong," jelas Jessica J. Krant, MD, dokter kulit bersertifikat dan asisten profesor klinis dermatologi di SUNY Downstate Medical Center, mengutip dari Parents.
Lebih lanjut, Jessica mengatakan bahwa biduran ini biasanya tidak memengaruhi wajah, dan seharusnya tidak ada lepuh, gelembung air, atau pengelupasan kulit.
Jika biduran tersebut merupakan ruam ringan, maka ada kecenderungan untuk hilang dengan sendirinya.
Tetapi, penting untuk tidak menggunakan sabun karena dapat memperburuk kondisi biduran tersebut.
Mengutip APA, salah satu teknik yang bisa mengurangi rasa gatal adalah mandi dalam rendaman gandum atau menggunakan soda kue di kamar mandi.
Selain itu, penting menjaga kulit lembap agar dapat mengatasi kulit gatal dan kering.
Untuk kondisi kulit yang lebih serius, dokter dapat meresepkan obat oral atau berbagai krim anti-gatal.
"Dokter kandungan atau dokter kulit kemungkinan dapat mendiagnosis kondisi tersebut dengan pemeriksaan klinis. Tetapi beberapa pasien mungkin memerlukan biopsi kulit skala kecil untuk diagnosis pasti," ungkap Lauren Ploch, M.D., dokter kulit bersertifikat di Aiken, Carolina Selatan, melansir Parents.
Tidak ada cara untuk memprediksi kelompok ibu hamil mana yang akan mendapatkan PUPPP, dan tidak ada yang dapat dilakukan untuk mengobatinya.
Moms perlu ke dokter jika biduran tidak kunjung menghilang dalam beberapa hari. Ruam gatal juga semakin merata dan rasa gatalnya semakin terasa kuat.
Source : https://www.mooimom.id/mamapedia/
Apa itu pityriasis alba? Pityriasis alba (pitiriasis alba) adalah penyakit kulit yang ditandai dengan munculnya bercak bersisik berwarna merah muda atau keputihan. ‘Pityriasis’ sendiri ...
Pemberian imunisasi untuk bayi memang sangat penting untuk dilakukan. Agar sistem imunitas tubuh si Kecil tetap terus terjaga dan terhindar dari penyakit berbahaya. Namun, sangat disayan...
Membeli makanan padat yang dibekukan kini menjadi pilihan banyak Moms. Namun, jika Moms masuk ke dalam salah satunya Moms perlu mengetahui cara menghangatkan MPASI. Membekukan makanan padat untuk b...
Orang tua seringkali bingung memilih produk yang tepat untuk kulit si kecil. Beragamnya pilihan jenis produk kulit yang beredar di pasaran, seperti sabun, sampo, moisturizer, cologne dsb membuat merek...