Parents Wajib Tahu! Ini Program Imunisasi Yang Diwajibkan Untuk Anak!

Kamis, 14 Maret 2024 | 11:33 WIB Penulis :


Pemberian imunisasi dasar lengkap untuk anak perlu diperhatikan oleh orang tua. Sebab, imunisasi dasar adalah salah satu upaya untuk membentuk kekebalan tubuh anak guna mencegah penularaan penyakit berbahaya, wabah, serta membantu anak tidak mudah sakit. Imunisasi dasar lengkap terdiri dari beberapa jenis vaksin, mulai dari polio, BCG, DPT, dan lainnya.

 

Imunisasi tersebut pun harus diberikan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh Kemenkes dan IDAI. Agar tidak terlewat, mari simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

 

Apa itu Imunisasi Dasar?
 

Imunisasi adalah proses pembentukan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit. Proses ini dilakukan melalui pemberian vaksin, baik berupa suntikan ataupun minum. Sebetulnya, imunisasi bisa diberikan di segala usia. Namun, terdapat sejumlah imunisasi dasar yang perlu diberikan sejak bayi baru baru lahir.

 

Tujuan imunisasi dasar adalah mencegah terjadinya penyakit, kecacatan, atau kematian. Dengan begitu, anak tidak rentan terkena berbagai penyakit selama pertumbuhannya.

 

Tujuan Imunisasi Dasar 
 

Tujuan imunisasi dasar anak adalah untuk melindungi anak dari berbagai penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan kecacatan atau kematian. Imunisasi juga menjadi salah satu upaya untuk membentuk herd immunity (kekebalan kelompok). Herd immunity penting untuk dicapai guna mencegah penyebaran penyakit berbahaya pada orang yang tidak bisa mendapatkan imunisasi, misalnya karena kondisi kesehatan tertentu. Jadi, semakin banyak orang yang mendapatkan vaksin, maka semakin sedikit orang yang terinfeksi penyakit.

 

Jadwal Imunisasi Dasar Lengkap
 

Berikut adalah urutan imunisasi dasar lengkap dari Kementerian Kesehatan dan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) yang dapat diikuti oleh masyarakat Indonesia. Pemberian imunisasi anak ini dilakukan sejak anak baru lahir hingga beranjak dewasa.

 

1. Usia 0–6 Bulan
 

Jadwal imunisasi dasar lengkap pada anak usia 0–6 bulan adalah sebagai berikut:

 

Hepatitis B: Vaksin hepatitis B diberikan empat kali, yaitu 24 jam setelah bayi lahir, kemudian di usia 2, 3, dan 4 bulan. Vaksin booster akan diberikan ketika bayi berusia 18 bulan.

DPT: Diberikan sebanyak tiga kali, yaitu di usia 2, 3, dan 4 bulan. Vaksin booster akan diberikan dua kali pada usia 18 bulan dan 5–7 tahun.

BCG: Vaksin BCG hanya diberikan satu kali pada usia 0–1 bulan.

HiB: Diberikan sebanyak tiga kali pada usia 2, 3, dan 4 bulan. Vaksin booster akan diberikan satu kali saat usia 18 bulan.

Polio: Vaksin polio oral diberikan ketika bayi lahir sampai berusia 1 bulan. Sementara itu, vaksin polio suntik setidaknya perlu diberikan 2 kali sebelum anak berusia 1 tahun. Kemudian, pemberian vaksin polio oral maupun suntikan juga akan dilakukan secara berulang setiap bulan, yaitu usia 2, 3, dan 4 bulan. 

PCV (pneumokokus): Pemberian vaksin PCV dilakukan sebanyak tiga kali pada usia 2, 4, dan 6 bulan. Vaksin booster akan diberikan saat usia 12–15 bulan.

Rotavirus: Vaksin Rotavirus jenis monovalen akan diberikan sebanyak dua kali. Dosis pertama pada usia 6 minggu dan dosis kedua diberikan 4 minggu setelahnya, atau maksimal usia bayi 24 minggu. Sementara itu, vaksin Rotavirus jenis pentavalen akan diberikan sebanyak tiga kali, yaitu pada usia 6–12 minggu, kemudian dosis kedua dan ketiganya diberikan 4–10 minggu setelahnya. Imunisasi ini harus selesai saat anak berusia 32 minggu.

 

2. Usia 6–12 Bulan
 

Kemudian, ketika anak sudah mencapai usia 6–12 bulan, beberapa imunisasi yang wajib diberikan adalah:

 

Influenza: Imunisasi ini akan diberikan kepada anak saat berusia 6 bulan, dilanjutkan dengan pemberian setahun sekali ketika memasuki usia 18 bulan hingga 18 tahun.

Japanese Encephalitis (JE): JE diberikan satu kali ketika anak berusia 9 bulan, dilanjutkan dengan booster saat anak berusia 2–3 tahun.

MMR: Vaksinasi ini diberikan ketika anak memasuki usia 9 bulan, lalu dilanjutkan booster saat usia 18 bulan atau ketika memasuki usia 5–7 tahun.

 

3. Usia 12–24 Bulan
 

Ketika memasuki usia satu tahun, sejumlah imunisasi yang tak kalah penting dan perlu diberikan kepada anak di antaranya:

 

Hepatitis A: Diberikan sebanyak dua kali dimulai pada usia 12 bulan dan dilanjutkan dengan interval 6–12 bulan setelah dosis pertama.

Varisela: Pemberian varisela dilakukan dua kali ketika anak berusia 12–18 bulan dengan jarak untuk dosis keduanya adalah 6 minggu sampai 3 bulan.

 

4. Usia 2–18 Tahun
 

Sementara itu, jadwal imunisasi untuk anak usia 2–18 tahun adalah sebagai berikut:

  • Tifoid: Diberikan sekali pada usia 2 tahun, lalu diberikan ulang setiap 3 tahun sekali sejak usia 5–18 tahun.
  • Dengue: Diberikan sebanyak tiga kali dalam rentang usia 9–16 tahun, dengan masing-masing dosisnya berjarak 6 bulan.
  • HPV: Vaksin HPV diberikan kepada anak perempuan dua kali dalam rentang usia 9–14 tahun dengan arak 6–15 bulan setiap dosisnya.

 

 

Source : https://www.siloamhospitals.com/

Artikel Lainnya

Bayi bingung puting dapat menghambat proses menyusui. Tak perlu gundah, berikut ini cara mengatasi bayi bingung puting yang terbukti efektif. Menyusui adalah cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan g...

Ada alasan khusus mengapa dokter kandungan dan bidan selalu mengingatkan ibu hamil untuk makan makanan bergizi seimbang dan menghindari makanan instan. Hal ini berhubungan dengan kadar penyerapan mikr...

Ketika bayi baru lahir, Mama seringkali melihat kulit si Kecil diselimuti oleh lapisan berwarna putih. Tak jarang, ada banyak orang yang menyangka bahwa lapisan putih pada kulit bayi tersebut sebagai ...

Virus Corona atau SARS-CoV-2 merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan. Virus ini ditularkan dari manusia ke manusia. Penularan dari binatang mungkin terjadi, namun belum ditemukan binatang yan...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................