Bantu Anak Meninggalkan Botol Susunya

Jumat, 08 April 2016 | 16:01 WIB Penulis : Erni Wulandari


Tahukah Bunda, kebiasaan ngedot terlalu lama akan mengakibatkan keterlambatan berbicara pada anak? Psikolog perkembangan anak, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., menjelaskan bahwa hal itu karena, begitu menginjak usia 2 tahun, anak diharapkan sudah lebih mengembangkan kemampuan bicara yang lebih mahir daripada usia sebelumnya.

“Dan untuk mengembangkan kemampuan ini, selain stimulasi, anak juga perlu didukung dengan otot bicara atau oral motor yang memadai,” kata Vera. “Dengan terbiasa mengedot terlalu lama, otot bicara anak menjadi kurang terlatih. Proses pembentukan kemandiriannya pun bisa terganggu karena tidak terbiasa melepas ciri bayinya, seperti halnya dengan menyusu langsung dari payudara.”

Tentu Bunda tidak ingin, kan, hal tersebut terjadi pada anak Bunda ? Untuk itu, mulailah menyapih botol susunya dengan langkah-langkah berikut ini:

  1. Bunda tetap perlu menentukan batas waktu sampai kapan anak boleh minum susu dari botol, sehingga dia mempunyai waktu untuk bersiap diri.
  2. Jangan lupa jelaskan mengapa dia harus berhenti minum susu dari botol, misalnya karena sudah besar, mau sekolah, dan lain sebagainya. Ulangi penjelasan itu sampai anak terbangun motivasinya.
  3. Tidak perlu mengganti spout botol susunya. Biarkan saja kondisi spooutnya memburuk, lama-lama anak tidak mau pakai spoutnya lagi karena merasa jijik sendiri.
  4. Ajak anak melihat alternatif selain botol untuk minum susu. Biarkan anak memilih gelas atau sedotan yang menarik baginya. Misalnya, yang ada gambar tokoh-tokoh kartun kesukaannya.
  5. Ajak Ayah, si mbak, dan kakek-neneknya untuk sepakat tidak memberinya botol susu. “Tergantung bagaimana lingkungan menyikapinya.
  6. Bila Bunda dan keluarga sedang di luar rumah, jangan bawa botol susunya. Pilihannya hanya menggunakan sedotan, atau tidak minum susu. Dan, sama halnya menyapih anak dari payudara Bunda, melepaskan dia dari botol susu pun harus dilakukan secara bertahap dengan penuh kehangatan. Karena bagaimana pun, perubahan dari suatu kebiasaan ke kebiasaan lain tak bisa terjadi secara instan.
  7. Dan, yang paling penting, hindari membandingkannya dengan anak lain yang sudah stop menyusu dari botol, karena hal itu tidak membantu sama sekali.
  8. Bila anak masih juga belum mau minum susu dari gelas, jangan dipaksakan. Tetap latih ia secara bertahap sampai dia bisa menghilangkan kebiasaannya menyusu dari botol. Paksaan hanya akan membuat anak merasa tertekan, cemas berlebihan, dan semakin lengket dengan botolnya, karena bagi anak, botol susu itu sebetulnya sebagai pemberi rasa aman bagi dia. Bunda juga bisa menyiasati dengan mengganti isi botol, tak lagi berupa susu, tetapi misalnya, air jeruk, air putih atau air teh. Lama-lama, karena rasa yang didapatkan berbeda, dia akan merasa tak nyaman, dan kebutuhannya untuk mengisap pun jadi berkurang.

Artikel Lainnya

Perkembangan Bicara dan Bahasa pada Anak Bicara merupakan kemampuan anak yang seringkali sangat ditunggu baik oleh orangtua maupun dokter anak. Kemampuan bicara seorang bayi/anak dapat membantu mem...

Beberapa waktu belakangan, beredar video yang menunjukkan 2 orang tengah berbelanja di supermarket kawasan Jakarta Selatan, dengan mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap, berupa baju hazmat, sar...

1. Pemberian ASI Terlalu Banyak Bayi yang minum ASI terlalu banyak bisa membuat si Kecil kekenyangan sehingga memicu muntah setelah menyusu.  Ini dikarenakan kapasitas lambung bayi masih sa...

Berbeda dengan kulit orang dewasa, kulit bayi jauh lebih tipis dan sensitif terhadap perubahan di sekitarnya. Ini dikarenakan sistem perlindungan dan struktur jaringan kulit bayi baru lahir masih belu...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................