Keluhan tentang berat badan anak yang sulit bertambah sering menjadi persoalan yang ditemui orang tua. Idealnya, menurut standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan kurva dari Center f...
Jumat, 10 Mei 2024 | 15:23 WIB Penulis :
Siapapun pasti suka melihat bayi gemuk dengan pipi gembil, tangan dan paha seperti roti sobek, dan perut buncit.
Gemuk memang jadi salah satu acuan orang untuk menilai lucu tidaknya bayi. Semakin gemuk dan gembilnya bayi, semakin banyak juga yang menyebutnya lucu.
Tapi, tahukah Moms, bayi-bayi dengan bobot tubuh besar itu bisa saja merupakan tanda-tanda obesitas? Jika sudah masuk obesitas, bisa dipastikan bahwa bayi tersebut tidak sehat.
Belakangan, istilah obesitas bayi sedang hangat diperbincangkan. Banyak orang tua yang mulai khawatir anaknya mengalami obesitas di usia yang masih sangat kecil.
Mengapa Obesitas Pada Bayi Berbahaya?
Bayi gemuk memang menggemaskan ya Moms. Di usia pertumbuhannya, bayi memang membutuhkan banyak lemak untuk bisa tumbuh dengan baik.
Namun, jika Si Kecil terlalu gemuk karena kelebihan lemak, dampaknya bisa sangat buruk untuk kesehatan.
Dikutip dari Nursingdegree.net, obesitas bayi merupakan dasar dari kondisi kesehatan yang tidak baik di usia anak dan dewasa mereka kelak.
Bayi yang berat badannya naik secara signifikan secara terus menerus bisa terancam mengalami obesitas di usia 3 tahun. Itu artinya, bertambahnya berat badan di usia bayi bisa mengarah kepada obesitas, bukan hanya di usia anak, tapi juga di usia dewasa.
Beberapa penelitian melaporkan bahwa pola makan yang terbentuk sejak dini sekitar usia 3 bulan dapat memprediksi kemungkinan obesitasnya di masa depan.
Obesitas di masa kanak-kanak kerap diasosiasikan dengan dampak buruknya di masa dewasa, seperti tekanan darah tinggi, gangguan tidur, puber dini, dan diabetes.
Obesitas yang terus berlanjut juga bisa mengarah kepada penyakit jantung, kanker, dan stroke.
Tanda-Tanda Obesitas pada Bayi dan Bagaimana Penanganannya
Dokter anak akan membantu Moms mengecek body mass index (BMI) Si Kecil untuk bisa menentukan apakah Si Kecil mengalami obesitas atau tidak. BMI hasil perhitungan itu disandingkan dengan tabel pertumbuhan anak sesuai dengan usianya.
Jika ada ketidaksesuaian dan Si Kecil dinyatakan berisiko mengalami obesitas, dokter anak juga yang akan memberikan Moms arahan. Dokter anak biasanya akan mengarahkan orang tua untuk mempertahankan berat badan anak alih-alih menurunkannya.
Dengan menjaga berat badan, Si Kecil yang terus berkembang akan memiliki poin BMI yang lebih rendah dari sebelumnya dan menjadi lebih sehat karena semakin mendekati berat badan normal sesuai dengan usianya.
Cara menjaga berat badan yang disarankan dokter anak biasanya berupa asupan makanan sehat tanpa makan berlebihan dan memperbanyak aktivitas fisik.
Source : https://www.orami.co.id
Keluhan tentang berat badan anak yang sulit bertambah sering menjadi persoalan yang ditemui orang tua. Idealnya, menurut standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan kurva dari Center f...
Kapan Bayi Dapat Diberikan MPASI? Rekomendasi memulai MPASI menurut World Health Organization (WHO) adalah saat bayi menginjak usia 6 bulan, atau bisa di antara 4-6 bulan sesuai dengan pe...
Jika bayi mengalami hidung tersumbat, bayi mungkin tampak bernapas lebih cepat dari biasanya. Oleh karenanya orang tua harus menyadari kondisi bayi jika bayi mengalami hidung tersumbat. Cara Mengat...
Saat menyusui, ibu biasanya dilarang makan makanan pedas. Kata para orangtua zaman dahulu, kalau makan makanan pedas, rasa ASI juga ikutan pedas. Akibatnya, bayi yang disusui menjadi sakit perut dan l...