Apa Itu Dermatitis Seboroik? Menurut American Academy of Dermatology (AAD), dermatitis seboroik dapat terjadi pada semua usia, namun paling sering dialami bayi dan dewasa usia 30-60 tahun. ...
Rabu, 18 September 2024 | 10:41 WIB Penulis :
Bentol atau bintik merah berair pada kulit bayi umumnya disebabkan oleh gesekan yang membuat kulit lecet dan melepuh.
Bentol berair akibat gesekan biasanya dapat pulih sendiri dalam beberapa hari tanpa meninggalkan bekas luka. Namun, tidak semua bentol disebabkan oleh iritasi dan gesekan.
Masalah ini juga bisa disebabkan oleh infeksi dari virus maupun bakteri. Berikut adalah berbagai kondisi kesehatan yang bisa menimbulkan lenting atau bintik air pada kulit bayi.
Munculnya lenting berair yang terasa gatal pada kulit bayi bisa disebabkan oleh cacar air. Penyakit ini terjadi akibat infeksi virus Varicella.
Cacar air biasanya didahului oleh gejala lain, misalnya demam tinggi beberapa hari sebelum lenting gatal muncul.
Demam lebih cenderung muncul pada bayi di atas usia 3 bulan. Demam jarang atau bahkan tidak muncul pada bayi yang usianya lebih muda daripada itu.
Bentol atau bintik merah berair akibat cacar awalnya muncul di area leher, dada, atau wajah yang lama-lama menyebar ke seluruh tubuh.
Selain itu, anak mungkin akan kehilangan nafsu makan dan terlihat lemah tidak seperti biasanya.
Bentol berair pada kulit bayi yang disebabkan oleh cacar tidak boleh dipecahkan supaya tidak meninggalkan bekas di kulit, menyebar ke seluruh tubuh, atau menular pada orang lain.
Penyakit kulit bernama impetigo dapat menjadi penyebab munculnya bentol berair pada kulit bayi.
Mengutip dari Kids Health, impetigo terjadi akibat infeksi bakteri A streptococcus atau Staphylococcus aureus pada area kulit yang rusak, contohnya:
Selain eksim, dermatitis kontak juga bisa menjadi penyebab timbulnya bintik air pada bayi.
Gejala dermatitis pada bayi ini bisa berupa ruam merah, gatal, kering, atau bahkan bentol berair di kulit jika reaksi alergi cukup parah.
Kondisi ini terjadi sebagai reaksi kulit yang terjadi ketika kulit bayi terpapar dengan bahan-bahan tertentu yang menyebabkan iritasi atau alergi.
Beberapa bahan yang umumnya dapat menyebabkan dermatitis kontak pada bayi termasuk:
Alergi makanan atau obat bisa menjadi penyebab lain munculnya bentol berair pada kulit bayi.
Ketika bayi mengonsumsi makanan atau menggunakan obat-obatan tertentu yang tubuhnya tidak dapat mentolerir, sistem kekebalan tubuhnya dapat menghasilkan histamin sebagai respons terhadap bahan tersebut.
Histamin dapat menyebabkan berbagai gejala alergi, termasuk reaksi pada kulit seperti ruam atau bentol berair.
Selain itu, gejala lain dari alergi makanan atau obat pada bayi dapat mencakup gatal-gatal, bengkak di wajah atau bibir, muntah, diare, atau sulit bernapas.
Herpes zoster adalah infeksi virus yang disebabkan oleh virus varicella-zoster, yang sama dengan virus yang menyebabkan cacar air (varicella).
Namun, pada bayi, jika terjadi infeksi virus varicella-zoster (cacar air), gejalanya akan berbeda dan umumnya lebih menyerupai ruam yang tersebar luas daripada herpes zoster.
Gejala herpes zoster pada umumnya meliputi ruam berbentuk gelembung kecil yang berisi cairan dan terasa gatal atau nyeri.
Ruam ini biasanya terbatas pada satu sisi tubuh dan mengikuti jalur saraf tertentu.
Ruam panas (miliaria) atau biang keringat dapat menyebabkan bentol berair pada kulit bayi.
Miliaria terjadi ketika kelenjar keringat tersumbat dan keringat tidak dapat keluar ke permukaan kulit, sehingga menyebabkan iritasi dan ruam.
Miliaria kristalina merupakan jenis dengan bentuk paling ringan dari biang keringat.
Jenis ini ditandai dengan bentol-bentol kecil berisi cairan jernih yang mudah pecah.
Mengatasi bentol berair pada kulit bayi perlu dilakukan secara hati-hati dengan mendeteksi penyebab dan memberikan perawatan yang tepat.
Jika Anda mengamati kemunculan bentol berair pada kulit bayi, sebaiknya segera bawa si Kecil ke dokter, terutama jika muncul gejala impetigo atau cacar air.
Dokter dapat mendiagnosis penyebab yang mendasari dan memberikan perawatan yang sesuai, termasuk obat-obatan jika diperlukan.
Berikut adalah beberapa langkah mengatasi bentol berair pada kulit bayi yang bisa dilakukan.
Jika bentol berair tidak membaik dalam beberapa hari, semakin parah, atau menunjukkan tanda-tanda infeksi, segera konsultasikan kepada dokter.
Bentol berair pada kulit bayi bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, yang meliputi cacar air, impetigo, kudis, eksim, dermatitis kontak, alergi makanan atau obat, herpes zoster, dan biang keringat. Maka itu, pengobatan masalah kulit ini pada bayi tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Sumber : Hellosehat
Apa Itu Dermatitis Seboroik? Menurut American Academy of Dermatology (AAD), dermatitis seboroik dapat terjadi pada semua usia, namun paling sering dialami bayi dan dewasa usia 30-60 tahun. ...
Siapa yang tidak gemas melihat bayi mungil dan lucu? Karena ingin menunjukkan rasa sayang, banyak orang yang senang memeluk dan mencium bayi. Meski demikian, ternyata hal ini tidak baik dilakukan,&nbs...
Cara Mencegah Rotavirus Vaksin rotavirus direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) untuk diberikan pada bayi di bawah usia 6 bulan Vaksin ini dibutuhkan untuk mencegah bayi atau ...
Bermain sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan si Kecil Bermain adalah pusat pembelajaran sekaligus perkembangan bayi dan anak. Saat bermain, mereka akan mendapat banyak cara dan wa...