Jakarta - Bagi kebanyakan orang, infeksi ini tidak menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Tapi bagi bayi yang sedang tumbuh dalam kandungan, bisa menyebabkan kerusakan otak dan kehil...
Selasa, 08 Oktober 2024 | 14:56 WIB Penulis :
Penyebab napas bayi seperti sesak antara lain karena pilek atau alergi debu akibat menghirup udara kotor. Namun di luar itu, bayi baru lahir memang cenderung memiliki pola pernapasan yang tidak teratur.
Bayi baru lahir juga mengambil jeda yang lama di antara napas atau bisa membuat suara yang tidak biasa saat bernapas, seperti mendengkur atau mengi (napas berbunyi ngik-ngik).
Salah satu alasan utamanya adalah karena paru-paru bayi baru lahir masih memerlukan waktu untuk beradaptasi agar dapat bernapas dengan baik dan teratur seperti orang dewasa. Jadi, wajar jika napasnya terdengar tidak teratur untuk saat ini, Moms.
Beberapa penyebab dari bunyi napas bayi seperti sesak adalah:
Meski sebetulnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan, tapi Moms mungkin merasa cemas saat mendengar si Kecil bernapas tersengal-sengal, bukan? Apalagi, gangguan pernapasan bisa memengaruhi hingga 7% dari semua bayi baru lahir yang cukup bulan, dan risikonya lebih tinggi pada bayi prematur.
Bila tidak segera diketahui atau ditangani, gangguan pernapasan pada bayi baru lahir dapat menyebabkan komplikasi jangka pendek maupun jangka panjang, menyebabkan penyakit paru-paru, gagal napas, dan bahkan kematian.
Yuk, berhenti merasa cemas, Moms. Karena, ada beberapa cara untuk mengetahui apakah napas bayi yang seperti sesak itu adalah hal normal atau sebuah gangguan pernapasan.
Frekuensi napas normal bayi baru lahir adalah sekitar 30-60 kali per menit, dan turun menjadi 25-40 kali per menit saat menginjak umur 6 bulan. Seiring bertambahnya usia, pola pernapasannya melambat hingga sekitar 20 kali per menit saat ia tidur.
Lalu, bagaimana cara untuk mengetahui apakah napas bayi seperti sesak merupakan hal yang normal atau bukan? Berikut penjelasannya, Moms.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, frekuensi napas normal bayi baru lahir adalah sekitar 30-60 kali per menit saat ia bangun, dan kemungkinan akan melambat hingga 20 kali per menit saat ia tidur.
Nah, Moms perlu curiga si Kecil mengalami gangguan pernapasan jika napasnya begitu cepat, yaitu lebih dari 60 kali napas per menit. Atau sebaliknya, kurang dari 30 kali per menit.
Selain itu, waspadai juga apabila si Kecil berhenti bernapas lebih dari 20 detik atau disebut sebagai apnea, karena ini bisa menjadi hal yang serius.
Bayi baru lahir biasanya akan mengeluarkan bunyi pada saat bernapas. Hal ini normal terjadi karena adanya lendir dalam hidung yang terjebak, sehingga menghambat aliran udara.
Beberapa jenis suara yang umum muncul saat bayi bernapas adalah suara seperti cegukan, siulan, atau mengendus. Jika si Kecil mengeluarkan suara mengi atau mendengkur, sebaiknya Moms patut curiga dan membawanya ke dokter.
Lubang hidung bayi mengembang saat bernapas menunjukkan ia sedang berusaha untuk bernapas. Namun, bila si Kecil bernapas dengan cepat, ini bisa jadi indikasi adanya gangguan pada saluran napas, seperti pneumonia.
Nah, pneumonia ini bisa dicegah dengan imunisasi! Jika Moms ingin tahu kapan jadwal imunisasi bayi untuk pneumonia dan pertusi.
Selain memperhatikan pola napasnya, Moms juga bisa mengecek warna kulit bayi. Jika terjadi perubahan warna kulit menjadi kebiruan, itu bisa jadi pertanda ia tidak mendapatkan cukup oksigen.
Jika Moms curiga bahwa napas bayi seperti sesak mengindikasikan gangguan pernapasan, dan bukan lagi sesuatu yang normal, segeralah bawa si Kecil ke dokter untuk observasi lebih lanjut dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Seperti yang disebutkan di atas, napas bayi seperti sesak umum terjadi pada si Kecil yang baru lahir. Nah, untuk membantu napas si Kecil lebih mudah, Moms dapat meletakkan humidifier di dalam kamarnya.
Oh iya, Moms tetap perlu waspada dan sebaiknya segera bawa si Kecil ke dokter bila ia terlihat kesulitan bernapas disertai dengan tanda-tanda seperti di bawah ini:
Sumber: bebeclub.co.id
Jakarta - Bagi kebanyakan orang, infeksi ini tidak menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Tapi bagi bayi yang sedang tumbuh dalam kandungan, bisa menyebabkan kerusakan otak dan kehil...
Menurut para ahli perkembangan anak usia dini, tahun-tahun pertama kehidupan anak merupakan waktu yang sangat penting untuk belajar. Nah, kalau Anda bingung, apa lagi yang bisa Anda lakukan untuk mens...
Saling menghargai sejatinya tak mengenal batasan apapun, seperti antara orang tua dengan anak. Acapkali menghargai harus dilakukan pada orang yang lebih tua, padahal siapapun berhak untuk dih...
Usia kandungan 7 bulan menjadi usia kandungan yang ‘sakti’ bagi banyak ibu hamil. Banyak hal yang bisa terjadi di trisemester ketiga kehamilan ini. Karena itu tidak heran jika banyak daera...