Ciri-ciri Biduran Pada Bayi Dalam laman situs kesehatan Healthline disebutkan bahwa beberapa gejala biduran pada bayi antara lain: Bentolan dengan berbagai ukuran yang menyebar...
Kamis, 09 Januari 2025 | 17:08 WIB Penulis :
Baby Led Weaning Vs Spoon Feeding, Mana yang Lebih Baik? Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), terdapat kekurangan dan kelebihan soal BLW ini. Baby led weaning memang membuat anak mandiri dan melatih sensorik anak.
Namun, di sisi yang lain karena anak sendiri yang memilah makanannya, ada kemungkinan nutrisi yang dikonsumsi anak tidak tercukupi. Nah, berikut kelebihan dari metode BLW:
BLW membantu bayi mengembangkan keterampilan motorik halusnya. Ini memungkinkan mereka makan dengan kecepatannya sendiri serta mengontrol seberapa banyak akan makan.
BLW dapat membantu meningkatkan sikap hidup sehat terhadap makanan, karena bayi belajar menghargai beragam rasa dan tekstur. Jika orang tua mempertimbangkan untuk memulai penyapihan yang dipimpin bayi, penting untuk berkonsultasi dengan dokter gizi terlebih dahulu. Tujuannya untuk memastikan bahwa ini adalah pendekatan yang tepat untuk anak.
Ketika bayi dapat makan sendiri, mereka mengembangkan rasa kendali dan penguasaan atas tubuhnya. Hal ini dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri. Selain itu, BLW juga dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan.
Nah, meski memiliki kelebihan, tetapi ada kekurangan juga dalam metode BLW ini, sehingga penting untuk orang tua berkonsultasi dengan dokter spesialis anak. Apa saja kekurangannya?
Beberapa orang tua khawatir bahwa BLW dapat membuat bayi tersedak. Sebenarnya ini bisa diatasi dengan memotong makanan anak dengan ukuran kecil, dan memberikan perhatian khusus di awal-awal anak memulai baby led weaning-nya.
Menurut National Health Service, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa bayi lebih mungkin tersedak saat BLW, dibanding dengan menyuapi anak dengan sendok.
Semua bayi memiliki refleks muntah yang baik. Terdapat perbedaan yang jelas antara muntah dan tersedak. Saat bayi muntah, matanya mungkin berair, batuk, muntah-muntah, atau mengeluarkan bunyi di tenggorokan, dan wajahnya menjadi merah. Namun jika tersedak, wajahnya akan pucat atau kebiruan dengan posisi tubuh terdiam.
Alasan lainnya adalah orang tua enggan melihat kekacauan yang dibuat anak saat proses makan. Makanan yang berantakan, anak menjadi kotor karena tumpahan buah dan sayur.
Padahal, ini sebenarnya juga proses pengenalan makanan dan tekstur ke anak. Orang tua kerap menghindari ini karena perlu usaha lebih untuk membersihkan yang serba berantakan tadi.
Menurut IDAI, metode BLW berisiko menyebabkan anak kekurangan nutrisi. Alasannya, Si Kecil-lah yang menentukan jenis dan banyaknya makanan yang dihabiskan. Dalam beberapa kasus, apa yang dipilih bayi tidak dapat memenuhi lemak, protein, karbohidrat, hingga zat besi yang diperlukan tubuhnya.
Untuk memulai BLW, pastikan kesiapannya dan mulailah dengan satu kali makan padat sehari selama waktu makan keluarga. Gunakan kursi tinggi di tempat yang aman, biarkan bayi bereksplorasi dan bermain dengan makanan, tawarkan makanan lunak sesuai usianya dalam porsi yang bisa diatur, dan biarkan bayi memimpin proses pemberian makan. Pilihan makanan BLW yang bisa dicoba adalah:
Penting untuk menyesuaikan jadwal pemberian makan dengan kebutuhan bayi dan tentunya berkonsultasi dengan dokter anak atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang benar.
Dalam hal pemberian makanan padat utuh secara mandiri, keamanan adalah yang terpenting. Berikut beberapa hal dasar yang harus orang tua perhatikan saat mempersiapkan BLW:
Bisa dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
Ini berarti mengambil makanan dan membawanya ke mulut mereka sendiri. Tawarkan makanan berukuran besar yang mudah diambil dan dipegang oleh bayi. Setelah kemampuan menjepit bayi berkembang, kecilkan ukuran makanan menjadi lebih kecil.
Kekacauan tidak dapat dihindari saat makan sendiri dan dapat membantu mencegah pilih-pilih makan di kemudian hari. Untuk mengurangi “kekacauan”, orang tua bisa memulai dengan menawarkan porsi kecil makanan yang berbeda setiap kali makan dan pada waktu yang sama.
Jika anak menolak makanan tertentu, atau tidak menghabiskannya, jangan bereaksi atau memberikan tekanan. Dan dengan cara yang sama, jangan juga memuji anak karena makannya. Usahakan waktu makan bebas dari tekanan.
Mau tahu cara agar bayi tidak picky eater? Baca di artikel ini: “8 Tips untuk Mencegah Anak Pilih-Pilih Makanan”.
Selain itu, hal yang perlu diperhatikan lainnya adalah:
Nah, itulah kelebihan dan kekurangan metode BLW.
Source : halodoc.com
Ciri-ciri Biduran Pada Bayi Dalam laman situs kesehatan Healthline disebutkan bahwa beberapa gejala biduran pada bayi antara lain: Bentolan dengan berbagai ukuran yang menyebar...
Kita pasti sudah tidak asing lagi dengan Pemberian Makanan pada Bayi dan Anak (PMBA) yang direkomendasikan oleh WHO, yaitu (1) IMD (Iniasiasi Menyusui Dini), (2) pemberian ASI saja selama usia 0-6 bul...
Saat Si Kecil sudah memasuki usia 6 bulan, ia akan mulai makan MPASI. Bunda pasti ingin memastikan ia selalu mendapat nutrisi yang terbaik. Namun, bagaimana bila Bunda dan Si Kecil sedang travelling? ...
Moms masih takut memotong kuku bayi? Berikut ini Orami hadirkan tips dan cara memotong kuku bayi yang aman, agar tidak melukai jari Si Kecil. Cara memotong kuku bayi baru lahir memang berbeda ...