Tak salah bila anak disebut sebagai buah hati kita dan suami. Ilmu penelitian pun telah membuktikan bahwa baik ayah dan ibu, masing-masing menurunkan 23 kromosom pada anaknya. Sama dan berimbang. M...
Rabu, 12 Februari 2025 | 14:21 WIB Penulis :
Setiap bayi mempelajari hal baru setiap harinya, mereka berkembang begitu cepat. Menurut Help Me Grow Minnesota, sebelum bisa duduk atau merangkak, bayi menguasai cara untuk mengangkat kepala mereka terlebih dahulu pada usia 2 bulan.
Kemudian pada usia 4 bulan, bayi dapat mengangkat kepalanya tanpa bantuan dari orang tua. Menginjak usia 6 bulan, bayi seharusnya bisa duduk dengan bantuan. Di saat yang sama, bayi juga akan menggoyangkan tangan dan lututnya, ini adalah langkah awal untuk merangkak.
Lalu, pada usia 9 bulan bayi sudah bisa duduk tanpa bantuan dan merangkak. Beberapa bayi mungkin akan menguasai merangkak dengan menyeret diri mereka sepanjang lantai dengan lengannya.
Apabila bayi belum bisa duduk, maka perkembangan motorik lainnya juga terhambat. Tetapi, ada sejumlah penyebab mengapa bayi belum bisa duduk. Alasannya adalah sebagai berikut:
Dilansir dari Healthline, ketika bayi belum bisa duduk pada usia 9 bulan, maka ada kemungkinan bayi memiliki perkembangan motorik yang lambat. Hal tersebut dapat MomDad ketahui dari:
Perkembangan bayi memang berbeda-beda. Namun, ada milestone yang perlu dicapai bayi agar berkembang sesuai dengan target usia. Kemungkinan perkembangan bayi terlambat bisa jadi karena memiliki kelainan tulang ataupun si kecil pernah mengalami cedera.
Menurut Birth Injury Guide, bayi tidak bisa duduk kemungkinan ia memiliki cerebral palsy. Ini adalah kelainan neurologi yang terjadi pada otot dan koordinasi tubuh. Oleh sebab itu, MomDad dapat konsultasi ke dokter apabila bayi menunjukan keterlambatan dalam perkembangan.
Selain itu, kurangnya stimulasi orang tua adalah salah satu penyebab bayi telat berkembang. Beberapa orang tua munkin lebih memilih meletakkan bayi di atas kasur, karena tidak ingin repot. Tapi, ini bisa membuat bayi malas untuk melatih tubuhnya.
Supaya bayi dapat menguasai duduk dan merangkak, MomDad perlu memberikan si kecil stimulasi. Berikan si kecil suasana menyenangkan saat belajar duduk dan merangkak agar bayi termotivasi untuk duduk dan merangkak secara mandiri.
Di bawah ini adalah cara menstimulasi bayi agar cepat duduk dan merangkak menurut Medical News Today dan Healthline, diantaranya:
Tummy time adalah sesi latihan bayi untuk tengkurap. Bayi mulai tengkurap bisa dimulai dari minggu-minggu pertama kehidupan selama beberapa menit setiap hari. Pada awalnya, bayi mungkin tidak menyukainya, tapi mereka akan menyukainya setelah beberapa waktu.
Waktu tengkurap dapat mendorong bayi untuk mengangkat kepalanya supaya melihat sekelilingnya. Dalam proses tengkurap ini, mereka akan mengembangkan kekuatan leher dan tubuh bagian atas, proses yang penting untuk belajar duduk tanpa bantuan.
Setelah bayi dapat menahan kepalanya dengan stabil, MomDad dapat mulai mendudukkan bayi di pangkuannya. MomDad dapat coba goyang perlahan ke depan dan ke belakang, dorong bayi agar tubuh bagian atas tetap sejajar dengan tubuh bagian bawah.
Akan tetapi, kepala bayi mungkin masih bergoyang sesekali. Jadi, MomDad jangan lupa untuk memegang bayi erat-erat dan berikan penyangga untuk kepalanya.
Di lantai, bayi bisa belajar untuk duduk dan merangkak. MomDad dapat duduk di lantai dengan bayi di antara kedua kaki, kemudian beri mereka dukungan untuk belajar duduk dan merangkak.
Memiliki dukungan dari MomDad akan membantu bayi mengembangkan kontrol dan koordinasi otot yang diperlukan agar bayi dapat duduk dengan tegak. MomDad juga harus memperhatikan keamanan dan kebersihan lantai, agar bayi bisa aman dan nyaman.
Supaya lebih menarik lagi, MomDad dapat beri si kecil mainan untuk bermain di atas lantai. Bayi kemudian akan tertarik untuk mengambil mainan kesayangan mereka, ini akan menstimulasi mereka untuk bergerak atau merangkak.
MomDad juga dapat membantu bayi untuk duduk dengan memberikan penopang di belakangnya. Bantal menjadi objek yang tepat untuk membantunya karena empuk, sehingga aman ketika bayi jatuh.
Bayi yang tidak menghabiskan banyak waktu di lantai mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk mengembangkan kekuatan fisiknya untuk duduk ataupun merangkak. Oleh sebab itu, MomDad perlu kurangi waktu bayi seperti di ayunan bayi atau kursi bayi.
Alas yang tepat untuk bayi belajar duduk dan merangkak adalah di lantai. Dengan pengawasan dari MomDad, si kecil akan akan bereksplorasi di atas lantai. MomDad juga bisa berikan alas empuk di lantai agar bayi jatuh dengan aman.
Itulah informasi lengkap mengenai cara stimulasi cepat duduk dan merangkak. MomDad tidak perlu panik apabila bayi terlambat berkembang, semua bayi memiliki perbedaan waktu berkembang. Hanya saja, beri mereka stimulasi yang tepat agar perkembangan mereka sesuai dengan milestone.
MomDad jangan takut untuk menghubungi dokter untuk konsultasi perkembangan bayi. MomDad akan mendapatkan informasi dan saran untuk membantu perkembangan si bayi.
Source : tentanganak.com
Tak salah bila anak disebut sebagai buah hati kita dan suami. Ilmu penelitian pun telah membuktikan bahwa baik ayah dan ibu, masing-masing menurunkan 23 kromosom pada anaknya. Sama dan berimbang. M...
Anda mungkin penasaran tentang berapa lama bayi perlu tidur atau tahapan tidur apa saja yang dialami bayi. Yuk pahami siklus tidur bayi agar bisa membantu Anda mengatasi masalah tidur yang dialaminya....
Sebenarnya, membacakan buku pada bayi itu benar-benar penting tidak, ya? Apakah anak bayi mengerti apa yang diucapkan orang tua ketika sedang dibacakan buku? Mungkin pertanyaan-pertanyaan ini kerap...
Menangis adalah cara anak belajar untuk berkomunikasi pertama kali. Saat masih bayi, ia menangis sebagai sinyal ada sesuatu yang dibutuhkan, yang membuatnya tak nyaman, atau tak senang. Anak bisa mena...