Plasenta anterior sebenarnya cukup sering terjadi pada kehamilan dan bukan termasuk kondisi yang berbahaya untuk janin. Akan tetapi pada beberapa kasus penyebab plasenta anterior juga bisa berisiko me...
Rabu, 09 April 2025 | 17:44 WIB Penulis :
Sebagai orangtua, penting untuk mengetahui dan mempraktikkan cara mencuci pakaian bayi dengan benar.
Meski sering dianggap sepele, cara mencuci baju yang salah bisa menyebabkan gangguan kesehatan pada bayi.
Untuk itu, berikut ini cara mencuci baju bayi yang harus diperhatikan.
Jangan mencampur baju bayi dengan baju orang dewasa dalam satu kali cuci. Mom harus mencucinya secara terpisah.
Apalagi bila salah satu anggota keluarga memiliki penyakit kulit yang bisa menular pada bayi. Saat semua baju kotor bayi dikumpulkan, Mom juga harus memilah kembali berdasarkan tingkat kekotorannya.
Baju yang sangat kotor bernoda harus dipisahkan dari baju kotor yang tidak bernoda. Tindakan ini guna mencegah noda baju yang kotor menempel pada baju yang lainnya.
Saat pemisahan, jangan lupa untuk membalik bahan pakaiannya (sisi dalam jadi di luar) untuk mengamankan bagian kancing, pita, atau ritsleting supaya tidak cepat rusak.
Pisahkan juga baju bayi berdasarkan warna bajunya, antara warna yang gelap dan terang.
Selain baju, pelengkapan bayi lain yang menempel dengan kulitnya juga harus dipisahkan dari baju-baju yang lain, misalnya selimut, seprai, dan celemek makan.
Tidak semua pakaian bayi dapat dicuci dengan mesin cuci.
Pakaian yang berbahan tebal, misalnya wol, atau sangat halus seperti sutera akan cepat rusak jika dimasukkan dalam mesin cuci.
Maka dari itu, sebaiknya cuci pakaian dengan bahan-bahan tersebut pakai tangan.
Untuk pakaian yang bernoda, rendam terlebih dahulu dalam air hangat selama 10—15 menit untuk meluruhkan noda sekaligus mematikan bakteri atau tungau yang menempel.
Mungkin Mom juga perlu menggosoknya beberapa kali supaya noda dan kotoran hilang dari pakaian.
Setelah selesai dicuci, baik itu dengan tangan atau mesin cuci, bilas baju setidaknya dua kali atau tiga kali dengan air bersih yang berbeda.
Ini dilakukan agar sisa deterjen dan kotoran hilang terbawa oleh air.
Kemudian, tempatkan pakaian pada pengering dan jemur di tempat yang terkena sinar matahari.
Setelah pakaian kering, Mom boleh langsung menyetrikanya atau cukup dilipat dan disimpan di lemari.
Melansir dari Healthy Children cara terbaik untuk mencuci baju bayi adalah dengan mencucinya segera apabila kotor.
Ini terutama jika terdapat noda bekas gumoh atau muntah , susu formula, ASI, makanan, atau kotoran lainnya di baju bayi
Sayangnya, banyak yang telat menyadarinya sehingga noda di baju pun didiamkan terlalu lama dan jadi sulit dihilangkan.
Bayi cenderung memiliki kulit yang sensitif. Oleh karena itu, penting bagi Mom untuk menjaga dan melindungi kulitnya agar tidak iritasi. Terlebih jika Mom baru saja membelikannya baju baru.
Baju baru, meski masih terbungkus rapi dengan plastik, tidak menjamin bebas dari kuman, debu, ataupun senyawa berbahaya lainnya.
Pasalnya, Mom tidak mengetahui bahan-bahan apa saja yang telah kontak dengan pakaian tersebut selama proses produksi dan distribusi.
Misalnya, asap rokok dan bahan kimia lainnya yang dapat mengiritasi kulit bayi. Jadi, biasakan untuk mencuci setiap baju baru sebelum si Kecil menggunakannya.
Cara cuci baju bayi yang baru dibeli sama dengan cara mencuci baju bayi pada umumnya sehingga harus dipisahkan dari pakaian anggota keluarga yang lain.
Mungkin ketika bayi belum lahir, Mom tidak terlalu memperhatikan dan kurang peduli dengan produk deterjen yang digunakan selama ini.
Namun, saat bayi sudah lahir, Mom baru menyadari bahwa cara mencuci baju bayi dapat berbeda dari mencuci baju orang dewasa, dan tidak semudah itu memilih produk deterjen untuk bayi.
Akan tetapi, apakah benar mencuci baju si Kecil tidak bisa menggunakan deterjen yang biasa dipakai keluarga?
Sebenarnya, salah satu mitos mencuci baju bayi, yaitu wajib menggunakan deterjen khusus untuk bayi. Faktanya, Mom tak perlu menggunakan deterjen khusus untuk mencuci pakaian si Kecil.a
Terkecuali jika memang bayi Anda punya kulit yang sensitif atau suatu alergi tertentu, misalnya terhadap pewangi dari deterjen yang selama ini Mom pakai.
Deterjen pada umumnya mengandung enzim yang bisa membantu menghilangkan noda di baju, tetapi banyak orangtua yang khawatir bahan tersebut bisa membuat iritasi di kulit bayi.
Bila memang si Kecil punya kulit yang sensitif atau alergi deterjen, maka ketika ia menggunakan pakaian yang dicuci dengan deterjen biasa, mungkin akan muncul gejala-gejala seperti berikut ini.
Jika hal ini terjadi, sebaiknya segera periksakan si Kecil ke dokter dan sebaiknya ganti produk deterjen khusus pakaian bayi.
Mom bisa memilih produk deterjen biasa yang tidak berwarna dan tak mengandung zat pewangi berlebihan.
Biasanya, rekomendasi deterjen bayi yang seperti itu cenderung lebih aman untuk kulit si Kecil.
Jika bayi Mom tak punya masalah kulit seperti itu, maka mencuci baju bayi dengan menggunakan deterjen biasa mungkin tidak masalah.
Source : hellosehat.com
Plasenta anterior sebenarnya cukup sering terjadi pada kehamilan dan bukan termasuk kondisi yang berbahaya untuk janin. Akan tetapi pada beberapa kasus penyebab plasenta anterior juga bisa berisiko me...
1. Bingung puting Penggunaan dot atau empeng dapat menimbulkan bingung puting, yaitu keadaan di mana bayi tidak mau menyusu lagi ke payudara ibu karena mekanisme hisapan yang berbeda antara menghis...
Jakarta - Bayi yang menangis bisa menjadi tanda mereka masih lapar alias kurang ASI. Biarpun sudah disusui, seringkali bayi masih merasa lapar karena ASI yang diasupnya kurang. Nah, Bunda wa...
Bunda tentu pernah mendengar diet berdasarkan golongan darah yang digagas naturopath Peter J. D’Adamo. Menurutnya, makanan yang Bunda makan akan bereaksi sesuai dengan golongan darah. Sebab itu ...