6 Tips Memilih Sabun Bayi yang Aman

Senin, 16 Maret 2020 | 11:16 WIB Penulis :


Memilih produk perawatan seperti sabun bayi memang enggak mudah ya, mom?

Apalagi kulit bayi dikenal masih sensitif dan gampang terkena iritasi.

 

Tanya Remer Altmann, MD, penulis buku Mommy Calls: Dr. Tanya Answers Parents' Top 101 Questions About Babies and Toddler mengatakan, banyak produk perawatan bayi mengandung zat tambahan. Zat ini bisa berpotensi menyebabkan iritasi atau alergen di kulit bayi.

 

"Sebagian besar bayi tidak akan memiliki masalah. Beberapa dapat mengembangkan iritasi kulit, seperti eksem dari paparan bahan-bahan dalam produk ini," kata Altmann, dikutip dari WebMD.


Sebenarnya untuk memilih produk perawatan bayi seperti sabun, enggak begitu sulit kok Mom. Tapi, paling tidak kita harus tahu dulu kulit si kecil.

"Kita tidak perlu repot membuat sendiri sabun bayi. Kita bisa datang ke supermarket dan apotek untuk menemukan produk yang baik," ujar dokter anak, Harvey Karp, MD.

Sebelum memilih sabun bayi, sebaiknya mom coba dulu di kulit si kecil. Letakkan sedikit di lengan bayi, kemudian tunggu beberapa jam untuk melihat reaksinya pada kulit.

Lalu kenapa bayi membutuhkan sabun khusus untuk perawatan kulitnya?

Melansir dari Baby Centre, produk yang dibuat untuk semua orang dapat merusak kulit bayi. Jadi aturan utamanya memilih sabun bayi adalah mencari produk yang telah diformulasikan khusus untuk bayi.

Kulit bayi lebih tipis, lebih halus dan lebih rentan kering daripada kulit orang dewasa. Produk bayi harus menggunakan pembersih ringan dan harus melindungi pH alami kulit bayi, namun tetap mempertahankan lapisan luarnya.

Mengutip berbagai sumber, berikut 6 tips memilih sabun bayi yang aman.

1. Memiliki tingkat aroma rendah.

Sebagian besar aroma wangi yang digunakan dalam sabun adalah sintetis, dan diketahui menyebabkan sejumlah masalah kesehatan. Kata 'wangi' merujuk pada campuran berbagai bahan kimia dan bahan aroma yang dirahasiakan.

Tanpa kita sadari, bahan kimia tersebut bisa mengekspos anak. Ini bisa menyebabkan iritasi kulit dan alergi. Paparan wewangian dalam waktu lama bisa mempengaruhi sistem saraf pusat dan reproduksi.

2. Mengandung bahan aman

Ada bahan-bahan alami yang aman digunakan sebagai bahan sabun bayi. Di antaranya, gliserin, minyak kelapa, minyak sawit organik, shea butter, minyak almond manis, minyak biji jojoba, minyak zaitun, bunga chamomile, oatmeal koloid, madu, ekstrak minyak rosemarycocoa butter, dan air.

3. Perhatikan kulit bayi

Jika bayi memiliki kulit sensitif, atau menderita masalah kulit seperti eksem, maka mom sebaiknya cari sabun bayi yang hipoalergenik. Banyak sabun hipoalergenik yang dijual di pasaran dengan bahan yang aman.

Produk-produk ini diformulasikan memiliki risiko reaksi alergi yang paling kecil. Sabun bayi hipoalergenik dibuat khusus untuk kulit bayi yang lembut dan sensitif.

4. Bebas Alkohol

Alkohol umumnya digunakan dalam produk perawatan kulit dewasa untuk membuat kulit cepat kering dan terasa ringan. Tetapi, alkohol bisa mengiritasi kulit bayi, mom.

Dalam produk seperti sabun bayi, alkohol akan tertulis dengan nama etanol atau etil alkohol. Namun, untuk membingungkan konsumen, ada kelompok bahan lain yang disebut alkohol lemak yang memiliki efek berbeda pada kulit. Bahan ini biasanya tidak mengiritasi atau mengeringkan kulit.

5. Pilih dengan kandungan pH netral dalam produk

Skala pH adalah cara mengukur seberapa asam atau basa suatu zat. Kadar PH dalam sabun bayi harus diperhatikan dan penting, karena dalam beberapa minggu setelah kelahiran, permukaan kulit bayi berubah dari mendekati pH netral menjadi pH agak asam.

Sebagian besar produk perawatan kulit seperti sabun bayi tidak memberikan takaran pH yang tepat. Label mungkin hanya mengatakan produk pH netral, Mom.

Selama kulit bayi sehat, tidak kering, atau terkelupas, sabun dengan pH netral harusnya tidak masalah dengan kulit si kecil.

Meski begitu, sabun bayi batangan dan bubble baths (sabun busa) tidak tepat untuk kulit bayi karena pH cenderung basa. Zat alkali untuk sementara akan mengganggu kulit bayi dan menyebabkan iritasi.

6. Jangan gunakan sabun bayi anti bakteri

Para ahli mengatakan, bayi tidak memerlukan sabun antibakteri. Faktanya, sabun biasa berfungsi sama baiknya dalam menyingkirkan kuman seperti halnya sabun anti bakteri. Sabun antibakteri biasanya mengandung bahan kimia tambahan, seperti triclosan yang tidak dibutuhkan kulit bayi.

 

Source : Haibunda.com


 

Artikel Lainnya

Apa faktor risiko terkena penyakit pityriasis alba? Pityriasis alba umumnya paling sering terjadi pada anak-anak dan remaja. Kondisi ini umum terjadi pada sekitar 2-5% anak-anak di dunia. Gejala pa...

Apakah efek penggunaan bantal yang terlalu dini pada bayi? Adakah diantara Mom yang penasaran mengapa bayi dibawah 2 tahun sebaiknya tidak diberikan bantal terlebih dahulu saat tidur? Berikut beber...

Siapa disini yang suka membandingkan anak sendiri dengan anak orang lain, seperti anak tetangga? Yuk, Mom, mulai ubah pola pikirnya ya. Kita tidak bisa menyamaratakan kemampuan semua anak, karena...

Penggunaan minyak zaitun untuk payudara memberikan efek samping yang sangat manjur dan bermanfaat bagi wanita. Minyak zaitun mengandung bahan berkhasiat untuk kesehatan payudara khususnya bagi wanita....

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................