Testing Prabu 23 ...
Selasa, 23 Juni 2020 | 14:36 WIB Penulis :
Para Moms yang memiliki bayi sering kali ragu ketika akan menggunakan antiseptik untuk bayi mereka. Mereka masih sangsi apakah sebenarnya antiseptik itu aman digunakan untuk bayi atau tidak. Bukan tanpa alasan, karena ada sebagian pendapat yang mengatakan bahwa antiseptik tak baik digunakan untuk si kecil. Padahal sebenarnya merasa sangat butuh bahan yang dapat digunakan untuk membasmi kuman dan bakteri yang mungkin bersarang pada mainan, telapak tangan, maupun celah-celah jari-jari kaki bayi.
Ini pastinya menjadi sebuah dilema tersendiri bari para Moms yang ingin memakaian antiseptik pada bayi mereka. Namun sebenarnya Moms tak perlu terlalu khawatir saat ingin memberikan antiseptik pada bayi. Karena sebenarnya penggunaan antiseptik untuk bayi boleh-boleh saja asalkan tetap memperhatikan hal-hal tertentu sehingga menjadi aman. Berikut adalah hal-hal yang harus Moms perhatikan sebelum memberikan antiseptik untuk bayi:
Sebenarnya penggunaan antiseptik untuk bayi itu boleh-boleh saja asalkan diberikan sesuai waktu-waktu tertentu yang telah ditentukan sehingga tidak menjadi berlebihan. Lalu, kapankah waktu terbaik untuk memberikan antiseptik pada bayi?
Bagi bayi yang telah memasuki fase MPASI, pastinya Moms akan memberikan makanan tambahan pada bayi tersebut. Ada kalanya Moms ingin juga melatih si bayi untuk makan sendiri tanpa disuapi. Namun sebelumnya, untuk memastikan tangan bayi bebas dari segala macam bakteri ataupun kuman yang mungkin bersarang pada jari-jarinya, Moms perlu menggunakan bahan antiseptik. Dengan bantuan bahan antiseptik inilah Moms akan merasa tenang ketika memberikan makanan pada si kecil karena tangan mereka telah bersih dari kuman penyakit.
Moms pasti paham benar bahwa mainan atau tempat bermain bayi bisa menjadi sarang kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit pada bayi. Untuk itulah, sehabis bermain Moms perlu memberikan antiseptik untuk bayi dengan cara membersihkan tangan dan kaki bayi agar kuman-kuman yang menempel pada jari-jari tangan dan kaki mereka tidak masuk ke tubuh si kecil.
Ketika Moms ingin membersihkan benda yang sering dipegang oleh bayi, misalkan saja mainan kesayangan mereka, Moms dapat membersihkannya dengan menggunakan antiseptik. Seperti Moms ketahui bahwa mainan dapat menjadi tempat bersarangnya berbagai kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pada bayi. Ya, setelah dibersihkan dengan air, Moms dapat mengelap mainan tersebut dengan bahan antiseptik yang dapat membunuh kuman dan bakteri pembawa bibit penyakit. Jika sudah demikian, Moms pastinya akan lebih tenang ketika si kecil asyik bermain-main dengan mainan karena telah disterilisasi dengan bahan antiseptik tersebut.
Antiseptik sebenarnya boleh-boleh saja digunakan untuk bayi asalkan Moms juga memperhatikan kandungan yang ada dalam antiseptik tersebut. Pastikan Moms melihat bahan-bahan apa saja yang ada pada antiseptik tersebut dengan melihatnya pada tabel komposisi bahan yang ada dalam kemasan produk tersebut. Hendaknya Moms memilih antiseptik untuk bayi yang memiliki ciri-ciri kandungan bahan sebagai berikut ini:
Moms, kini Moms tak perlu khawatir saat ingin memberikan antiseptik untuk bayi karena kini banyak produk yang mampu memberi perlindungan terbaik untuk bayi Moms. Wipes Antiseptic atau tisu antiseptik adalah salah satu produk yang dibuat khusus untuk dijadikan bahan antiseptik bagi si kecil yang mudah digunakan untuk melindungi bayi Moms dari berbagai kuman pembawa bibit penyakit.
Sumber : Kompasiana
Menyusui sambil main handphone banyak dilakukan ibu milenial sekarang ini. Cara ini dianggap sebagai solusi efektif mengatasi kejenuhan saat menyusui si kecil. Eits, tapi Mom perlu mewaspada...
Siapa yang tidak gemas melihat bayi mungil dan lucu? Karena ingin menunjukkan rasa sayang, banyak orang yang senang memeluk dan mencium bayi. Meski demikian, ternyata hal ini tidak baik dilakukan,&nbs...
Keracunan kehamilan adalah istilah yang tadinya digunakan untuk menyebut preeklampsia pada ibu hamil, atau juga bisa disebut eklampsia. Kondisi ini dialami oleh sebagian besar ibu hamil, bersalin, ...