Panduan Memperkenalkan Makanan Pendamping ASI Untuk Bayi

Rabu, 12 Agustus 2020 | 16:33 WIB Penulis :


Pemberian makanan pendamping ASI atau MPASI pertama untuk bayi tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, mulai dari kesiapan makan Si Kecil, jenis makanan yang diberikan, hingga cara pemberian makanan pendamping ASI yang tepat.

Pemberian MPASI pertama kepada bayi perlu dilakukan secara benar. Pasalnya, jika MPASI diberikan dengan jumlah, komposisi, dan waktu yang kurang sesuai, bayi justru bisa jadi susah makan. Akibatnya, asupan nutrisi bayi tidak tercukupi, sehingga kesehatan serta tumbuh kembangnya terganggu.

Strategi Pemberian MPASI yang Baik Menurut Anjuran Dokter

Ada 4 poin yang perlu diperhatikan dalam memberikan MPASI pertama pada bayi, yaitu:

1. Kesiapan bayi

MPASI pertama dapat diberikan ketika bayi berusia 6 bulan. Pada usia tersebut, sistem pencernaannya sudah cukup berkembang hingga bisa mencerna makanan padat dengan baik. Pemberian makanan padat, seperti bubur pisang, bubur nasi, atau bahkan bubur bayi kemasan, sebelum bayi mencapai usia 6 bulan cenderung berbahaya karena bayi belum siap menerimanya.

Selain usia, kesiapan Si Kecil untuk menerima MPASI dapat terlihat dari beberapa tanda berikut:

  • Suka memasukkan tangan atau mainan ke dalam mulut.
  • Sudah bisa duduk dan menahan kepalanya dalam posisi tegak, walau masih membutuhkan sandaran untuk menahan tubuhnya.
  • Tertarik saat melihat seseorang makan, misalnya dengan bersuara “aah” atau mencoba meraih sendok atau makanan yang sedang Bunda atau Ayah pegang.
  • Adanya respons dari Si Kecil dengan membuka mulutnya saat diberikan makanan atau sendok.
  • Dapat meraih makanan dan memasukkannya ke mulut.

2. Jenis makanan yang diberikan

MPASI harus mengandung gizi seimbang agar dapat memberikan semua nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serta serat. MPASI perdananya harus dimulai dengan makanan yang sudah dihaluskan atau bisa juga makanan encer yang sudah disaring.

Secara bertahap, Bunda bisa mengubah tekstur makanan yang semula lebih encer atau cair menjadi semakin padat. Berikut ini adalah tahapan MPASI perdana yang bisa diberikan kepada bayi:

  • Bubur khusus bayi
    Bubur khusus bayi atau sereal bayi adalah salah satu jenis MPASI awal yang praktis dan mudah dibuat. Untuk memperkaya asupan nutrisi Si Kecil, Bunda bisa mencampurkan bubur atau sereal bayi dengan ASI atau susu formula.
  • MPASI sayur dan buah
    Sesekali Bunda bisa memberikan Si Kecil sayur rebus atau kukus. Beberapa jenis sayuran yang baik untuk diberikan sebagai MPASI meliputi kentang, wortel, bayam, brokoli, dan ubi.
    Tidak cuma sayur, buah-buahan tertentu, seperti melon, apel, alpukat, pisang, dan pepaya, juga baik untuk diberikan sebagai MPASI untuk bayi.
  • Finger food
    Finger food adalah makanan yang dipotong kecil hingga seukuran jari Bunda agar mudah digenggam dan dimakan oleh bayi. Bunda dapat memberikan Si Kecil potongan pisang atau avokad yang sudah matang sebagai finger food. Namun, finger food biasanya baru boleh diberikan kepada bayi mulai usia 9-12 bulan.
  • Makanan lanjutan
    Jika sudah terbiasa mengonsumsi MPASI dan Si Kecil menikmatinya, coba berikan makanan lain, seperti nasi, roti, tahu, tempe, telur rebus, serta ikan dan daging. Jenis makanan ini sudah bisa diberikan kepada Si Kecil saat usianya 9 bulan.

Yang perlu Bunda ingat, makanan tersebut tetap perlu dimasak hingga lunak atau dicincang halus agar Si Kecil lebih mudah memakannya dan tidak tersedak.

Bunda juga dianjurkan untuk mengajari Si Kecil minum langsung dari cangkir atau gelas saat mulai memberikan MPASI. Hal ini akan melatih kemampuannya untuk minum, sekaligus baik untuk pertumbuhan giginya.

Saat memberikan Si Kecil MPASI, Bunda disarankan untuk tidak menambahkan gula, garam, atau penyedap rasa.

3. Frekuensi dan jumlah MPASI

Awalnya, bayi diberi makan setidaknya 2-3 kali sehari, dengan 1 kali makanan selingan. Namun, setelah berusia 8-9 bulan, bayi sudah mulai bisa makan sebanyak 3 kali sehari. Pada usia 12 bulan ke atas, bayi sudah bisa untuk makan 3-4 kali sehari.

Sedangkan jumlah MPASI awal yang disarankan adalah sekitar 2-3 sendok makan. Selanjutnya, Bunda bisa memperbanyak porsi MPASI secara bertahap sesuai nafsu makan Si Kecil.

4. Tidak memaksa bayi untuk makan

Pemberian MPASI harus dengan cara yang responsif, artinya Bunda disarankan untuk memberikan MPASI ketika Si Kecil mulai lapar dan berhenti memberikannya ketika ia sudah mulai kenyang atau menolak untuk makan. Agar lebih mudah, Bunda disarankan untuk memberikan Si Kecil MPASI teratur sesuai jadwal makannya.

Pengenalan makanan biasanya membutuhkan waktu yang tidak singkat. Oleh sebab itu, Bunda harus bersabar dan jangan memaksa Si Kecil untuk menghabiskan makanan. Bila kali ini ia tidak tertarik, cobalah lagi di lain waktu.

Menyuapi bayi harus secara perlahan dan tidak terburu-buru, agar ia tidak tersedak. Bila Si Kecil menunjukkan minat untuk makan sendiri, berikan ia kesempatan sesekali untuk makan dengan tangannya langsung.

Berikan pula berbagai variasi pilihan rasa dan jenis makanan sehat agar Si Kecil bisa mengenal lebih banyak rasa dan melatihnya agar tidak menjadi ‘pemilih makanan’. Pastikan juga makanan yang diberikan kepada Si Kecil selalu bersih, segar, dan tidak terlalu panas.

Satu hal yang perlu Bunda pahami juga adalah bahwa MPASI ini bersifat pendamping dan bukan untuk menggantikan asupan ASI atau susu formula sebagai sumber nutrisi utama bayi sehari-hari. Oleh sebab itu, tetap susui Si Kecil hingga usianya 2 tahun.

Source: alodokter.com                   

Artikel Lainnya

Mandi air hangat sebelum menyusui bisa memicu LDR lho Moms Ketika menyusui, pernahkah Moms merasakan payudara menjadi kencang dan ASI menyembur dengan deras? Kondisi ini dinamakan Let Down Ref...

Perhatian positif dapat membangun gambaran tentang betapa berharganya seorang anak kelak Perhatian dari orangtua merupakan salah satu hal yang penting bagi bayi dan anak-anak, Ma. Salah satu bentuk...

Ketika lidah putih terjadi pada bayi, Moms mungkin akan khawatir. Namun, yang perlu diketahui adalah kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari endapan susu hingga infeksi susu. Lalu...

Endometriosis adalah tumbuhnya jaringan endometrium di luar rahim. Kondisi ini menimbulkan peradangan sehingga menjadi salah satu penyebab nyeri pada saat menstruasi. Banyak wanita yang didiagnos...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................