Agar Kualitasnya Tetap Terjaga, Pahami Cara Menyimpan MPASI Bayi yang Benar

Selasa, 15 September 2020 | 13:47 WIB Penulis :


Pemilihan bahan dan pembuatan MPASI untuk bayi rasanya kurang lengkap bila tidak disertai dengan cara menyimpan yang tepat. Sebaik apa pun kualitas bahan yang dipilih dan sehebat apa pun teknik pemasakan MPASI bayi, tentu hasilnya kurang optimal bila cara menyimpan tidak sesuai.

Tak perlu bingung, mari pahami dan terapkan cara menyimpan MPASI bayi agar kualitas zat gizi di dalamnya tetap terjaga, yuk!

Pentingnya tahu cara membuat dan menyimpan MPASI sendiri

Selepas menyusu ASI, bayi perlahan-lahan mulai mengenal makanan padat dengan tetap diberikan ASI maupun susu formula bayi.

Ketika bayi mulai belajar makan makanan pendamping ASI (MPASI), orangtua biasanya mempertimbangkan jenis makanan yang pas untuk si kecil.

Pemilihan dan pemberian makanan bayi bukan hanya bertujuan untuk membuatnya kenyang, tetapi juga membantu memenuhi kebutuhan gizi bayi setiap harinya.

Selain pemilihan jenis atau bahan makanan, cara menyimpan MPASI bayi tidak kalah penting untuk diperhatikan.

Jadi, ketika nantinya menu MPASI, baik menu campuran maupun menu MPASI tunggal, diberikan sesuai jadwal MPASI bayi kualitasnya akan tetap terjaga.

Proses pembuatan hingga penyimpanan MPASI bayi pada dasarnya tidak sulit. Bahkan, Anda sebenarnya bisa membeli MPASI instan di supermarket terdekat maupun mengolah MPASI sendiri.

Kedua bentuk MPASI tersebut sama-sama baik sehingga tinggal Anda sesuaikan dengan selera dan kebutuhan bayi.

Sebelum mengolah sendiri dan menerapkan cara menyimpan MPASI, ketahui keuntungan dan kelemahan dalam membuat makanan padat bayi sendiri.

Keuntungan membuat MPASI bayi sendiri

Beberapa orangtua memiliki berbagai alasan mengapa mereka lebih memilih untuk membuat makanan bayi sendiri, yakni:

  • Orangtua tahu persis apa yang dimakan bayinya.
  • Meskipun tidak selalu, makanan bayi buatan sendiri biasanya dianggap lebih ekonomis daripada MPASI instan yang dijual di toko.
  • Orangtua dapat memilih sendiri buah-buahan, sayuran, dan makanan lainnya untuk dijadikan puree, dan tidak mengandalkan rasa yang disediakan oleh produsen makanan bayi.
  • Bayi akan terbiasa mengonsumsi makanan yang dimakan anggota keluarga lain, tapi dalam bentuk berbeda.
  • MPASI bayi bisa tahan lama asal cara menyimpan sesuai dengan aturannya.

Kelemahan makanan bayi buatan sendiri

Berikut adalah beberapa faktor kelemahan yang kerap membuat orangtua menyerah untuk membuat makanan bayi sendiri, yaitu:

  • Waktu. Orang tua membutuhkan waktu untuk membuat dan menyiapkan banyak porsi kecil makanan bayi. Tentu saja menggunakan makanan yang sudah dikemas dapat menghemat banyak waktu.
  • Kenyamanan. Takaran makanan bayi yang dikemas pastinya sudah diukur dengan tepat sehingga siap disajikan langsung.
  • Penyimpanan. Makanan bayi buatan sendiri biasanya tidak terlalu tahan lama seperti MPASI instan.

Kelemahan lain dari MPASI bayi olahan sendiri yakni harus didinginkan sehingga dapat memenuhi lemari es.

Hal ini tentu menjadi semakin sulit ketika Anda sudah membuat banyak porsi sebelumnya atau tidak memiliki ruang penyimpanan yang cukup.

Sementara makanan bayi atau MPASI instan yang dikemas umumnya tidak perlu disimpan di dalam lemari es kecuali setelah dibuka.

Bagaimana cara menyimpan MPASI bayi yang tepat?

Cara membuat makanan bayi bagi setiap orangtua tentu tidak sama, begitu pula dengan cara menyimpan MPASI tersebut.

Ada orangtua yang lebih suka membuat makanan bayi sedikit demi sedikit atau baru dibuat setiap kali makan maupun sekali dalam sehari.

Namun, ada juga yang membuat makanan bayi dalam jumlah cukup banyak agar dapat disimpan untuk beberapa waktu ke depan.

Sebenarnya, tidak ada yang salah ataupun benar dari kedua pilihan tersebut. Bahkan, ketika berencana untuk membuat MPASI bayi dalam porsi yang agak banyak, Anda tidak perlu khawatir mengenai cara menyimpan makanan ini.

Supaya lebih awet dan kualitasnya terjaga, terapkan cara menyimpan MPASI bayi yang tepat dengan menaruhnya di dalam wadah penyimpanan khusus.

Wadah penyimpanan atau disebut juga food container merupakan salah satu peralatan MPASI yang berguna dalam menyimpan makanan.

Ada berbagai jenis wadah penyimpanan dengan beragam ukuran sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

Wadah penyimpanan MPASI ini juga bisa Anda letakkan di dalam kulkas maupun freezer untuk menjaga keawetannya.

Jadi ketika tiba saatnya akan diberikan kepada bayi, Anda bisa langsung mengolahnya sesuai porsi yang telah dipisahkan sebelumnya.

Penting untuk menyiapkan dan menyajikan MPASI bayi dari makanan yang telah disimpan sebelumnya sesuai dengan porsi.

Hindari menempatkan porsi MPASI yang terlalu banyak sehingga malah disisakan oleh si kecil. Melansir dari Cleveland Clinic, sisa makanan ini dapat memicu pertumbuhan bakteri pada makanan bayi dan membuat kualitasnya menurun.

Idealnya, MPASI bayi buatan sendiri tidak boleh dibiarkan berada di suhu kamar dalam waktu yang lama. Sebaiknya buang makanan bayi tersebut bila sudah berada di suhu kamar lebih dari dua jam.

Cara menyimpan MPASI yang perlu diperhatikan

Cara menyimpan MPASI bayi yang baik dan benar sebenarnya tidak sulit. Dengan catatan, Anda memahami aturan penyimpanan makanan bayi ini.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) anjuran menyimpan MPASI bayi yakni dengan cara sebagai berikut:

  • Simpan makanan seperti daging, ikan telur, susu, pasta, serta sayur-sayuran di dalam kulkas bersuhu kurang dari 5 derajat Celcius.
  • Simpan daging dan ikan di dalam wadah plastik dan letakkan secara terpisah dari makanan yang telah matang dan bahan-bahan siap makan.
  • Seluruh makanan harus disimpan sesuai dengan petunjuk penyimpanan yang tertera pada kemasan.
  • Hindari mengolah dan menyajikan makanan yang telah melewati tanggal kedaluwarsa.
  • Makanan yang seharusnya disimpan pada kulkas tidak boleh diberikan atau diolah kembali setelah berada di suhu ruang selama dua jam atau lebih.
  • Makanan yang telah dicairkan dari freezer maupun kulkas harus segera diolah.
  • Makanan beku yang telah dimasak sebaiknya tidak dibekukan lagi.
  • Pisahkan pisau dan talenan untuk makanan matang dan makanan mentah terutama daging, ikan, ayam.
  • Makanan matang disimpan di suhu ruangan tidak boleh lebih dari 2 jam.

Usahakan untuk selalu menempatkan MPASI bayi dalam wadah kedap udara kemudian biasakan menyimpan di dalam lemari es atau freezer sebagai cara yang tepat.

Berbeda dengan makanan padat atau MPASI bayi yang diolah sendiri, MPASI instan tidak perlu disimpan di dalam lemari es selama belum dibuka.

Nah, jangan lupa untuk menghangatkan kembali MPASI yang telah disimpan sebelumnya saat waktu makan bayi tiba dan biarkan hingga agak dingin sebelum disajikan.

Perlukah menambahkan bumbu ke dalam MPASI?

Sebelum menerapkan cara menyimpan MPASI yang tepat, sah-sah saja untuk menambahkan bumbu selama proses pengolahan MPASI bayi.

Bumbu seperti gula, garam, maupun micin untuk bayi boleh ditambahkan ke dalam makanan guna menambah cita rasa.

Bahkan, penambahan bumbu-bumbu tersebut biasanya dapat membuat bayi tidak susah makan sehingga lebih semangat menyantap makanannya.

Keinginannya untuk makan dengan lahap ini secara tidak langsung dapat mencegah bayi mengalami masalah gizi.

Sementara madu untuk bayi belum boleh diberikan sebelum usianya genap 12 bulan atau 1 tahun. Namun, Anda bisa mengganti madu dengan menambahkan keju untuk bayi maupun sari buah untuk bayi sebagai penguat rasa makanan.

Selain lezat, keju dan sari buah juga mengandung beragam zat gizi untuk melengkapi kebutuhan harian si kecil, termasuk kandungan vitamin untuk bayi.

 

Source: hellosehat.com

Artikel Lainnya

Pasca melahirkan, para Mama pasti langsung dipusingkan dengan hal yang lain. Salah satunya adalah soal menyusui si Kecil. Ada banyak hal yang harus Mama cek faktanya seputar mengASIhi, apalagi kalau s...

Melalui kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosinya (EQ), si Kecil akan mampu berprestasi sekaligus bersikap positif yang membuatnya dapat bertahan di lingkungan sosialnya. Artinya, tidak hany...

Masalah kulit kering tak hanya dialami oleh orang dewasa, Si Kecil kesayangan Bunda juga rentan mengalaminya. Kulit muda pada bayi lebih halus dan lebih mudah menjadi kering serta menga...

Kini wanita yang sedang hamil namun tetap aktif bekerja bukan lagi hal yang asing. Banyak sekali para calon ibu hebat yang tetap menjalani rutinitas kerja seperti biasa selama mengandung. Tentunya, ib...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................