Penyebab Eksim Pada Kulit Bayi Plus Cara Mengatasinya

Selasa, 22 September 2020 | 11:31 WIB Penulis :


Salah satu penyakit kulit yang umum terjadi pada bayi baru lahir hingga anak balita adalah eksim alias dermatitis atopik. Eksim itu sendiri termasuk jenis dermatitis kronis yang gejalanya kambuhan dan dapat bertahan hingga dewasa. Yuk, pahami lebih jauh mengenai dermatitis atopik pada bayi melalui ulasan berikut.

Penyebab dermatitis atopik (eksim) pada bayi

Kulit adalah organ yang membantu menjaga kelembapan tubuh dan melindungi sel, jaringan, dan organ tubuh bagian dalam dari bakteri, iritan, dan alergen.

Eksim atau disebut juga dengan dermatitis atopik adalah peradangan kronis pada jaringan kulit. Peradangan tersebut membuat kulit memerah bengkak, terasa amat gatal, serta kering bersisik dan mungkin pecah-pecah.

Menurut KidsHealth, dermatitis atopik bisa terjadi pada satu dari sepuluh anak bayi yang baru lahir. Para peneliti belum mengetahui pasti apa penyebab dermatitis atopik pada bayi. Namun, mereka percaya bahwa salah satu faktor terbesar dari kemunculan eksim pertama kali pada bayi kemungkinan dipicu oleh faktor genetik.

Bayi yang memiliki eksim biasanya dilahirkan dari keluarga yang memiliki riwayat eksim, asma, dan/atau alergi rhinitis. Mayo Clinic menyebutkan bahwa mutasi gen yang diwariskan anak dari orangtuanya dapat memengaruhi kemampuan perlindungan kulit. Kerusakan pada pelindung kulit tersebut dapat membuat kulit rentan teriritasi dan terinfeksi karena kuman akan masuk ke dalam tubuh.Eksim sendiri merupakan jenis penyakit jangka panjang (kronis) yang gejalanya dapat membaik lalu kembali sewaktu-waktu. Gejala eksim bisa muncul beberapa bulan setelah bayi lahir atau pada anak berusia sekitar 3-5 tahun.

Ciri dan gejala dermatitis atopik (eksim) pada bayi

Gejala eksim umum muncul pertama kali saat bayi berusia saat berusia 2 sampai 3 bulan (di bawah satu tahun). Namun, kemunculan dermatitis atopik pada bayi biasanya terlihat dalam tiga fase berbeda.

Bayi baru lahir hingga yang berusia 6 bulan cenderung mengalami gejala seperti kemunculan bintil kemerahan di pipi, dahi, atau kulit mengelupas pada kulit kepala. Kemudian saat bayi menginjak usia 6 bulan hingga 1 tahun, gejala eksim yang dapat timbul adalah lenting kecil kemerahan di sekitar siku dan lutut yang terasa gatal.

Kulit akan teriritasi dan memerah ketika si kecil menggaruknya terlalu sering. Hal tersebut juga dapat membuat area kulit yang gatal jadi menebal dan dapat melepuh serta mengeluarkan cairan. Bila terinfeksi, lenting dapat terisi nanah dan mungkin pecah membentuk kerak kuning.

Sekitar usia 2 tahun, eksim cenderung lebih sering muncul pada area kulit bayi yang berlipat, seperti pergelangan tangan dan kaki. Eksim pada bayi dapat juga muncul di sekitar kelopak mata dan mulut. Kulit yang terkena akan terlihat mengering, bersisik, dan menebal dengan garis-garis yang lebih dalam.

Meski demikian, American Academy of Dermatology mengatakan gejala eksim pada bayi dan anak yang lebih tua mungkin saja berbeda. Berikut berbagai gejalanya sesuai kelompok usia:

Ciri-ciri eksim pada bayi

  • Ruam kemerahan yang muncul tiba-tiba di kulit kepala dan wajah, terutama di pipi dan dahi. Bisa juga muncul punggung, tangan, dan kaki.
  • Kulit kering, bersisik, dan gatal; sisik bisa retak dan mengeluarkan cairan.
  • Sulit tidur karena kulit terasa sangat gatal
  • Munculnya infeksi akibat menggaruk kulit hingga terluka
  • Kadang, benjolan kecil berisi cairan juga bisa muncul di permukaan kulit.

Ciri-ciri eksim pada anak kecil

Gejala eksim pada anak kecil biasanya muncul di usia 2 tahun hingga masa pubertas. Adapun berbagai gejala dermatitis atopik yang biasanya muncul pada anak yaitu:

  • Ruam terutama di lipatan siku atau lutut. Namun, eksim juga bisa muncul di tangan dan kaki, leher, atau lipatan bokong.
  • Rasa gatal yang tak tertahankan di area kulit yang meradang.
  • Permukaan kulit bergelombang karena ada tonjolan atau penebalan kulit yang kadang permanen.
  • Kulit di area yang terkena lebih terang atau lebih gelap.

Setengah dari bayi dan anak yang mengalami eksim pada masa kecilnya mungkin akan terus mengalami eksim di masa dewasanya. Kekambuhan gejala eksim pada bayi dan anak kecil dapat dipicu oleh beragam faktor internal dan eksternal.

Umumnya, pemicu munculnya gejala eksim pada bayi adalah kondisi kulit bayi yang kering, adanya iritasi, kepanasan dan banyak berkeringat, iklim udara kering dan dingin, serta alergen seperti debu, tungau, hewan peliharaan, dan serbuk sari.

Cara mendiagnosis dermatitis atopik (eksim) pada bayi

Jika Anda melihat ruam kemerahan mirip gejala eksim pada kulit bayi, sebaiknya periksakan ke dokter. Dokter pun dapat merujuk Anda pada dokter spesialis kulit anak untuk memastikan diagnosisnya.

Selain dengan mengecek gejala yang timbul, dokter dapat menyarankan si kecil untuk menjalani beberapa pemeriksaan medis berikut:

1. Pemeriksaan kulit

Dalam hal ini dokter akan mengambil ekstrak makanan yang dianggap sebagai pemicu eksim pada bayi, kemudian dioleskan pada kulit bayi. Selanjutnya, dilihat apakah ada respon yang terjadi. Jika memang area kulit memerah dan pori-pori membesar, maka makanan tersebut adalah pemicu eksim pada bayi.

2. Tes darah

Pemeriksaan darah ini dilakukan untuk melihat, jenis makanan apa yang dapat menyebabkan eksim pada bayi. Untuk melakukan semua pemeriksaan ini, sebaiknya Anda konsultasikan dulu ke dokter spesialis anak.

3. Tes eliminasi makanan

Apabila makanan tertentu yang dicurigai dokter sebagai pemicu gejala eksim, dokter akan menyarankan Anda untuk berhenti memberikannya pada bayi selama 10-14 hari. Dalam rentang waktu tersebut akan diketahui apakah memang makanan tersebut dapat memicu eksim.

Setelah itu, biasanya dokter akan meminta Anda untuk memberikan makanan tersebut lagi dalam porsi yang kecil. Hal ini untuk memastikan penyebab dermatitis atopik pada bayi.

Setelah dokter memastikan diagnosis, ia dapat merekomendasikan Anda mengenai pengobatan dermatitis terbaik untuk anak Anda.

Cara mengobati dermatitis atopik (eksim) pada bayi

Dermatitis atopik adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan tapi bisa kambuh sewaktu-waktu. Itu artinya, si kecil akan memiliki penyakit ini seumur hidupnya. Nah, American Academy of Dermatology menyebutkan bahwa untuk menghindari kekambuhan gejala eksim bayi, Anda harus menghindarkan si kecil dari faktor pemicunya.

Amati berbagai hal di sekitar bayi yang bisa Anda curigai sebagai pemicu dermatitis atopik pada bayi. Pemicu eksim pada bayi ini bisa berupa keringat, air liur, gesekan, bulu hewan, atau bahan kimia yang ada pada beberapa produk.

Pastikan bayi terhindar dari zat tersebut agar gejala tidak kambuh. Jika si kecil sering terpapar pemicu, gejala eksimnya akan cepat kambuh dan jadi lebih parah. Apabila di lain waktu Anda mendapati air liur memicu rasa gatal parah di dagu bayi, segera bersihkan air liur tersebut. Kemudian, oleskan petroleum jelly di sekitar kulit yang terkena.

Selain dengan menghindari pemicunya, dokter dapat meresepkan obat eksim berupa kortikosteroid topikal dalam berbagai bentuk, seperti salep, krim, semprot, dan lotion.

Obat kortikosteroid topikal umum digunakan untuk mengobati peradangan dan meredakan gatal-gatal akibat dermatitis atopik pada bayi. Ikuti petunjuk dosis dan cara penggunaan yang dianjurkan dokter.

Apa saja risiko komplikasi dari dermatitis atopik pada bayi?

Bagi sebagian anak, gejala dermatitis atopik dapat membaik atau bahkan hilang seiring waktu. Bila gejala eksim yang muncul masih menetap, tidak membaik, membentuk nanah, dan semakin mengganggu tidur, segera periksa ke dokter.

 Jika tidak segera diobati, eksim pada bayi bisa berubah menjadi komplikasi.

  • Infeksi kulit. Ketika kulit terluka akibat digaruk karena gatal, risiko terjadinya infeksi kulit dari bakteri maupun virus akan meningkat.
  • Asma dan hay fever. Eksim pada anak biasanya muncul terlebih dahulu sebelum kedua kondisi ini.
  • Dermatitis kontak. Kondisi ini sering terjadi pada penderita eksim. Banyak unsur atau senyawa yang bisa membuat kulit mengalami reaksi alergi.
  • Gangguan pada mata. Komplikasi mata akan terjadi jika eksim pada bayi menyerang sekitar kelopak mata.
  • Gangguan tidur. Seseorang yang memiliki eksim, terutama  bayi dan anak-anak, cenderung mengalami kesulitan tidur. Siklus gatal-gatal bisa membuat anak terbangun berulang kali dan akibatnya menurunkan kualitas tidurnya.

Cara mencegah dan mengatasi dermatitis atopik pada bayi

Sementara perawatan di rumah untuk mencegah kekambuhan atau keraparah dermatitis atopik pada bayi dan anak kecil, Anda bisa melakukan beberapa hal, di antaranya:

  • Gunakan pelembab kulit (misalnya, krim atau salep) secara teratur dan sering untuk mengurangi kekeringan dan gatal.
  • Berikan anak Anda mandi berendam harian dalam air suam-suam kuku. Setelah mandi, bilas dua kali untuk menghilangkan sabun sisa (yang mungkin menjadi zat iritasi). Kemudian gunakan krim atau salep dalam waktu tiga menit setelah keluar dari bak mandi untuk menahan kelembaban.
  • Jika ada gatal yang luar biasa, gunakan kompres dingin di daerah tersebut, diikuti dengan penerapan obat yang diresepkan.
  • Tidak menggosok kulit bayi dan memandikannya lebih dari 10 menit. Segera keringkan tubuhnya dan oleskan pelembap maupun obat yang diresepkan.
  • Jika memang eksim disebabkan oleh suatu makanan pemicu, hindari memberikannya pada bayi. Ganti menu makan bayi atas saran dan petunjuk dokter.

Source: hellosehat.com

Artikel Lainnya

Mengawali tahun 2020, dunia dikejutkan dengan ditemukannya penyakit baru yang berasal dari Wuhan, China, dan mulai menyebar ke negara sekitar. Penyebaran virus corona berkembang pesat dan membuat Orga...

Seiring dengan bertambahnya usia anak, ia akan semakin cerdas. Ia juga rentan bersikap sangat manja dan bahkan bikin orang tua merasa kesal. Ada banyak tingkah laku anak yang tak jarang membuat orang ...

Masih ingat jelas, saat saya kecil dulu, ibu memperlihatkan tiga bungkusan kain kasa berisi sesuatu berwarna coklat dan kering. Itu adalah tali pusar kami bertiga, saya dan adik-adik. Fast forw...

Bayi baru lahir sudah bisa melakukan gerakan secara tiba-tiba atau yang juga bisa disebut sebagai refleks. Jika diperhatikan, Anda mungkin kerap melihat bayi kagetan terutama saat tidur. Walaupun ini ...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................