Sering Mengantuk, Tanda Perkembangan Anak Terganggu?

Jumat, 01 Oktober 2021 | 16:31 WIB Penulis :


Sering mengantuk sebetulnya tidak selalu menandakan perkembangan anak yang terganggu, bisa saja terjadi akibat hal-hal yang dijelaskan di atas. 

Namun, mengantuk terus menerus bisa menjadi tanda awal bahwa ada sesuatu yang tidak wajar pada anak. Maka dari itu, simak beberapa kondisi gangguan perkembangan yang bisa terjadi pada anak berikut ini:

  • Gangguan Perkembangan Motorik Kasar dan Halus

Perkembangan motorik merupakan perkembangan koordinasi antara susunan saraf pusat (otak dan tulang belakang) dan otot. Perkembangan ini harus selalu dipantau dan selalu berubah mengikuti usia anak.

Pada perkembangan motorik kasar, tubuh akan menggunakan otot-otot besar untuk berlari, melompat, dan berjalan.  Sedangkan pada motorik halus, umumnya melibatkan kerja sama antara otot-otot kecil dengan pancaindra lainnya seperti mata.

Contoh perkembangan motorik halus adalah mengambil manik-manik, menggunting, menulis, mengikat, maupun menyusun balok.  

Jika anak belum bisa melakukan hal- hal di atas, kemungkinan ada keterlambatan atau gangguan perkembangan motorik. 

  • Gangguan Perkembangan Kognitif

Perkembangan kognitif adalah kemampuan untuk berpikir, memahami suatu hal, berbicara, mendengarkan, dan berbahasa.

Gangguan perkembangan kognitif umumnya ditandai ketika anak belum mampu melakukan babbling atau kata sesuai dengan tahapan umurnya. Ini juga bisa ditandai dengan tidak adanya respons anak saat mendengar suara atau dipanggil.

  • Gangguan Perkembangan Sosial 

Gangguan ini ditandai dengan adanya tidak adanya ketertarikan atau respons bersosialisasi di lingkungan sekitar. Sebagai contoh: apabila ada hal menyenangkan ia tidak senyum atau ia hanya mau bermain dengan mainan saja. Hal ini bisa menjadi tanda adanya gangguan perkembangan sosial anak. 

Mengantuk merupakan hal yang wajar terjadi. Namun kondisi ini menjadi tidak wajar apabila sampai mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.  Penyebab anak sering mengantuk harus segera dicari tahu agar bisa diterapi secara tepat. Kondisi ini hanya bisa diatasi dengan periksa ke dokter. 

Jangan lupa untuk selalu memenuhi asupan makanan anak dengan sumber makanan bergizi –seperti sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral yang bisa di dapat dari daging, telur, sayur, buah, biji-bijian, dan kacang.

Berikan pula tambahan minum susu pertumbuhan yang mengandung omega, AA dan DHA, alfa laktalbumin, dan kolin. Kandungan yang ada di dalam susu pertumbuhan tersebut bermanfaat untuk mengoptimalkan perkembangan otak, terutama saat anak sedang tidur.

 

Source: https://www.klikdokter.com/

Artikel Lainnya

Keju untuk MPASI bisa diolah oleh Ibu menjadi menu kesukaan si Kecil lho. Ada banyak ide resep yang bisa Ibu ikuti dengan mudah dan praktis. Namun, Ibu juga perlu memastikan saat mengolah keju...

Dua tahun pertama dalam kehidupan Si Kecil sering dianggap sebagai fase paling menantang bagi orang tua. Memasuki fase yang sering disebut sebagai terrible two ini, anak memang kerap "berula...

Perkembangan anak 24 bulan: Fisik dan gerakan Sama seperti usia-usia sebelumnya, Mom tetap harus memantau berat dan tinggi badan anak. Pastikan ukurannya sesuai dengan standar dari Badan Kesehatan ...

Banyak orang tua percaya bahwa perlindungan yang berlebihan dapat membesarkan anak dan menjadikan mereka orang hebat. Namun apakah cara ini cocok atau dapat berdampak negatif pada jiwa anak? Menurut j...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................