Kenali Parenting 7x3 Ala Ali Bin Thalib

Rabu, 30 November 2022 | 16:16 WIB Penulis :


Setiap orangtua menginginkan segala hal yang terbaik bagi anak-anaknya. Memberikan kasih sayang saja rasanya tak cukup. Butuh nutrisi bergizi seimbang serta stimulasi yang tepat agar tumbuh kembang anak berjalan optimal. 

Maka tidak heran apabila banyak dari Mama dan Papa yang belajar cara mengasuh anak dari berbagai sumber. Misalnya, mencari informasi melalui buku dan internet, konsultasi dengan dokter anak, psikolog anak, atau ahli lainnya yang berkompeten.

Bisa juga mencontoh tokoh teladan dalam agama Islam, seperti yang dilakukan oleh Ali bin Abi Thalib, sosok khalifah ke-4 sekaligus sahabat Nabi Muhammad SAW.

Menurut beliau, mendidik anak bisa dilakukan dengan rumus 7x3 yang disesuaikan dengan kategori usianya.

 

1. 7 tahun pertama (usia 0-7 tahun)

Menurut Ali bin Abi Thalib, 7 tahun pertama dalam mendidik anak diibaratkan dengan memperlakukan mereka layaknya raja.

Maksudnya ialah orangtua sebaiknya 'melayani' anak disertai sikap yang lemah lembut, tulus, dan sepenuh hati ketika mengasuh anak. 

Namun, bukan berarti harus memanjakannya anak, ya. Tetaplah bersikap tegas dengan penuh kasih sayang.

Jika ingin memberitahukan suatu hal, gunakan bahasa sederhana yang mudah dimengerti serta tanpa kekerasan. 

Anak-anak pada usia ini akan menghabiskan banyak waktu untuk eksplorasi sehingga cenderung senang bermain.

Hal tersebut sangat wajar dan sebaiknya orangtua terus mendampingi sebagai bentuk stimulasi tumbuh kembang.

Selain itu, perlu diketahui juga bahwa anak akan banyak meniru orang lain di sekitarnya. Jadi, berikan anak teladan yang baik dengan mencontohkan hal-hal benar, Ma. 

 

2. 7 tahun kedua (usia 7-14 tahun)

Pada usia 7 tahun kedua, yaitu usia 7-14 tahun, mendidik anak diibaratkan seperti tawanan. Dikutip dari BincangSyariah, tawanan biasanya dikenakan berbagai macam aturan yang berisi kewajiban dan larangan, tetapi mereka juga mendapatkan haknya secara proporsional. Orangtua pun diharapkan dapat menakar hak dan kewajiban anak dengan seimbang. 

Pada usia ini, anak dapat diajarkan tentang kewajibannya karena sudah mulai memahami arti tanggung jawab serta konsekuensi. 

Kewajiban yang diberikan orangtua pada anak dapat berupa ajaran agama. Misalnya, kewajiban untuk menjalankan salat 5 waktu. 

Sama halnya yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, beliau mulai memerintahkan seorang anak untuk melaksanakan salat wajib mulai usia 7 tahun.

Bahkan, orangtua diperbolehkan memukul atau memberikan hukuman seperlunya jika anak berusia 10 tahun meninggalkan salat. 

Namun, mendidik dengan kekerasan tidak dianjurkan karena setiap anak memiliki kemampuan dan proses belajar yang berbeda. Cukup berikan penjelasan pada anak agar mereka dapat menjalankan kewajiban salat 5 waktu.

Tidak hanya memerintah, tetapi berikan juga contoh yang baik pada buah hati, ya. Mama dan Papa juga bisa mengajak mereka salat berjamaah mulai dari rumah sehingga anak pun terbiasa menunaikan kewajibannya. 

Jangan lupa juga berikan mereka apresiasi berupa pujian dengan kalimat positif atau hadiah sederhana. Jadi, anak merasa bahwa usahanya telah dihargai dan mereka pun termotivasi untuk terus melakukan yang terbaik, Ma. 

 

3. 7 tahun ketiga (usia 14-21 tahun)

7 tahun ketiga terakhir yang dimaksud Ali Bin Abi Thalib ialah saat anak telah akil baligh, usia 14-21 tahun. Orangtua dianjurkan untuk memperlakukan anak sebagai sahabatnya. 

Hal ini karena buah hati semakin tumbuh besar dari masa anak-anak menuju remaja dan akhirnya menjadi dewasa. Bersikaplah layaknya sahabat sehingga mereka dapat terbuka dalam segala hal pada Mama dan Papa. 

Ajak mereka untuk diskusi banyak hal. Jadi, bisa saling menambah wawasan karena adanya perbedaan zaman dengan anak mungkin akan menimbulkan pandangan atau pengalaman baru bagi orangtua. 

Ajarkan anak tentang tanggung jawab yang lebih besar sebagai bentuk persiapannya di kehidupan mendatang.

Bantu mereka menemukan potensi, lalu kembangkan, arahkan anak untuk tumbuh sebagai sosok yang percaya diri, pemberani, serta bertanggungjawab. 

Selain itu, latihlah anak untuk mandiri karena kehidupan mereka tidak bisa selalu bergantung pada orangtua, teman, atau orang lain.

Mama dan Papa boleh membebaskan anak untuk melakukan segala sesuatunya sendiri. Namun, sebaiknya tetap diberi pengawasan untuk mencegah anak pada hal-hal negatif yang tidak diinginkan. 

Jelaskan bahwa setiap hal memiliki konsekuensi. Kebebasan tidaklah salah, asal anak mengerti batasan dan selalu bertanggungjawab, Ma. 

Itulah cara mendidik anak dengan rumus 7x3 seperti yang dilakukan Ali bin Abi Thalib. Semoga bisa dijadikan pedoman dalam membesarkan si Kecil hingga menjadi anak cerdas dan memiliki akhlak yang baik. 

 

Source : https://www.popmama.com/

Artikel Lainnya

Ini Alasan Anda Tidak Boleh Meniup Makanan   Saat bayi hendak makan dan makanannya masih dalam keadaan panas, biasanya Moms akan melakukan cara untuk membuat makanan tersebut jadi tidak pan...

Tidak pernah ada kata terlalu dini untuk mulai mengajari anak-anak menjalani ritual kebersihan mulut yang baik. Orang tua harus mulai menyikat gigi anak-anak mereka sedini mungkin. "...

Siapa di sini yang anaknya mulai rajin makan masakan keluarga karena giginya mulai tumbuh? Dikutip dari situs Primaya Hospital, Dr. Rosary, Sp.A selaku Dokter Spesialis Anak dari Primaya Evasari Hospi...

Orang tua terkadang hilang kesabaran karena anaknya tidak bisa diatur dan  dinasihati. Mereka sering membentak anak dengan tujuan sang anak bisa mematuhi keinginannya. Tahukah Anda bahwa membenta...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................