Jakarta - Dalam satu bulan setelah dilahirkan, bayi akan melalui berbagai perkembangan. Kemampuan indera hingga motoriknya makin berkembang, Mommy. Dikutip dari Bounty, para peneliti membuktikan ba...
Selasa, 10 Januari 2023 | 14:52 WIB Penulis :
Dalam hal mendisiplinkan anak, tidak hanya satu solusi saja yang cocok untuk diterapkan untuk semua anak. Timeout adalah waktu yang diberikan oleh orang tua untuk anak dapat menyendiri dan mengevaluasi setiap perilaku buruk mereka tanpa interupsi dari orang tua, orang tua hanya memantau anak dari kejauhan saja. Jika si kecil adalah tipikal yang menghabiskan seluruh waktunya untuk marah, berteriak, hingga menangis, Mama Papa dapat mencoba untuk menerapkan strategi ini kepada anak. Berhasil atau tidaknya penerapan timeout ini bergantung pada kepribadian dan tempramen anak, usia dan tahap perkembangannya, dan bagaimana waktu tersebut digunakan. Timeout dibutuhkan untuk menenangkan diri dan memikirkan perilakunya. Namun, bagi sebagian anak lainnya, mereka mungkin malah akan berteriak dan marah apabila menghadapi timeout. Jika waktu menyendiri menyebabkan lebih banyak kekacauan dan kesesalan di rumah, tidak menyelesaikan masalah dan tidak mengubah perilaku anak, mungkin inilah saatnya untuk mulai mempertimbangkan strategi disiplin anak sebagai alternatif untuk mengarahkan perilaku anak ke arah yang benar menggunakan cara timeout tersebut. Berikut ini 7 strategi yang dapat orang tua lakukan dalam menerapkan timeout yang efektif untuk mendisiplinkan anak.
Jangan selalu melihat bahwa dengan memberikan timeout kepada anak sebagai hal yang paling tepat untuk mendisiplinkan kembali anak dalam mengajari mereka bagaimana berperilaku yang baik. Hal yang penting adalah bagaimana orang tua dapat terhubung dengan anak, berkomunikasi secara efektif dengan mereka, dan memberi tahu mereka bahwa Mama Papa mengharapkan si kecil menjadi anak yang dapat membuat pilihan yang baik dan dalam memperlakukan orang lain, termasuk dengan memiliki rasa hormat kepada orang lain.
Seperti halnya menawarkan makanan baru atau mengajak anak makan sayur, orang tua perlu mencoba lagi untuk memberikan timeout kepada anak. Anak mungkin akan membenci waktu menyendiri pada awalnya, tetapi pada akhirnya anak mungkin akan terbiasa untuk mengambil waktu istirahat dari situasi yang membuat mereka kesal sehingga mereka dapat menenangkan diri dan mengatur pikiran serta emosinya. Keterampilan anak dalam menghadapi situasi ini akan menjadi sangat penting seiring bertambahnya usia mereka.
Memberikan timeout pada anak tidak bisa disamakan antara satu dengan yang lain. Setiap anak dengan jarak usia yang berbeda-beda memiliki batas waktu timeout mereka. Ketahui berapa lama waktu yang harus diberikan oleh orang tua kepada anak. Pertimbangkan usia dan kondisi tempramen anak. Pertahankan pula waktu yang lebih singkat pula bagi anak-anak yang berusia lebih kecil. Bagi anak dengan usia yang cukup besar, Mama Papa mungkin bisa memberikan timeout kepada mereka sesuai dengan seberapa banyak atau besarnya kesalahan yang mereka lakukan, seperti memukul dan berkelahi dengan saudara kandung atau bahkan mengatakan hal kasar untuk segera meminta maaf. Hal tersebut penting untuk disesuaikan dengan kondisi seperti apa yang terjadi agar timeout yang diberikan pada anak jauh lebih efektif.
Tempat untuk memberikan timeout pada anak penting juga untuk diperhatikan. Apakah Mama Papa akan membiarkan si kecil melakukan timeout mereka di kamar sehingga mereka bisa bermain dengan mainan-mainan mereka? Hal tersebut menjadi perilaku yang tidak tepat dan tidak akan mendorong mereka untuk memikirkan perilaku buruk mereka. Pikirkan tentang tempat yang tenang tanpa gangguan dimana anak dapat memikirkan tentang apa yang sudah mereka lakukan. Hal ini dapat mengubah perilaku buruk mereka di lain waktu. Jauhkan anak dari jangkauan mainan pada saat menempatkan mereka untuk melakukan timeout anak.
Jelaskan pada anak bahwa ketika mereka diberikan waktu untuk menyendiri, itu bukanlah suatu hukuman melainkan kesempatan bagi semua orang untuk dapat menenangkan diri. Yakinkan pada anak bahwa kita mencintai mereka, tetapi perilaku buruk yang mereka sudah lakukan pun harus berubah. Waktu menyendiri adalah cara untuk membantu anak membuat pilihan yang lebih baik dan berbicaralah dengan anak setelah waktu timeout mereka sudah habis. Jangan menahan anak secara fisik. Titik waktu menyendiri adalah untuk berpikir tenang dan menenangkan diri. Mendisiplinkan anak melalui cara kekerasan fisik dapat mengakibatkan anak terluka. Lebih baik berikan pada mereka waktu timeout yang efektif.
Melalui duduk di dekat mereka, ini dapat membantu anak-anak dengan usia yang lebih kecil menjadi tidak terlalu tertekan saat menjalani waktu menyendiri ini. Namun, pastikan untuk tidak berbicara dengan anak selama waktu menyendiri mereka sedang berlangsung. Biarkan anak mengoreksi kesalahan diri mereka sendiri dengan tetap memberikan rasa nyaman dan aman bahwa orang tua mereka tetap berada di dekat mereka.
Setelah anak melewati waktu timeout mereka, jangan langsung membiarkan mereka untuk memainkan mainan yang mereka sukai atau hal-hal yang ingin mereka lakukan. Hal ini akan memberikan kesan tidak jera atas perilaku buruk yang sudah mereka lakukan dan waktu timeout menjadi sia-sia. Sebaiknya, biarkan anak untuk beristirahat seperti tidur siang atau makan untuk mengisi energi mereka kembali. Hal tersebut juga dilakukan untuk mengajarkan anak perihal konsekuensi yang harus mereka dapatkan ketika habis melakukan perilaku buruk. Penting pula untuk memberikan arahan dan nasihat kepada anak setelah mereka selesai menjalani waktu timeout mereka. Melalui 7 strategi penerapan timeout bagi anak di atas dapat membantu orang tua dalam mendisiplinkan anak ketika mereka melakukan perilaku yang buruk.
Source : https://kiddo.id/
Jakarta - Dalam satu bulan setelah dilahirkan, bayi akan melalui berbagai perkembangan. Kemampuan indera hingga motoriknya makin berkembang, Mommy. Dikutip dari Bounty, para peneliti membuktikan ba...
Depresi pada Laki-Laki Bisa Turunkan Peluang Kehamilan Tentu sudah banyak yang menginformasikan tentang dampak buruk dari depresi. Selain bisa memengaruhi kesehatan tubuh, ternyata depresi ...
Banyak penelitian menunjukkan bahwa orang yang kurang memperhatikan dan menjaga kesehatan gigi dapat berakibat terkena penyakit serius. Hal ini disebabkan karena gigi merupakan salah satu bagian yang ...
Berpikir kritis adalah kemampuan yang harus dibiasakan pada anak. Meski begitu, biasanya anak mulai menjadi lebih kritis memasuki usia golden age. Di usia golden age, umumnya anak mulai gemar bertanya...