Ternyata sebanyak 42% balita usia 12-35 bulan menolak waktu tidur dan 35% terbangun atau menangis ditengah tidurnya. Demikian hasil riset Departemen Psikologi Universitas Central michigan, Mount pleas...
Kamis, 01 Oktober 2020 | 11:32 WIB Penulis :
Tahap Pertama (Usia 0 - 6 bulan)
Si Kecil terlahir dengan formasi lengkap 20 gigi yang ada pada gusinya. Gigi ini biasanya disebut sebagai gigi susu, karena pada periode ini si Kecil menjadikan susu sebagai konsumsi utamanya. Gigi pertama si Kecil bisa tumbuh pertama kalinya pada usia empat bulan. Namun waktu gigi tumbuh untuk pertama kalinya sangat beragam.
Jika si Kecil belum menunjukkan gigi pertamanya hingga ia sudah menginjak usia 6 bulan, Ibu tidak perlu khawatir. Semua pertumbuhan gigi akan diawali oleh gejala khusus. Sebelum gigi pertamanya tumbuh, biasanya si Kecil akan mengalami demam dalam temperatur rata-rata 38,3 derajat celcius, sering menangis dan suka menggigit sesuatu yang keras. Untuk mengurangi rasa tidak nyaman yang dialami si Kecil, letakkan salah satu jari Ibu pada gusi si Kecil dan pijat perlahan gusinya.
Selain itu, karet teething ring juga bisa membantu si Kecil merasa lebih nyaman. Ibu tidak perlu memberikan obat pengurang rasa sakit kepada si Kecil. Jika si Kecil mengalami demam tinggi di atas 38,3 derajat celcius, hubungi dokter karena dikhawatirkan kondisi ini bukan disebabkan oleh pertumbuhan giginya.
Did you know?
"Saat tumbuh gigi, bayi bisa rewel dan tak mau makan, tapi ada juga yang tanpa gejala apapun. Sehingga penting bayi orangtua untuk mengenali tanda-tanda bayi akan tumbuh gigi."
dr. Marissa, SpA
Tahap Kedua (Usia 6 - 10 bulan)
Pada periode ini, si Kecil telah memiliki gigi pertamanya. Gigi susu yang pertama kali muncul ada di bagian seri depan di atas dan bawah. Sebelum giginya muncul ke permukaan, permukaan gusi si Kecil tempat gigi akan tumbuh biasanya menjadi bergelombang. Ini merupakan perpanjangan dari periode sebelumnya, di mana si Kecil membutuhkan suatu objek yang nyaman untuk ia gigit.
Di periode ini juga, si Kecil akan mengeluarkan lebih banyak air liur dibandingkan sebelumnya. Untuk itu, pakaikan alas dada yang terbuat dari handuk, agar Ibu bisa selalu mengeringkan dagu dan pipi si Kecil yang terkena liur, ini mencegah terjadi iritasi pada kulit si Kecil.
Untuk merawat gigi baru si Kecil, sikatlah giginya dengan sikat gigi berbulu lembut. Pada tahap awal, sikat gigi si Kecil tanpa pasta gigi atau hanya menggunakan sikat gigi yang telah dibasahi. Setelah gigi si Kecil sudah muncul seutuhnya, gunakan pasta gigi untuk anak yang mengandung fluoride dalam jumlah yang sangat sedikit.
Tahap Ketiga (Usia 10 - 16 bulan)
Pada periode ini, gigi geraham si Kecil akan tumbuh. Gejala pada tahap ini hampir sama dengan tahap sebelumnya, namun intensitas air liur yang keluar dari mulut si Kecil akan menjadi lebih banyak, si Kecil pun akan lebih rewel karena rasa sakit yang ia rasakan.
Jangan heran apabila ia mulai kehilangan nafsu makannya. Ini juga mempengaruhi kesehatan pencernaan si Kecil, maka kemungkinan ia akan mengalami diare dan demam ringan. Bila rasa sakit si Kecil tampak parah, konsultasikan dengan dokter.
Tahap Keempat (Usia 16 - 22 bulan)
Pada tahap ini, gigi taring si Kecil akan tumbuh. Ini adalah gigi yang berbentuk tajam dan berada di antara gigi seri juga geraham dan akan muncul di bagian atas dan bawah mulut si Kecil.
Tahap Kelima (Usia 22 - 33 bulan)
Di tahap ini gigi geraham utama si Kecil yang terletak di pangkal gusi atas dan bawah akan tumbuh. Beberapa anak merasa ini adalah tahap pertumbuhan gigi yang paling sakit.
Gejala Umum dan Tanda Pertumbuhan Gigi Si Kecil.
Pada sebuah studi yang diterbitkan pada jurnal Pediatrics, ditemukan fakta bahwa si Kecil akan menunjukkan beberapa gejala umum saat giginya akan tumbuh. Berikut di antaranya:
- Suka menggigit
- Intensitas jumlah air liurnya meningkat
- Gusinya gatal
- Suka menghisap
- Tidurnya tidak pulas
- Sering menggaruk telinga
- Muncul bintik merah di wajahnya
- Nafsu makan berkurang
- Demam ringan
Source:
- Clement C Ezechukwu, et al. Sahel Medical Journal, 2004; Vol.7(3): 84-87
- Tighe, M, et al. Archives of Disease in Childhood, 2007; 92: 266-268
- www.nutriclub.co.id
Ternyata sebanyak 42% balita usia 12-35 bulan menolak waktu tidur dan 35% terbangun atau menangis ditengah tidurnya. Demikian hasil riset Departemen Psikologi Universitas Central michigan, Mount pleas...
Padatnya aktivitas di pagi hari mungkin membuatmu sering mengabaikan sarapan. Jika terus dilakukan, hal ini bisa mengganggu kesehatan. Sering melewatkan sarapan bahkan dapat meningkatkan risiko terjad...
Autisme adalah gangguan perkembangan yang bisa di amati pada batita. Biasanya anak mengalami gangguan dalam interaksinya dengan orang lain, seperti kesulitan dalam berkomunikasi, pola bermain dan pola...
Rasa-rasanya, hampir tak ada anak-anak yang tak suka makanan manis. Apalagi, orangtua juga suka menghadiahi anak dengan makanan manis karena telah berperilaku baik. Namun, memberikan makanan manis pad...