Defisiensi atau kekurangan vitamin D menjadi persoalan yang mengancam anak Indonesia. Selain menghambat pertumbuhan dan memicu penyakit tulang, defisiensi vitamin D juga mendorong timbulnya penyakit l...
Rabu, 02 Maret 2022 | 12:50 WIB Penulis :
Setiap orangtua perlu berhati-hati dalam mengenalkan gadget pada anak. Pasalnya teknologi yang satu ini ibarat pisau bermata dua yang bisa berdampak baik tapi juga berdampak buruk terhadap tumbuh kembang anak. Lalu, bagaimana seharusnya menyikapi hal ini? Simak pembahasannya melalui artikel berikut, ya!
Zaman terus berubah. Kita tidak bisa menampik adanya perubahan dalam hidup kita, terutama dalam hal perubahan teknologi.
Perubahan teknologi ini telah banyak mempengaruhi kehidupan kita, termasuk di kehidupan anak-anak.
Anda mungkin pernah mendengar, anak umur 2 tahun sudah bisa main gadget. Apakah hal itu sebuah prestasi atau justru tindakan yang berisiko pada anak?
World Health Organization (WHO) and American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan untuk tidak mengenalkan gadget pada anak di bawah usia 2 tahun.
Para ahli sepakat bahwa orangtua sebaiknya menunggu sampai anak berusia prasekolah (sekitar usia 3 tahun ke atas) untuk mengenalkannya dengan media elektronik.
Pada usia ini, anak dapat diperkenalkan teknologi untuk membantunya belajar.
Ambil contoh, Anda bisa mengenalkan anak dengan permainan edukasi yang sudah lolos uji kelayakan untuk diberikan pada anak sesuai usianya.
Meskipun sudah dibolehkan, tetap ada aturan yang perlu Anda patuhi saat memberikan smartphone untuk anak.
Bahkan para ahli menyarankan, semakin lama menunda pemberiannya akan semakin baik agar anak sudah semakin dewasa saat menggunakannya.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, mengenalkan gadget pada anak tidak selalu berdampak buruk.
Mengutip situs UK Safer Internet Centre, berikut beberapa manfaat teknologi pada anak.
Konten pendidikan pada media elektronik dapat menjadi cara untuk melatih anak mengembangkan idenya.
Selain itu, gambar-gambar dan suara yang menarik yang ditampilkan di layar dapat menjadikan kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan.
Semakin hari teknologi semakin berkembang pesat. Agar anak tidak ketinggalan perkembangan dunia teknologi, mau tidak mau ia perlu memahami hal tersebut.
Tujuannya agar di masa depan anak tidak gagap teknologi dan mampu bersaing di dunia pendidikan maupun pekerjaan.
Internet adalah gudangnya informasi. Dari sini anak dapat mempelajari banyak hal yang mungkin tidak mereka peroleh di sekolah.
Manfaat ini bisa Anda peroleh bila mengenalkan gadget pada anak dan mengarahkannya untuk mengakses konten-konten yang bermanfaat.
Di internet, anak bisa berinteraksi dengan banyak orang dari berbagai negara di seluruh dunia.
Melalui interaksi tersebut, anak bisa mempelajari budaya dan bahasa dari negara lain.
Di samping itu, penggunaan alat penerjemah dapat membantu anak mempelajari bahasa-bahasa asing dengan lebih leluasa.
Ada berbagai permainan menarik yang disuguhkan melalui teknologi. Permainan tersebut berisi tantangan di setiap levelnya.
Mengenalkan gadget pada anak dapat mendukung kemampuan mereka dalam memecahkan masalah dan berpikiran strategis.
Meskipun menawarkan sejumlah manfaat, Anda juga perlu mempertimbangkan risiko-risiko yang mengintai saat mengenalkan gadget pada anak.
Berikut beberapa dampak gadget pada anak.
Source: hellosehat.com
Defisiensi atau kekurangan vitamin D menjadi persoalan yang mengancam anak Indonesia. Selain menghambat pertumbuhan dan memicu penyakit tulang, defisiensi vitamin D juga mendorong timbulnya penyakit l...
Mata minus, atau dinamakan sebagai rabun jauh (miopia), tidak hanya dapat terjadi pada usia remaja atau dewasa, tetapi mata minus juga bisa dialami pada balita dan anak-anak. Mengutip&nbs...
Artikel ini berisi informasi tentang bahaya memanjakan anak dengan banyak mainan. Yuk kenali bahayanya, dan pahami cara mencegahnya” Mainan merupakan salah satu benda yang tidak bisa lepa...
Di Indonesia, tiap bayi di bawah umur satu tahun wajib melengkapi lima jenis imunisasi dasar. Idealnya, tidak boleh ada bayi yang tidak diimunisasi. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehata...