Mitos Atau Fakta? Terlalu banyak memberikan mainan, dapat berakibat buruk pada anak?

Kamis, 15 Juni 2023 | 13:22 WIB Penulis :


Artikel ini berisi informasi tentang bahaya memanjakan anak dengan banyak mainan. Yuk kenali bahayanya, dan pahami cara mencegahnya”

Mainan merupakan salah satu benda yang tidak bisa lepas dari anak-anak. Orang tua juga sering menjadikan mainan sebagai bentuk apresiasi untuk anak loh. Melihat anak memainkan mainan yang Anda belikan tentu menyenangkan. Namun, tahukah Anda, bahwa selalu memanjakan anak dengan memberikannya banyak mainan bisa berdampak negatif?

Jika anak selalu dibanjiri dengan mainan, maka beberapa aspek dalam tumbuh kembangnya dapat terganggu. Berikut empat dampak buruk yang bisa terjadi jika anak mempunyai terlalu banyak mainan: 

1. Pelit dan Tidak Mau Berbagi

Saking banyaknya mainan yang dimiliki kadang kala membuat anak tidak mau bersosialisasi dengan temannya. Dunianya hanya terpusat pada semua mainan yang Ia miliki. Jika Anda sebagai orang tua tidak pernah mendampingi atau mengarahkannya, anak dapat menjadi pribadi yang pelit dan tidak mau berbagi. Sebab, Ia merasa semua mainan yang dimilikinya merupakan dunianya sendiri.

2. Kemampuan Menyelesaikan Masalahnya Rendah

Problem solving atau kemampuan menyelesaikan masalah harus diajarkan kepada anak sejak dini. Namun, jika anak sudah diberikan mainan yang berlebih, anak bisa menjadi kurang kreatif. Sebab, tidak dirangsang melakukan sesuatu diluar zona nyaman. Sedangkan, jika anak diberi mainan dalam jumlah yang cukup, anak bisa terpacu untuk berkreasi dan berusaha melakukan hal-hal baru dari semua sumber daya yang telah dimilikinya.

3. Daya Konsentrasinya Rendah

Memberikan anak banyak mainan bisa menghambat kreatifitasnya. Terutama jika mainan yang diberikan kebanyakan adalah mainan elektronik. Hal tersebut dapat membuat anak Anda memiliki daya konsentrasi yang rendah. Kemampuan anak untuk fokus pun juga bisa menurun.

4. Anak Menjadi Keras Kepala

Anak yang terbiasa diberikan banyak mainan umumnya mempunyai pemikiran bahwa mereka berhak mendapatkan semua yang mereka mau. Anak menjadi sangat manja, bahkan membuatnya menjadi pribadi yang keras kepala. Jika hal tersebut tidak diatasi, maka bisa sangat berbahaya. Sebab, ketika anak sudah dewasa nantinya, Ia menjadi susah mengendalikan dirinya. 

Tips Agar Anak Tidak Kelebihan Mainan

Mencegah anak mempunyai banyak mainan kadang juga sulit, terutama jika anak sering menerima hadiah berupa mainan ketika ulang tahun. Selain berdampak negatif pada anak, memiliki banyak mainan juga membuat Anda kesulitan membuat rumah tetap rapi. Banyak mainan yang bisa bertebaran di lantai meski Anda telah berusaha merapikan rumah berkali-kali.

Nah, untuk membatasi jumlah mainan yang dimiliki anak, Anda bisa melakukan beberapa tips berikut: 

1. Ketika Membelikan Anak Mainan, Pastikan Benar-benar Unik dan Spesial

Memilih mainan yang sempurna untuk anak bisa membuatnya lebih menghargai mainan tersebut dan mencegahnya meminta lebih banyak mainan karena sudah merasa puas. 

2. Jangan Biarkan Anak Bermain dengan Semua Mainannya Sekaligus

Ketika anak memiliki banyak mainan, Anda bisa mencoba merotasi mainan tersebut setiap hari, sehingga Ia bisa memainkannya bergantian. Cara ini bisa berguna untuk membuat anak tetap dapat memainkan mainannya tanpa kelebihan.

3. Anda Tidak Harus Selalu Membeli Mainan untuk Anak

Hal ini berlaku bagi anak yang masih usia bayi dan balita. Sebab, sebenarnya anak-anak di usia tersebut lebih tertarik dengan benda-benda aneh seperti kotak dan kertas berwarna-warni, dibandingkan mainan sesungguhnya. 

4. Ajari Anak untuk Berbagi dengan Menyumbangkan Mainan Lamanya

Mengatasi anak yang memiliki banyak mainan bisa juga Anda lakukan dengan mengajarkannya berbagi. Dorong anak menjadi pribadi yang murah hati dengan memberikan mainan pada anak-anak lain yang tidak seberuntung dirinya. Ajak anak memilih dan memberikan langsung mainan tersebut, sehingga Ia tidak lagi mencari mainan lamanya karena telah disumbangkan. 

 

Source : https://www.altaschool.id/

Artikel Lainnya

Jangan sampai si kecil terkena pneumonia. Untuk itu Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian vaksin, antara lain pneumococcal conjugate vaccine (PCV) untuk mencegah pneumonia pad...

Menyaksikan balita Anda memukul saudaranya atau kawannya mungkin membuat Moms mempertanyakan kemampuan parenting Anda. Anda merasa tidak pernah mengajarkannya untuk memukul, entah bagaimana Si Kecil b...

Bagi sebagian besar anak, matematika bagaikan momok yang menghantui kehidupan akademisnya. Mereka kebingungan saat dihadapkan dengan angka-angka dan rumus. Bahkan, pada banyak kasus, anak tidak mengal...

Amelia Hirawan seorang psikolog anak dalam satu kesempatan menegaskan, ada dua faktor yang memengaruhi perilaku anak, yaitu faktor internal (pembawaan) dan eksternal (lingkungan, orang tua dan keluarg...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................