Overprotective pada Anak, Ini Dampak Buruknya!

Jumat, 01 September 2023 | 16:12 WIB Penulis :


Banyak orang tua percaya bahwa perlindungan yang berlebihan dapat membesarkan anak dan menjadikan mereka orang hebat. Namun apakah cara ini cocok atau dapat berdampak negatif pada jiwa anak? Menurut jurnal yang diterbitkan oleh Cambridge universitas Press, anak yang dibesarkan oleh orang tua yang protektif akan tumbuh menjadi pribadi yang sekecil hati, takut mengambil risiko, tidak percaya diri dan tidak punya inisiatif.

Overprotective adalah pola asuh yang terlalu melindungi anak. Biasanya dilakukan oleh orang tua yang terlalu khawatir dengan risiko dan bahaya yang dihadapi anaknya. Orang tua dengan gaya pengasuhan ini terobsesi dengan keamanan fisik anak-anaknya, meskipun mereka tinggal dilingkungan yang relatif aman. Tingkat perlindungan jauh melampaui tingkat di bawah risiko. Kesimpulan yang penulis dapat dari artikel yang dikeluarkan Halodoc yang berjudul Orang Tua Overprotektif Bisa Sebabkan Gangguan Jiwa Pada Anak? mengatakan bahwa;

Ciri-ciri Overprotective pada Orang Tua

1. Mengontrol Pilihan Anak

Ketika orang tua terus-menerus membuat keputusan, besar dan kecil, untuk anaknya tanpa membiarkan mereka memutuskan sendiri, itu bisa menunjukkan orang tua yang terlalu protektif. Jika anak ingin mencoba sesuatu yang baru, orang tua yang terlalu protektif mungkin masih menuntut apa yang anda inginkan, menolak keinginan anak, menunjukkan ketidakpercayaan, dan menganggap anda lebih tahu.

2. Melindungi Anak dari Kegagalan

Orang tua tidak bisa menahan dirinya untuk tidak membantu seorang anak dengan nilai yang buruk. Anak-anak sulit ketika orang tuanya memberi mereka kesempatan untuk bersemangat kembali. Namun, jika ruang ekspresi anak terbatas, maka tidak akan berkembang sampai anak belajar mengatasi kesalahannya.

3. Fokus pada Pencapaian Anak

Jika anda terlalu fokus pada pencapaian anak anda dan mencegah mereka meluangkan waktu untuk merayakan pencapaian dan menikmati saat-saat yang lebih sederhana, anda dan anak anda mungkin ketinggalan. Orang tua dapat menjadwalkan kelas dan mendaftarkan anak mereka di semua kegiatan, tetapi terlalu fokus pada akademik dan prestasi dapat merusak kesehatan mental dan emosional anak.

4. Anak Tidak diberikan Privasi

Wajar jika ingin tahu apa yang dilakukan anak anda. Namun, jika hal ini memengaruhi privasi anak, anda orang tua yang protektif. Jika hal ini tidak segera berhenti, anda akan memberi kesan buruk pada anak bahwa anda tidak memercayai mereka.

5. Membebaskan Anak dari Tanggung Jawab

Orang tua yang terlalu protektif tidak membiarkan anaknya lelah atau mendapat masalah. Jika itu terjadi, mereka akan mengira mereka adalah orang tua yang buruk. Oleh karena itu, mereka tidak pernah memberikan tugas tanggung jawab kepada anak, membersihkan kamar dan mainannya sendiri atau mencuci piring. Padahal, tanggung jawab adalah pelajaran yang sangat penting dalam kemandirian masa kanak-kanak.

Dampak Pola Asuh Overprotective pada Anak

Berikut dampak buruk yang ditimbulkan dari sikap overprotective terhadap anak;

1. Bergantung pada Orang Lain

Membuat anak bergantung pada orang lain dan tidak mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Hal ini akibat dari orang tua yang selalu ikut campur dalam urusan anak dan selalu membantu anak ketika menemui kendala dan rintangan. Anak juga tidak memiliki cara untuk mencari solusi jalan keluar dan selalu berakhir bergantung pada orang tuanya.

2. Sering Berbohong

Orang tua yang protektif cenderung membatasi kebebasan anaknya. Anak-anak yang merasa dibatasi cenderung berbohong sepanjang waktu. Kebohongan yang dibuat hanya untuk melindunginya dari kemarahan orang tuanya.

3. Tidak Siapnya Anak Menghadapi Kehidupan

Efek dari pola asuh yang terlalu protektif dapat membuat anak tidak siap menghadapi hidup mereka. Ini karena anak-anak begitu terbiasa dengan orang tua yang membuat rencana dan menjelaskan kesalahan sehingga kesulitan kecil dan besar mungkin tidak dapat ditangani oleh anak.

4. Anak Mudah Cemas

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kiri Clarke dari universitas of Reading di Inggris. Kecemasan orang tua terbukti berdampak signifikan terhadap kecemasan bahkan meningkatkan gejala kecemasan pada anaknya. Penelitian ini dilakukan pada 90 anak antara usia 7 dan 12 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 60 anak dengan gangguan kecemasan dipengaruhi oleh kecemasan yang berlebihan dari orang tuanya.

5. Ada Risiko Korban Bullying

Menurut sebuah psikolog dari universitas of Warwick, anak-anak yang dibesarkan dengan pendidikan yang salah lebih mungkin bully di sekolah. Pola asuh yang salah termasuk pola asuh yang acuh tak acuh atau bahkan overprotective . Selain memperbaiki pola asuh, psikolog juga menyarankan orang tua untuk menjalin komunikasi yang baik dengan anaknya agar terhindar dari bully di sekolah.

Tak hanya berdampak pada perkembangan emosional dan kemandiriannya. Pola asuh yang overprotective juga telah dikaitkan dengan peningkatam risiko kondisi kesehatan tertentu pada anak. Journal of Allergy dan Clinical Immunology menyebutkan bahwa orang tua yang overprotektif, terutama dalam hal makanan, bisa meningkatkan risiko alergi makanan pada anak.

 

Source : https://kumparan.com/

Artikel Lainnya

Memasuki musim hujan seperti saat ini, tentunya aktivitas Si Kecil di luar rumah jadi terbatas. Agar tak bosan, Mamas bisa mengajak Si Kecil bermain bersama. Hujan yang semakin sering turun, membua...

Susah sekali membujuk anak-anak minum obat. Pertama, karena rasanya tidak enak. Kedua, aromanya juga tidak enak. Ketiga, karena anak yang sakit tidak berada dalam kondisi mood yang baik, sehingga lebi...

Beberapa waktu belakangan, beredar video yang menunjukkan 2 orang tengah berbelanja di supermarket kawasan Jakarta Selatan, dengan mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap, berupa baju hazmat, sar...

Maraknya kasus vaksin palsu membuat banyak orang cemas akan dampak yang ditimbulkannya. Dikutip dari pembicaraan bersama dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc-VPCD, ia merangkum beberapa dampak vaksin palsu pad...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................