Penyebab Bisulan pada Anak Paling Sering Menyerang

Kamis, 22 Agustus 2024 | 09:31 WIB Penulis :


Mengenal Apa Itu Bisulan 

Istilah bisulan tentu saja sudah tidak asing bagi sebagian besar orang karena sering dibicarakan oleh banyak orang. Bisulan atau furunkel merupakan benjolan kecil pada kulit yang di dalamnya berisi nanah. 

Kondisi ini paling sering terjadi akibat infeksi bakteri yang akhirnya memicu peradangan pada tempat tumbuhnya rambut atau folikel. Tempat tumbuhnya rambut di sini maksudnya bisa di mana saja seperti area kemaluan dan pantat.

Kemunculannya paling sering terjadi pada kulit yang sering mengalami gesekan dan berkeringat. 

Gejala Timbulnya Bisulan 

Saat bisul muncul, kulit menjadi kemerahan dengan titik putih di bagian tengahnya. Hal itu menandakan bahwa kulit sedang mengalami radang yang menimbulkan rasa sakit. Untuk gejala lainnya, kamu bisa menemukannya pada ulasan berikut:

  • Muncul benjolan merah berisi nanah di leher, paha, dada, bahu, ketiak, payudara, wajah, pantat, dan selangkangan dengan ukuran kecil, tetapi ada kemungkinan berubah semakin membesar
  • Kulit di area benjolan berubah warna menjadi kemerahan, bengkak, dan terasa hangat jika saat Moms sentuh
  • Benjolan tersebut terasa nyeri baik ketika tersentuh atau tanpa sentuhan 
  • Ada titik putih atau kuning di bagian puncak (pustula) benjolan yang kemudian akan pecah dan mengeluarkan nanah setelah beberapa waktu 

Umumnya, bisul pada anak hanya muncul satu, tetapi tidak menutup kemungkinan muncul banyak. kondisi ini biasa dokter sebut dengan bisul sabut atau karbunkel.

Penyebab Bisulan pada Anak

Bisul bisa saja muncul akibat infeksi bakteri Staphylococcus aureus pada folikel rambut. Pada beberapa penelitian berhasil menemukan infeksi bakteri tersebut kulit dan dalam lapisan hidung yang sama sekali tidak menimbulkan gangguan. 

Infeksinya baru akan terjadi saat bakteri masuk ke folikel rambut karena luka gores atau gigitan serangga. Selain itu ada faktor yang memperkuat timbulnya bisulan. Berikut beberapa di antaranya:

  • Anak melakukan sentuhan dengan penderita bisulan, misalnya saja teman atau keluarga yang tinggal serumah 
  • Daya tahan tubuhnya sedang melemah bisa karena kelelahan, iklim ekstrim, HIV, menjalani kemoterapi, atau menderita diabetes
  • Mengalami masalah kulit, misalnya kulit berjerawat, eksim, atau scabies
  • Tidak menjaga kebersihan, baik kebersihan pribadi maupun lingkungan
  • Terpapar senyawa kimia berbahaya yang menyebabkan kulit teriritasi
  • Tidak memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh dengan baik atau menderita obesitas
  • Kepercayaan yang berkembang di masyarakat, bisulan timbul karena terlalu banyak mengonsumsi telur. Mengenai hal ini belum ada penelitian resminya, namun jika anak alergi makanan protein tinggi, sebaiknya menghindari konsumsi telur.

Cara Dokter Mendiagnosa

Metode untuk mendiagnosa anak mengalami bisulan tidak begitu sulit. Pertama-tama, dokter akan melakukan tanya jawab kepada Moms atau jika mendukung, langsung ke anak yang mengalaminya. 

Tahap selanjutnya adalah memeriksa ciri-ciri bisulan yang muncul. Tujuannya untuk memastikan tingkat keparahan dan memprediksi obat apa paling sesuai dengan kondisi bisulan anak. 

Selain itu, terkadang pihak medis juga akan mengambil sampel  nanah, kulit, atau darah pasien, untuk diperiksa di laboratorium. Pemeriksaan tersebut umumnya dilakukan karena:

  • Proses penyembuhannya lama dan bisul muncul secara berulang 
  • Timbul bisul dalam jumlah banyak dengan bentuk menggerombol atau karbunkel
  • Penderita memiliki sistem imun yang lemah atau menderita penyakit kronis, seperti diabetes

Selain pemeriksaan di atas, dokter biasanya akan melakukan tes kultur bakteri yang bertujuan untuk untuk mengetahui jenis antibiotik paling cocok dalam mempercepat penyembuhan bisul.

Cara Mengatasi Bisulan Anak

Tidak perlu langsung panik, sebenarnya bisul pada anak bisa sembuh dengan langkah-langkah sederhana. Bagaimana itu? Penjelasannya ada di bawah ini. 

  • Kompres bisul dengan air hangat selama kurang lebih 10 menit sebanyak 4 kali sehari. Manfaatnya adalah untuk mengurangi rasa sakit sekaligus mendorong nanah berkumpul di puncak benjolan
  • Bersihkan bisul yang pecah dengan kain kasa steril dan sabun anti-bakteri, kemudian tinggal tutup bisul dengan kain kasa steril
  • Ganti perban untuk menutupi bekas pecahan bisul sesering mungkin, setidaknya 2–3 kali sehari
  • Usahakan selalu cuci tangan dengan air dan sabun sebelum dan sesudah mengobati bisul
  • Berikan ibuprofen atau paracetamol untuk menurunkan demam anak  

Namun apabila cara-cara di atas tidak membuat gejalanya berkurang, segera ke dokter. Biasanya Moms akan mendapatkan resep salep dengan kandungan anti bakteri supaya bisul segera sembuh. 

Komplikasi Bisul pada Anak

komplikasi atau kondisi yang lebih parah. Sayangnya, karena tanda-tandanya sering tidak anak ketahui, akhirnya muncul komplikasi, seperti:

  • Munculnya jaringan parut
  • Bisul terjadi berulang (kambuh)
  • Timbul infeksi ke lapisan kulit lebih dalam (selulitis)
  • Menyebarnya infeksi ke dalam aliran darah (sepsis)
  • Infeksi sampai menyebar ke organ tubuh lainnya, seperti ke jantung (endokarditis), tulang (osteomielitis), otak (meningitis), atau sumsum tulang belakang

Pencegahan Bisul agar Tidak Muncul Terlalu Sering

Meski hanya berupa bentol kecil, tetapi saat meradang rasa sakitnya cukup mengganggu, bahkan pada beberapa kondisi, anak bisa mengalami demam hingga berakibat pada menurunnya nafsu makan. 

Agar bisa mencegah kemunculan bisul, usahakan melakukan langkah-langkah khususnya. Apalagi di masa-masa  pertumbuhan, takutnya malah akan mengganggu pertumbuhan anak. Berikut ulasannya:

  • Berolahraga secara teratur dan mengkonsumsi makanan yang sehat untuk meningkatkan daya tahan tubuh
  • Mandi dan cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir
  • Tidak berbagi penggunaan barang pribadi dengan orang lain, misalnya handuk, alat cukur, atau pakaian
  • Menghindari kontak langsung dengan penderita infeksi kulit
  • Membersihkan dan merawat luka dengan benar, bila mengalami luka goresan, luka robek, atau luka potong.

Kapan Harus ke Dokter? 


Ada kalanya bisul meradang hingga menyebabkan komplikasi. Tindakan paling tepat adalah segera memeriksakannya ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, apalagi jika muncul gejala lain berupa: 

  • Bisul semakin membesar dan terasa sangat sakit meski telah mendapatkan pengobatan alami
  • Bisul tumbuh lebih dari satu dalam satu lokasi (bisul sabut), kondisi ini dapat menjadi infeksi lebih serius
  • Bisul berada di dalam hidung, atau tumbuh di wajah atau tulang belakang
  • Tidak kunjung sembuh selama lebih dari 14 hari
  • Sering kambuh
  • Adanya masalah sistem imun yang memicu timbulnya masalah kesehatan kronis

Mewaspadai penyebab bisulan pada anak merupakan tindakan pertama yang perlu Moms lakukan supaya efeknya tidak sampai berkepanjangan. Rasa sakit akibat bisul meradang akan memberikan berbagai efek kurang baik bagi anak, seperti sistem imun semakin menurun, selera makan berkurang, dan kesulitan tidur

 

Sumber : primayahospital.com

 

Artikel Lainnya

...

Infeksi saluran kemih (ISK) tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga pada usia anak-anak. Untuk anak, terkadang gejala dari infeksi sulit dikenali. Oleh karena itu, penting bagi orang tua un...

Tantangan yang mungkin sering ditemui oleh Bunda adalah bagaimana cara untuk mengelola emosi -terutama emosi negatif-ketika memiliki banyak tuntutan atau tekanan, terutama peran sebagai orang tua, bai...

Minum obat memang bisa meredakan gejala gangguan kesehatan yang kamu alami. Namun, jika obat terlalu sering dikonsumsi dan tidak sesuai dosis, kamu justru berisiko mengalami overdosis.  Overdo...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................