Vaksin influenza biasanya memiliki rekam jejak yang baik dan diketahui tidak memiliki terlalu banyak efek samping. Namun, dalam beberapa kasus, ada beberapa efek samping umum yang mungkin Mama amati d...
Rabu, 18 September 2024 | 16:47 WIB Penulis :
Menonton TV dan Perkembangan Anak
Bagi anak-anak, gambar yang bergerak dengan berbagai warna cerah dan mengeluarkan suara tentu lebih menarik dibandingkan dengan gambar-gambar yang tidak bergerak. Ini menjadi alasan mengapa anak-anak senang sekali menonton TV.
Namun, berdasarkan pengamatan para ahli perkembangan anak, menonton TV menunjukkan dampak negatif pada anak-anak usia dini, yaitu keterlambatan dalam perkembangan bicara. Saat menonton TV, anak-anak tidak dapat memberikan respons verbal secara dua arah. Hal ini dinilai menghambat anak-anak dalam belajar bicara.
Meski demikian, bukan berarti bahwa menonton TV tidak memberikan efek positif sama sekali. Menonton TV dapat membantu anak usia dini yang sedang belajar bicara, yakni dapat mengajarkan anak kosakata baru. Tentu saja dengan syarat bahwa acara yang ditonton oleh anak-anak adalah program edukatif dengan pembicaraan yang mengajarkan kosakata baru.
Sedangkan untuk acara yang tidak menyertakan pembicaraan dan hanya gambar bergerak dengan suara musik, itu tidak dapat membantu anak dalam mengembangkan kosakata dalam berbicara.
Karena itu, agar menonton TV dapat memberikan manfaat optimal, orang tua perlu mendampingi anak saat aktivitas tersebut. Bila acara yang ditonton tidak menyertakan pembicaraan dan hanya berupa gambar bergerak dan suara musik, orang tua dapat mengajak anak berbicara dan mendiskusikan acara tersebut sehingga anak dapat berinteraksi secara dua arah sekaligus belajar berbicara.
Jika acara yang ditonton menyertakan pembicaraan, orang tua dapat mendampingi untuk menekankan kosakata tersebut. Orang tua bisa menstimulasi anak untuk mengatakan kosakata baru tersebut dan mengulang-ulang kosakata tersebut.
Batasan Nonton TV pada Anak
Setiap orang tua perlu memberikan batasan waktu kepada anak dalam menonton. Ini penting agar anak tetap dapat melakukan aktivitas yang lain. Rekomendasi dari Association of American Pediatrics, untuk anak-anak berusia 2-5 tahun yang sedang belajar berbicara, waktu menonton TV yang dianjurkan paling maksimal hanya 1 jam dalam sehari. Programnya juga harus berkualitas untuk anak-anak.
Sementara untuk anak-anak berusia di bawah 18-24 bulan, sebaiknya tidak terpapar dengan TV sama sekali. Orang tua juga perlu menyeleksi program acara TV yang akan ditonton, karena tidak semua acara TV memberikan manfaat yang baik. Simak terlebih dahulu acara anak-anak tersebut agar Moms dapat mengetahui manfaat yang dapat diperoleh si Kecil dari situ.
Menurut American Heart Association, terlalu banyak menonton TV akan menurunkan kualitas tidur dan kemampuan sosial, serta meningkatkan risiko masalah kesehatan yang berhubungan dengan duduk dalam jangka waktu lama, seperti obesitas. Bagi orang tua, penting juga untuk tidak memberikan anak gawai dan menggunakan gawai secara berlebih di depan anak.
Menonton TV dapat memberikan dampak positif maupun negatif bagi anak. Semuanya bergantung dari bagaimana orang tua mendampingi anak dalam menonton TV. Jadi pastikan Moms tidak lengah saat anak sedang menonton TV, ya.
Sumber: klikdokter.com
Vaksin influenza biasanya memiliki rekam jejak yang baik dan diketahui tidak memiliki terlalu banyak efek samping. Namun, dalam beberapa kasus, ada beberapa efek samping umum yang mungkin Mama amati d...
Setelah berpuasa selama lebih dari 12 jam, Mom tentu tak sabar untuk segera membayar rasa haus dengan minum minuman yang segar dan sehat saat buka puasa nanti. Begitu pun bagi si kecil, menu...
Ternyata sebanyak 42% balita usia 12-35 bulan menolak waktu tidur dan 35% terbangun atau menangis ditengah tidurnya. Demikian hasil riset Departemen Psikologi Universitas Central michigan, Mount pleas...
Bunda sering merasa kesal melihat anak suka coret-coret dinding? Perasaan jengkel memang tidak bisa dihindarkan. Tapi tahukah Bunda jika coretan yang dibuat si kecil merupakan bagian dari proses pertu...