Keju bisa jadi bagian diet sehat si Kecil dengan kandungannya yang tinggi kalsium, protein, dan vitamin. Rasa gurih keju juga bisa membuat MPASI si Kecil menjadi lebih kaya rasa. Namun, sebelum member...
Selasa, 26 November 2024 | 16:15 WIB Penulis :
Tanda-tanda anak kurang minum air putih perlu menjadi perhatian para orang tua. Alasannya, kondisi ini jika diabaikan lama-lama bisa membahayakan nyawa Si Kecil.
Perlu diketahui bahwa secara perlahan tubuh kehilangan air terus-menerus sepanjang hari. Dikutip dari Healthline, air dapat berkurang karena menguap dari kulit dan keluar dari tubuh saat bernapas, menangis, berkeringat, dan buang air.
Umumnya, anak balita mendapatkan cukup air dari makan dan minum untuk mengganti cairan yang hilang. Namun dalam beberapa kasus, anak-anak dapat kehilangan lebih banyak air dari biasanya.
Misalnya saat anak sedang demam, diare, berada di luar rumah saat cuaca panas, atau sedang banyak aktivitas fisik. Lama-kelamaan hal ini dapat menyebabkan dehidrasi.
Beberapa tanda anak kurang minum air putih yang perlu diperhatikan orang tua di antaranya seperti dilansir berbagai sumber:
Saat anak mengalami dehidrasi, mereka akan lebih jarang buang air kecil. Pada bayi dan balita, popok yang terus-menerus kering merupakan salah satu tanda dehidrasi.
Waspadai juga jika urine keluar dengan warna sangat gelap dan pekat, yang dapat menjadi tanda awal kehilangan cairan.
Kurang minum air putih juga dapat menyebabkan anak jadi lesu, kurang konsentrasi, rewel, dan tampak pucat.
Berbeda dari biasanya, waspadai jika Si Kecil tampak tidak ingin bermain atau beraktivitas, mudah menangis, atau hanya ingin tidur, meskipun tidurnya tidak nyenyak.
Haus dan keringnya selaput lendir di bibir, lidah, dan mulut merupakan tanda-tanda lain dari dehidrasi yang perlu menjadi perhatian orang tua.
Dalam kasus yang ekstrem, anak yang mengalami dehidrasi dapat kehilangan mekanisme haus dan justru tidak mau minum sama sekali.
Kulit kering dan lingkaran hitam di bawah mata dapat muncul setelah beberapa hari dehidrasi terjadi. Mata anak juga bisa tampak sedikit cekung.
Pada bayi yang berusia di bawah 1 tahun, ubun-ubun (titik lunak di bagian atas depan kepala) mungkin tampak cekung atau lebih datar dari biasanya.
Pernapasan cepat dan denyut nadi lemah tetapi cepat dapat mengindikasikan dehidrasi parah. Anak juga akan kurang menyadari lingkungan sekitar atau tidak waspada.
Bibir dan mulut mereka akan terlihat sangat kering, lalu jika diraba kulitnya mungkin akan terasa lembek dan keriput.
Untuk memeriksanya, cubit sedikit punggung tangan anak dengan lembut. Jika kulitnya tidak cepat kembali ke bentuk semula dan tetap terjepit atau tertekuk selama 2-4 detik, ini juga menjadi salah satu tanda anak kurang minum air putih.
Perhatikan apakah ada perubahan suasana hati dan perilaku seperti rewel, kesulitan fokus, selalu mengantuk, gerakan melambat, dan menjadi lebih diam dari biasanya.
Menurut studi dalam jurnal Nutrients, perubahan mood dan perilaku tertentu juga bisa dipengaruhi oleh kebiasaan kurang minum air putih.
Anak sering kali susah minum air putih karena terlalu sibuk bermain dan eksplorasi, sehingga tidak menyadari bahwa mereka haus.
Tidak mudah untuk mengetahui bahwa Si Kecil perlu minum, terutama saat ia belum bisa mengatakannya sendiri kepada Bunda.
Anak sangat rentan terhadap dehidrasi karena ukuran tubuhnya yang kecil. Ini berarti mereka mengonsumsi lebih sedikit cairan, sehingga keseimbangan antara cairan yang dikonsumsi dan yang hilang dapat dengan mudah terganggu. Berikut beberapa cara mengatasi anak susah minum air putih:
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), balita usia 1 hingga 3 tahun membutuhkan sekitar 4 gelas cairan setiap hari, termasuk susu dan air putih (rekomendasi ini meningkat menjadi sekitar 5 gelas pada usia 4 tahun).
Dengan mengetahui batas kebutuhan cairan anak sehari-hari, orang tua bisa membantu mengingatkannya untuk rutin minum.
Jus memiliki kandungan gula yang tinggi dan tidak menawarkan manfaat nutrisi yang lebih baik daripada buah utuh. Oleh sebab itu, AAP merekomendasikan orang tua sebaiknya membatasi pemberian jus pada anak berusia antara 1 hingga 6 tahun.
Terlalu banyak jus juga dapat menyebabkan kerusakan gigi, obesitas, dan bahkan diare, jadi sebaiknya Bunda tidak memberikannya setiap hari.
Agar anak tidak merasa dipaksa, pastikan ajakan untuk minum Bunda lakukan dengan cara yang menyenangkan. Misalnya, bercerita kisah tentang pahlawan super yang perlu minum untuk mendapatkan kekuatan.
Bunda juga bisa memberikan anak botol minum, cangkir, atau sedotan yang bentuknya lucu. Biarkan anak memilih cangkir atau botol minum favoritnya.
Saat hendak pergi ke luar rumah, pastikan untuk selalu membawa botol minum sebagai salah satu cara membiasakan anak minum air putih.
Selain membuat air putih jadi dingin, keberadaan es batu juga membantu Si Kecil lebih bersemangat untuk minum. Gunakan tempat cetak es batu dengan bentuk yang lucu dan menyenangkan seperti dinosaurus, huruf, atau hewan.
Pastikan Bunda sudah memberikan contoh yang baik tentang kebiasaan minum air putih pada anak. Minumlah air putih, bukan minuman yang mengandung gula seperti jus, minuman buah kemasan, dan soda.
Sediakan tempat di rumah yang dapat digunakan anak untuk minum saat haus. Sebagai contoh, letakkan teko air dari bahan yang tidak mudah pecah di kursi rendah agar anak dapat meraihnya saat ingin minum.
Dikutip dari penelitian National Library of Medicine, dampak dehidrasi bagi tubuh dapat mengakibatkan komplikasi yang mengancam jiwa jika diabaikan dalam jangka panjang.
Ketidakseimbangan elektrolit, seperti hiponatremia atau hipernatremia, dapat menyebabkan gejala neurologis, termasuk kebingungan, kejang, dan koma. Cedera ginjal akut juga dapat terjadi akibat penurunan perfusi ginjal.
Dehidrasi berat dapat menyebabkan syok hipovolemik yang mengancam jiwa, yang ditandai dengan hipotensi dan gangguan perfusi jaringan. Beberapa komplikasi lainnya termasuk seperti:
Jika anak tidak minum cukup cairan saat sedang aktif melakukan aktivitas fisik atau sedang berkeringat banyak, tingkat keparahan dehidrasinya mulai dari kram panas ringan hingga kelelahan. Ini juga berpotensi mengancam jiwa.
Serangan dehidrasi yang berkepanjangan atau berulang dapat menyebabkan infeksi saluran kemih, batu ginjal, dan bahkan gagal ginjal.
Elektrolit seperti kalium dan natrium diketahui dapat membantu membawa sinyal listrik dari sel ke sel. Jika elektrolit tubuh tidak seimbang, pesan listrik normal dapat tercampur, yang dapat menyebabkan kontraksi otot yang tidak disengaja dan terkadang hingga hilangnya kesadaran.
Ini adalah salah satu komplikasi dehidrasi yang paling serius, dan terkadang mengancam jiwa. Kondisi ini terjadi ketika volume darah rendah menyebabkan penurunan tekanan darah dan penurunan jumlah oksigen dalam tubuh.
Demikian ulasan tentang tanda-tanda anak kurang minum air putih. Jika terlihat ada tanda dehidrasi seperti disebutkan di atas, jangan ragu untuk melakukan konsultasi segera ke dokter, ya!
Source: haibunda.com
Keju bisa jadi bagian diet sehat si Kecil dengan kandungannya yang tinggi kalsium, protein, dan vitamin. Rasa gurih keju juga bisa membuat MPASI si Kecil menjadi lebih kaya rasa. Namun, sebelum member...
Apa yang terjadi ketika musim hujan tiba? Selain ada banjir, biasanya kondisi daya tahan tubuh Anda dan anak akan melemah. Untuk itu, sebagai orang tua harus tetap menjaga kesehatan si Kecil. Cara...
Selama ini jika membicarakan tentang buah-buahan yang mengandung vitamin C, selalu buah jeruk yang terucap. Padahal, selain buah jeruk, masih ada buah lain yang mengandung vitamin C, bahkan lebih kaya...
Banyak pertanyaan yang diajukan para bunda usai melahirkan normal. Berikut beberapa pertanyaan dan jawabannya yang bisa Bunda gunakan sebagai bekal informasi. 1. Kapan saya bisa menyusui bayi saya ...