Permainan ABC 5 Dasar Dalam rangka mengembangkan kemampuan bahasa anak mama tercinta, Mama bisa mengenalkan sebuah permainan ABC 5 Dasar yang tentu saja tidak asing lagi untuk Mama Milenial yang su...
Rabu, 12 Februari 2025 | 15:15 WIB Penulis :
Suplemen untuk anak mengandung berbagai vitamin dan mineral penting untuk tubuhnya. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pada dasarnya pemberian vitamin dan mineral adalah sebuah suplementasi. Artinya, vitamin dan mineral atau suplemen untuk anak hanya diberikan pada bayi dan anak, yang kebutuhan mikronutriennya tidak terpenuhi dari asupan makanan sehari-hari.
Ada beragam hal yang memicu kurangnya kebutuhan mikronutrien dalam tubuh anak. Contohnya, picky eater atau rendahnya asupan sayur dan buah yang tinggi kandungan vitamin dan mineral.
Lalu, bagaimana yang mendeteksi kekurangan vitamin dan mineral pada tubuh anak? Masih menurut IDAI, caranya melalui pemeriksaan marker biokimia mikronutrien tersebut. Pemeriksaan ini memerlukan biaya yang cukup besar, dan menimbulkan rasa tidak nyaman karena proses pengambilan darah.
Selain itu, kadar vitamin dan mineral dalam darah tidak selalu berhubungan dengan keluhan pasien.
Oleh karena itu, gunakan pedoman yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai suplementasi vitamin dan mineral. Rekomendasinya mencakup pemberian beberapa jenis vitamin dan mineral yang disesuaikan dengan kondisi negara masing-masing. Rekomendasi ini juga memperhitungkan prevalensi masalah kesehatan tersering pada daerah tersebut.
Meskipun suplemen untuk anak biasanya tidak berbahaya bagi anak-anak, idealnya Si Kecil mendapatkan nutrisi yang cukup dari makanan yang dia makan.
“Bahkan para pemilih makanan mendapatkan semua nutrisi yang mereka butuhkan dari makanan,” jelas Rachel Dawkins, M.D., direktur Klinik Pengobatan Anak dan Remaja di Johns Hopkins All Children’s Hospital.
Menurut Rachel, biasanya anak-anak tidak membutuhkan vitamin, tetapi setiap anak memiliki kebutuhan yang berbeda pula. Dawkins menyarankan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak jika merasa ragu. Ada hal lainnya yang perlu Moms pahami mengenai asupan suplemen untuk anak.
“Bayi, terutama bayi yang mendapat ASI, membutuhkan suplementasi vitamin D, dan bayi prematur dapat diresepkan multivitamin dengan zat besi sebelum dikeluarkan dari unit perawatan intensif neonatal (NICU),” tambah Dawkins.
Mungkin Moms memutuskan untuk memberikan suplemen pada anak-anak sebagai “polis asuransi”. Sebenarnya boleh-boleh saja, terutama setelah dokter anak memberikan izin. Maka dari itu, ikuti saran dari ahli di atas, yaitu untuk mengonsultasikan dengan dokter anak.
Pastikan memilih vitamin yang diformulasikan untuk kelompok usia anak. Suplemen untuk anak jika dikonsumsi dengan benar, tidak akan membahayakan. Hanya saja, jangan biarkan suplemen menggantikan pola makan sehat, yang dibutuhkan anak-anak untuk pertumbuhan yang baik.
Terapkan “rainbow diet atau “diet pelangi” dan pastikan anakmu makan berbagai macam buah dan sayuran untuk mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan.
Source : Halodoc.com
Permainan ABC 5 Dasar Dalam rangka mengembangkan kemampuan bahasa anak mama tercinta, Mama bisa mengenalkan sebuah permainan ABC 5 Dasar yang tentu saja tidak asing lagi untuk Mama Milenial yang su...
Manfaat Purekids Decongestant Inhalant Oil untuk Orang Dewasa Saat melakukan terapi uap untuk anak batuk pilek, Ibu pun akan merasakan manfaat relaksasi dan menenangkan selama menghirup...
Anak usia 2 tahun biasanya akan menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek, mulai dari aspek fisik, kemampuan sensorik dan motorik, hingga emosi dan sosial. Pada usia ini, anak juga...
Dari beragam jajan yang banyak dikonsumsi anak, Bunda perlu tahu kandungan nutrisinya. 1. Cilok Tiap porsinya mengandung: 266 kal 58,17 g karbohidrat 2,57 g lemak 2,45 g protein Waspada jug...