Lensa kontak atau softlens banyak digunakan oleh mereka yang mengalami gangguan penglihatan untuk membantu memperbaiki penglihatan. Selain softlens yang digunakan dengan alasan medis, ada...
Jumat, 10 Juni 2016 | 10:13 WIB Penulis : Erni Wulandari
Jika Bunda mengalami anak yang menjadi cengeng sejak dia memiliki adik, sudah jelas si kakak mengalami regresu, antara lain terjadi kemunduran dari bisa pipis sendiri menjadi pipis di celana, menjadi cengeng dan mudah marah.
Mengapa anak mengalami regresi yang ditandai dengan jadi cengeng sejak adik lahir, juga jadi pemarah sejak punya adik? Biasanya bersumber pada kecemasan (anxiety), dalam hal ini dia cemas dengan kelahiran adiknya. Walaupun orangtua sudah menjelaskan bahwa dia akan punya adik, namun anak usia dini belum bisa membayangkan kenyataannya seperti apa setelah dia punya adik. Yang dia alami, perhatian orang-orang di sekitarnya, khususnya ibu, tidak lagi seperti biasanya. Setelah adik lahir, dia harus menunggu giliran ibu menyusui atau mengurus adiknya dulu, padahal sebelumnya dengan segera ibu memenuhi kebutuhannya. Dilarang berteriak ketika bermain sebab takut adiknya terbangun, padahal sebelumnya dia lebih bebas merdeka. Ibu tidak lagi memandikannya atau mengajaknya bermain, sebab waktu ibu tersita oleh adik. Mungkin saja ibu lebih sering menegur atau memarahinya, sebab dia cengeng, mudah marah, pipis di celana, sulit diatur. Jadi bak lingkaran setan.
Kejadian sehari-hari di atas, yang dia alami membuatnya bingung dan cemas. Si kakak belum bisa menyesuaikan diri dengan situasi setelah adik lahir. Yang patut diperhatikan adalah pipis di celana yang awalnya merupakan reaksi regresi, sangat mungkin berkembang menjadi reaksi protes, membangkang, terhadap orangtua. Dengan sengaja anak pipis di celana, lebih sering marah, menangis, membangkang.
Bagaimana membantu kakak menyesuaikan diri (coping) agar jadi cengeng sejak adik lahir, juga jadi pemarah sejak punya adik, ajak ia hadapi perubahan situasi setelah adik lahir? Hatinya perlu ditenangkan dengan menunjukkan bahwa ibu tetap sayang dan memerhatikan dia. Ketika dia pipis di celana, tidak usah dimarahi, apalagi dicemooh. Kata-kata kunci yang patut dicamkan adalah “mengembalikan trust anak” bahwa ibu mengasihinya. Nyatakan saja bahwa sejak adik lahir, kakak jadinya pipis di celana lagi karena bingung melihat ibu lebih sering mengurusi adik. Katakan, ibu akan membantu dia agar bisa pipis di kloset seperti dulu. Ketika anak mudah menangis, tidak usah mengolok-oloknya, tapi coba mencari tahu, apa yang menyebabkan dia menangis; dugaan saya, dia hanya menginginkan perhatian dari ibunya. Jadi, ketika menangis, tenangkan hatinya dan selesaikan masalahnya. Misalnya, dia sedang menyusun mainan dan ternyata gagal, dekati anak dan ajak dia mencoba menyusun mainannya lagi sampai berhasil.
Agar kakak tidak jadi cengeng sejak adik lahir, juga jadi pemarah sejak punya adik Berikan penghargaan atas keberhasilannya dengan pernyataan “Ibu senang/bangga karena kamu bisa atasi kesulitan tadi, kamu juga merasa puas sebab sudah berhasil mengatasinya”. Hal ini perlu dilakukan agar sejak kecil anak mampu memberdayakan dirinya untuk mengatasi kesulitan yang dia alami dan bukan lari dari masalah. Sekian dulu Dekris, selamat membesarkan dua putra tercinta.
(Dra. Mayke S. Tedjasaputra, MSI., Play Therapist dan Psikolog)
Lensa kontak atau softlens banyak digunakan oleh mereka yang mengalami gangguan penglihatan untuk membantu memperbaiki penglihatan. Selain softlens yang digunakan dengan alasan medis, ada...
Cacar air dapat menyerang siapa saja, anak-anak, orang tua, remaja, dan semua orang yang tidak mendapatkan vaksin cacar. Penyakit ini disebabkan oleh varicella-zoster virus (VZV), yang menimbulka...
Liburan bersama anak menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mempererat hubungan dengan si kecil ya, Mama Papa. Namun, membawa anak atau bayi naik pesawat tentu bukan hal yang mudah dan...
Anxiety atau kecemasan ternyata tidak hanya dialami oleh orang dewasa. Anak-anak pun berpotensi mengalami kondisi ini. Ada beberapa jenis kecemasan yang perlu Anda waspadai dan kenali gejalanya pada a...