Menginjak usia 3 tahun, pada dasarnya balita tidak akan sulit belajar sopan santun. Ia akan senang meniru dan mengingat perilaku sopan seperti yang Anda contohkan. Yang bisa Anda lakukan: Mengaj...
Jumat, 29 Juli 2016 | 10:13 WIB Penulis : Erni Wulandari
Sering kali orang dewasa salah mempersepsikan istilah seks dan seksualitas. Inilah yang menyebabkan mereka akhirnya menjadi menutup diri pada anak. Bunda perlu paham dulu pengertian dari kedua istilah tersebut. Seks adalah segala sesuatu yang menyangkut alat kelamin dan hubungan antar kelamin. Sedangkan seksualitas adalah segala sesuatu yang menyangkut cara berpikir, merasa, berpakaian, mengutarakan pendapat, dan bersikap sesuai dengan jenis kelaminnya.
Ketika Bunda mengajarkan seksulitas pada anak, sebenarnya Bunda sedang mendidik anak mengenai proses kehidupan yang dimulai dari lahir, di masa balita, prasekolah, usia sekolah, praremaja, remaja, dan dewasa. Anak juga diajarkan mengenai ciri kepribadiannya, memberikan identitas yang kuat mengenai perannya sebagai lakilaki dan perempuan, menginformasikan pengalaman menyeluruh mengenai menjadi laki-laki dan perempuan, serta dimensi peran gender. Pendidikan seksualitas juga memberikan pemahaman mengenai sikap, nilai, moral dan persepsi mengenai relasi yang sehat ketika anak menginjak dewasa serta bagaimana mereka harus menjaga kesehatan organ reproduksinya. Pendidikan seksualitas tidak akan mendorong anak untuk melakukan aktivitas seksual, sebaliknya mendorong anak untuk memiliki relasi yang positif dan pemahaman yang positif tentang seksualitas di masa yang akan datang.
Kegugupan dan kegagapan orang tua dalam menjelaskan persoalan seksualitas pada anak sepertinya dipengaruhi oleh budaya mayoritas masyakarat kita yang masih menganggap bahwa seksualitas adalah hal yang tabu dan tidak perlu dibicarakan dalam keluarga. Padahal, ketika anak bertanya, berarti ada kebutuhan dalam diri anak untuk mendapatkan jawaban. Artinya, anak mulai menyadari keberadaan dirinya dan orang lain dalam lingkugan. Secara alami, muncul rasa penasaran, ingin menjelajah, dan melakukan kegiatan eksperimental untuk memuaskan rasa ingin tahunya. Anak yang minim informasi seputar seksualitas mudah terlena oleh ‘bujuk rayu’ para predator yang ada di sekitar anak.
Nah, apa saja dan bagaimana tahapan pendidikan seksualitas anak?
Usia 0-3 tahun
Usia 3-5 tahun
Usia 6-12 tahun
Sumber : Parenting
Menginjak usia 3 tahun, pada dasarnya balita tidak akan sulit belajar sopan santun. Ia akan senang meniru dan mengingat perilaku sopan seperti yang Anda contohkan. Yang bisa Anda lakukan: Mengaj...
Karakteristik Anak yang Hiperaktif Terkadang sangat sulit membedakan anak yang aktif dan hiperaktif, karena biasanya sama-sama ditunjukkan dengan perilaku tidak bisa diam dan duduk tenang. Namun, t...
Kesempatan bermain dengan bebas akan mendorong perkembangan yang sehat bagi si kecil. Ternyata ketika si kecil menggunakan imajinasi saat bermain, mereka akan lebih kreatif, tampil lebih baik di ...
Pada sebuah artikel tentang mimisan di situs resmi IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), Dr. Fitri Primacakti, SpA(K), menjelaskan bahwa mimisan merupakan salah satu gejala yang sering dikeluhkan orang...