Ayah Bunda Tinggi Kok Si Kecil Tidak Ya ?

Kamis, 22 September 2016 | 14:11 WIB Penulis : Erni Wulandari


Apakah  Bunda bertanya-tanya mengapa anak bertubuh pendek, padahal orangtuanya tinggi? Wajar enggak sih tubuhnya yang pendek itu?

Sebelum mengambil kesimpulan apa pun, Bunda dan Ayah perlu melihat kepada diri sendiri, apakah fisik Bunda atau Ayah termasuk pendek juga? Bakat genetik menjadi salah satu faktor penting yang memengaruhi tinggi tubuh anak.

Setelah itu kita perlu tahu apakah anak memang bertubuh pendek atau sekadar kurang tinggi (sesuai keinginan kita). Untuk melihatnya, kita bisa melihat grafik pertumbuhan tinggi badan yang ada pada Kartu Menuju Sehat (KMS). Seorang anak dikatakan bertubuh pendek, bila ukuran tingginya berada di bawah persentil 3 grafik pertumbuhan atau di bawah 2 standar deviasi. Sebaliknya bila plus 2 di atas standar deviasi, anak dikategorikan tinggi.

Kalau anak memang termasuk pendek, Bunda dan Ayah bisa membawa si kecil ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Untuk pemeriksaan awal umumnya dokter akan melihat potensi genetik anak berdasarkan tinggi kedua orangtuanya, termasuk masa pubertas kedua orangtuanya. Potensi tersebut kemudian disandingkan dengan
pertumbuhannya pada grafik.

Pada usia 6 bulan pertama, gizi sangat berperan penting ketimbang genetik. Jika gizi bayi optimal, pertumbuhannya sampai usia 2 tahun akan mencapai potensi genetiknya. Kemudian pada 2 tahun pertama dapat terjadi kanalisasi, artinya anak akan mencari potensi genetiknya. Misalnya jika bayi lahir dengan potensi genetik orangtuanya yang tinggi, maka tingginya perlahan akan meningkat bergerak menuju potensinya. Untuk orangtuanya yang pendek dan bayinya lahir dengan standar normal, maka pertumbuhan tinggi si kecil akan menurun perlahan menuju potensi genetiknya.

Ketika si kecil berusia 4 tahun, pertambahan tinggi sekitar 5—6 cm per tahunnya. Namun pertambahan ini tidak banyak sampai anak pubertas.

Nah, jika tubuh anak pendek karena genetik, dokter akan melihat masalah gizinya. Bila gizinya memang baik, anak berarti berada dalam variasi normal. Pertumbuhannya bagus namun perawakannya memang pendek “dari sononya”, jadi tak bisa diapa-apakan. Karena itu anak tidak memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Tak perlu khawatirkan lagi mengapa anak pendek padahal orangtuanya tinggi.

 

Artikel Lainnya

Menurut Psikolog Nessi Purnomo, Psi, MSi, perkembangan moral anak akan sejalan dengan perkembangan kognitifnya. Sehingga perkembangan moral itu berlangsung bertahap seiring dengan pertambahan usianya ...

cc

...

Agar tumbuh kembang anak optimal, dibutuhkan asupan nutrisi yang memadai. Susu organik dapat menjadi salah satu pilihan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi anak. Selain itu, ada beragam manfaat susu org...

.Berikut adalah beberapa cara menghilangkan rasa gatal yang dapat Anda lakukan Hindari pemicu gatal. Kenali terlebih dahulu apa yang menyebabkan gatal, kemudian hindari pemicu tersebut agar gata...

WhatsApp ×
Hai Mom, kami siap membantu anda ..
Kami Online
Senin - Jumat : 08:00 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar kami LIBUR
Jika ada pertanyaan silahkan menghubungi kami 🤗
......................................................