Tahukah Millennial Parents bahwa anak-anak dengan tahun lahir 2011-2020 termasuk Generasi Alfa? Hal tersebut diungkapkan oleh McCrindle, lembaga peneliti dan ahli komunikasi di Australia. Menurut McCr...
Rabu, 16 November 2016 | 10:21 WIB Penulis : Erni Wulandari
Kekerasan seksual pada anak sudah mencapai tingkat yang memprihatinkan. Hal ini pun menjadi perhatian khusus dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Umumnya, pelaku adalah orang dekat atau yang ada dalam lingkungan kehidupan anak sehari-hari, seperti anggota keluarga/ saudara, pengasuh, guru, teman sekolah, tetangga, supir, asisten rumah tangga, dll. Karena itu orang tua harus memberikan perlindungan agar anak tidak menjadi korban.
Kasus kekerasan atau pelecehan seksual umumnya terjadi saat anak di luar jangkauan pengawasan orang tua, bisa saja di rumah saat orang tua tidak ada, bahkan di sekolah. Oleh sebab itu, penting sekali membangun ekosistem kuat untuk melindungi anak. Namun, tak kalah penting adalah memberdayakan anak itu sendiri. Apa yang bisa Anda ajarkan kepada anak?
1. Tumbuhkan rasa percaya diri anak, sehingga anak tidak mudah ditekan orang lain, memiliki daya tolak atau tidak mudah dirayu.
2. Ajarkan pendidikan seksualitas sejak dini. Perkenalkan anggota tubuh anak, dan tunjukkan bagian mana saja yang harus dilindungi dan tidak boleh disentuh, kecuali oleh Bunda, Ayah, atau dokter dengan didampingi Ayah-Bunda.
3. Bagian tubuh mana sajakah yang dianggap privat dan harus dilindungi itu? Paha, mulut, alat kelamin, dada, dan pantat/
dubur.
4. Jangan memaksa anak untuk memeluk atau mencium orang lain (sekalipun itu saudara dekat), apalagi jika anak tidak mau melakukannya. Bersalaman saja cukup (itu pun kalau dia tidak menolak, ya). Hal ini penting untuk menumbuhkan penghargaan dirinya atas tubuhnya sendiri dan menajamkan instingnya pada orang-orang sekitarnya.
Saat ini Ayah dan Bunda harus lebih waspada dan menjaga si kecil dari hal-hal yang tidak di inginkan.
Tahukah Millennial Parents bahwa anak-anak dengan tahun lahir 2011-2020 termasuk Generasi Alfa? Hal tersebut diungkapkan oleh McCrindle, lembaga peneliti dan ahli komunikasi di Australia. Menurut McCr...
Ketahui apa yang ditemukan dari hasil studi terbaru mengenai penyebab konstipasi atau sembelit pada bayi atau anak serta bagaimana menanggulanginya. Si kecil dapat mengalami konstipasi pada tahun p...
Rinitis alergi muncul ketika Anda menghirup alergen seperti debu, serbuk sari, polusi udara, dan lain-lain. Rinitis alergi memang sulit disembuhkan, tapi ada berbagai obat dan metode pengobatan yang d...
Mom, bayi berusia di bawah 1 tahun ternyata lebih berisiko mengalami demam berdarah dengue (DBD), lho! Oleh karena itu, Mom disarankan untuk jeli terhadap gejala-gejala awalnya. DBD ...